#Makasih ya yang udah vote, kalau bisa sekalian comment, biar tau ini ceritanya kaya gimana, terus alurnya. Oh iya Midorima disini jadi OOC banget, kata 'nanodayo'nya jadi ilang. Lupa pas bikinnya
Terus juga menurut aku chap kemarin itu lebay banget, abis yang kepikiran kaya gitu, jadi nulisnya gitu deh#
*
*
*
*
Hari itu, jam itu semuanya serba mendadak. Undangan, baju, dekorasi semuanya mendadak, tapi bukan Akashi Seijuuro jika tidak berjalan dengan baik dan cepat. Seolah yang ada didalam rumah itu, tanpa intruksipun tahu apa yang mereka harus kerjakan. Bahkan kedua sejoli yang akan tunangan pun ikut mengerjakan.
Seijuuro dan Shintaro sengaja tidak bekerja hari ini, Karena mengurusi pesta pertunangan kedua anaknya.
"Seijuuro-sama, yang ini ditaruh dimana?" tanya seorang pelayan yang tengah membawa dekorasi bunga
"Di dekat tangga" ucap Seijuuro pada pelayan itu
"Miki, butik sudah kau telepon?" sambung Seijuuro lagi, Miki hanya mengacungkan jempol
"Bagus, Shintaro kau sudah telepon mereka?" tanya Seijuuro lagi pada Shintaro
"Sudah nanodayo" jawab Shintaro yang masih sibuk dengan ponselnya, karena banyak yang merespon mendadak, apalagi salah satu teman Seijuuro dan Shintaro yang berambut kuning itu
"Kotaro dan Minto sudah?"
"Sudah otou-sama/paman" jawab mereka kompak
Karena kediaman Seijuuro cukup besar, lebih tepatnya sangat besar. Jadi acara pertunangan akan di adakan di sana.
Acara pertunangan akan diadakan pukul 8 malam, Seijuuro tidak takut ada yang tidak datang, karena sebelumnya dia sudah mengancam seluruh teman-temannya untuk datang.
Kotaro melihat Minto sedang duduk karena capek, dia menghampiri gadis itu.
"Lelah ya?" tanya Kotaro basa-basi, Minto melihat Kotaro dengan tatapan seperti biasanya, yang membuat Kotaro tertawa canggung
"Iyalah, tidak lihat kakiku pegal semua" keluh Minto
"Haha, sini aku pijitin" saat Kotaro ingin memijit kaki Minto, tangan Minto menepis tangannya Kotaro, Kotaro kaget melihat gadisnya seperti itu
"Ko-senpai jangan coba-coba ya, aku tahu yang ada dipikiran senpai, dasar mesum"
"Aku tidak mesum, benar ko ingin memijit kaki mu" ucap Kotaro sambil tersenyum
"Bohong, yang pegal itu betisku, bukan pahaku. MESUM" ucap Minto sambil meninggalkan Kotaro yang memerah
"Aku tidak mesum"
"Sekalinya mesum tetap mesum" ucap Minto
Seijuuro, Shintaro dan Miki yang melihat tingkah laku kedua anak itu pun tersenyum. Minto sudah menjadi ke dirinya yang biasanya, tidak ada lagi tampang kecewa dan sedih.
Shintaro menghampiri anak kesayangannya, khawatir dengan keadaan anaknya itu, kali kedua dia melihat anaknya menangis, yang pertama saat ibunya meninggal karena sakit.
"Kamu baik-baik saja kan?" tanyanya yang masih memperlihatkan wajah khawatir
"Iya tou-san" jawab Minto singkat
"Jangan bohong nanodayo"
"Tou-san apa wajah Minto tidak baik? Kelihatannya baik ko" jawab Minto, terkadang jika menyangkut anaknya Shintaro bisa cerewet
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Partner
Fiksi PenggemarSeorang pengusaha kaya dan terkenal merasa anaknya tidak mempunyai potensi untuk meneruskan perusahaannya, dia berencana menjodohkan putranya dengan putri dari seorang dokter.. Bagaimana reaksi putranya? Apakah putri dokter tersebut menerima?