Enemy's Come

422 23 0
                                    

~Kediaman Akashi 11.55 pm~

Kotarou baru saja selesai memasukkan mobilnya ke garasi, lalu saat hendak menuju kamarnya, langkahnya terhenti ketika mendengar suara berat  yang mengintimidasi.

“Dari mana saja kau, jam segini baru pulang?” tanya seorang pria dengan iris merah tajamnya. Tangannya bersidekap menunggu jawaban pemuda dihadapannya.

Eto..hahaha aku-”

“Ko-chan jangan tertawa, cepat katakan kau dari mana? Bukankah kau selesai kuliah jam setengah 5 ?”

Kotarou menepuk dahinya pelan, baru sadar bahwa dia lupa memberitahu orang tuanya kalau tadi dia menemani Minto di rumahnya.

Otou-sama, Okaa-sama dengarkan dulu penjelasanku. Aku baru saja dari rumah Minto, paman Shintarou tidak akan pulang malam ini makanya aku menemani Minto tadi.”

Sou ka, lalu kenapa kau tidak menginap saja disana ?” Miki yang awalnya kesal langsung antusias begitu mendengar jawaban Kotarou.

“Minto yang menyuruhku untuk tidak menginap,”

“Lain kali beritahu dulu, jangan sampai membuat Okaa-sama mu khawatir.” ucap Akashi.

“Hai Otou –sama,”

“Sudah sana tidur,”

Oyasumi,”

Oyasumi/oyasuminasai,”  Setelah Kotarou berlalu kekamarnya, Miki tersenyum misterius kembali. Akashi yang berada disampingnya mengangkat alis bingung. Akhir-akhir ini istrinya sering tersenyum sendiri.

“Ada apa ? Kenapa kau sering senyum-senyum sendiri?”

“Eh..hanya senang saja, Min-chan sepertinya mulai menerima Ko-chan.” Akashi mengangguk setuju.

“Kalau seperti itu bagus,”

“Sei, pokoknya aku hanya mau Min-chan yang menjadi menantuku, bukan yang lain. Kau harus usahakan semuanya!”

“Sepertinya kau sangat tertarik dengan gadis itu,”

“He benarkah? Dia mengingatkanku dengan Mirai,” Miki menerawang jauh kedepan mengingat seseorang yang dulu cukup dekat dengannya.

“Mirai ?” Akashi berpikir sejenak mengingat satu nama yang disebutkan Miki.

“Ibunya, yang meninggal 4 tahun yang lalu.”

“Oh,”

~kediaman Midorima, 07.15 am~

Minto sedang bersiap-siap untuk kesekolah, setelah selesai dia segera menuju meja makan dan melihat ayahnya tengah meminum teh dan membaca koran pagi. Minto lekas menuju meja makan dan memeluk sang Ayah.

“Kue ku ?” tanya minto riang.

“Di kulkas nanodayo

“Bibit bunga ku ?”

“Digudang nanodayo

“Yeah,”

“Hanya itu? Tidak bertanya bagaimana dengan Tou-san?  Bukan berarti Tou-san ingin di perhatikan olehmu, Tou-san hanya bertanya saja.” Minto terkekeh geli melihat sikap Ayahnya.

Tou-san tsunderenya kambuh hahaha”

Tou-san tidak tsundere nanodayo,” Midorima membetulkan letak kacamatanya yang tidak miring sama sekali. Mana ada orang tsundere mengaku tsundere.

Marriage PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang