Saat sedang memakirkan mobilnya, Kotarou tanpa sengaja melihat ada mobil yang sedang memasuki garasi rumah Minto.
“Minto” panggilnya, tapi tak ada jawaban dari Minto. Kotarou segera melirik kearah Minto, disana terlihat Minto yang tertidur. Senyuman tipis yang menghiasi wajah Kotarou, ini kedua kalinya ia melihat wajah tidur Minto. Kotarou segera turun dan menggendong Minto menuju rumahnya, namun langkahnya terhenti saat seseorang memanggil namanya, ia menengok pada sumber suara dan mendapati pria dengan surai hijau berdiri tegap melipat tangannya didada.
“Paman sudah pulang ?” tanya Kotarou.
“Hmm,” Midorima melihat Minto tengah di gendong oleh Kotarou, saat itu tatapan Midorima menjadi tajam setajam silet, bukan..bukan itu acara tv, tatapannya menjadi sinis. Sadar bahwa calon mertuanya itu melihatnya dengan tatapan membunuh, Kotarou segera menjelaskan situasinya.
“Paman, Minto Cuma ketiduran. Aku tidak berbuat apa-apa padanya,” jantung Kotarou sudah berdebar kencang takut kalau calon mertuanya salah sangka.
“Benarkah ?” tanya Midorima sinis.
“Iya paman,” tanpa basa-basi Midorima segera membukaan pintu dan menyuruh Kotarou untuk membawa Minto ke kamarnya. Saat Kotarou ingin pamit pulang, Midorima menghentikkannya dan meminta Kotarou untuk mengobrol ringan sebentar, alasannya untuk lebih dekat dan lebih tau tentang calon menantunya itu, tapi sayang dia terlalu tsundere untuk berkata demikian.
“Paman seorang dokter ?” tanya Kotarou yang mencium aroma khas rumah sakit dari tubuh Midorima.
“Iya, dokter penyakit dalam.” jawab Midorima singkat.
“Penyakit dalam ?”
“Yang menangani penyakit-penyakit seperti usus, hati, ginjal, jantung dan sebagainya.” terang Midorima.
“Oh begitu, sudah berapa lama paman menjadi dokter ?” Kini sudah di pastikan bahwa Kotarou kepo(?). Niatnya Midorima yang ingin bertanya-tanya pada Kotarou, tapi dirinya yang malah ditanya-tanya putra Akashi ini.
“Kurang lebih 20 tahun.”
“Wahh sudah lama juga ya? berarti selama 20 tahun itu paman sudah berhenti bakset ?”
“Tidak juga,”
“Lalu ?”
“Aku tidak berhenti basket, hanya berhenti untuk ikut turnamen saja, kalau cuma bermain basket saja lumayan sering untuk menghilangkan bosan.”
“Uwoohh kalau begitu kenapa kita tidak One on One ?” ajak Kotarou semangat.
“Sekarang sudah malam, kapan-kapan saja.”
“Baiklah.. Oh iya paman, apa paman baru bertemu dengan Otou-sama lagi saat perjodohan waktu itu ?”
“Tidak juga, Akashi emm..maksudku ayahmu selalu rutin mengecek kesehatannya, jadi aku pasti bertemu dengannya.” Mendengar ayahnya keluar masuk rumah sakit, Kotarou mendadak diam dia khawatir jika ayahnya menderita penyakit yang berbahaya. Meskipun terkadang mereka suka bersitegang, tapi Kotarou sangat menyayangi sang Ayah. Midorima yang melihat reaksi Kotarou langsung menjelaskan kondisi Akashi.
“Ayahmu tidak sakit parah, dia hanya cek kesehatan saja, dia sadar bahwa umurnya tidak lagi muda, makanya dia selalu cek kesehatan untuk mencegah penyakit-penyakit berbahaya yang datang.”
“Oh begitu, fyuuhh~” Kotarou lega mendengar penjelasan Midorima.
Mereka berdua sangat asik mengobrol sampai lupa waktu, dirasa sudah sangat larut Kotarou pamit untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Partner
FanfictionSeorang pengusaha kaya dan terkenal merasa anaknya tidak mempunyai potensi untuk meneruskan perusahaannya, dia berencana menjodohkan putranya dengan putri dari seorang dokter.. Bagaimana reaksi putranya? Apakah putri dokter tersebut menerima?