BERSIAP UNTUK MAJU

47 9 4
                                    

Shanshan mengetuk-ngetuk dinding disisi tempat tidurnya, agaknya dia sedikit gelisah.

Naho sibuk dengan kamusnya, sambil komat-kamit, sementara xiaowei seperti biasa sibuk dengan ponselnya.

"Xin, mau kemana?" Xiaowei menahan langkahku saat pintu sudah terbuka separuh.

"Aku keruang latihan dulu"

"Eh kelas belum dimulai" protes shanshan mendadak bangun dari tempat tidur.

"Latihan sendiri saja, aku keluar" teriakku sambil berlalu.

Xin terbiasa melatih tubuhnya setiap hari. Aneh rasanya bermalas-malasan dikamar, apalagi tugas pelajaran umum sudah dikerjakan semua.

"Haiii..."
Ternyata chengcheng yg memanggil, dia melompat sambil memegang bahu Xin.

"Mau latihan juga" tanyanya

"Hooh" jawab Xin asal

"Ayok bareng" kini tangannya melingkar manja dilengan Xin.
Xin tak pernah benar-benar dekat dengan anak laki-laki, sekalipun di jurusannya dulu. Maksudnya tidak pernah ada yang kontak fisik dengannya, seperti apa yang chengcheng lakukan saat ini, biasanya Xin merasa risih. Tapi kali ini xin seperti Menurut saja.

Beberapa ruang latihan penuh. Luar biasa, tidak ada yg benar benar bersantai disekolah ini.

Saat melewati ruang olah vokal Xin dapat melihat yuyan dan beberapa orang lainnya.

Chengcheng membuka satu ruang latihan, rupanya sudah banyak yg latihan disana.

"Chengcheng... !!!" Seru seseorang diruang sebelah.
"Xiaotang???"
"Ya baobei.. " xiaotang mendekat dan memeluk Chengcheng
"Latihan diruang kami saja" ajaknya.
"Ruangan kalian??? " Tegas chengcheng
"Iya, cuma geng kami didalamnya, tidak ada yg berani masuk " bisiknya
"Ouh, geng populer girl ya" ejek chengcheng
Xiaotang langsung memukul pundak chengcheng dengan keras.
"Ayo..." Dia menarik tangan kiri chengcheng sementara tangan kanan chengcheng menarik Xin.

Benar, didalam ruangan itu hanya ada gadis-gadis populer angkatan mereka, euh ada Lu keran juga, tampak akrab dengan yang lain, agaknya dia sudah masuk lingkaran gadis populer.
Tidak heran, dia memang cantik dan berbakat.
Lu keran memiliki tinggi badan 174 cm, tubuhnya ramping, hidungnya bangir dan gigi gisul yang lucu.

Saat Xin dan Chengcheng masuk mereka berhenti menari.

"Teman-teman ini sahabat kecilku, chengcheng"
Xiaotang memperkenalkan chengcheng pada yang lain.

"Hai, baobei..." Teriak suara serak shaking.

"Hai semua...aku dan Liu Xin boleh bergabungkan" seringai chengcheng tanpa melepas genggaman tangannya pada Xin.

Xuer memberi anggukan kecil pada Xin
Xin merasa Agak canggung rasanya diruangan ini.

Tapi xin tidak perduli, apakah mereka terganggu dengannya atau tidak, toh ini milik sekolah.

xin mencari tempat sedikit menyudut, mulai meliukan badannya melakukan peregangan sebelum mulai benar-benar menari.

"Uwauwwww" Xin terkejut suara nyaring itu dekat dengan telinganya.

Ternyata yu suxin

"Hai" sapanya basa basi

Dia mengabaikannya, justru mengangkat baju lalu mengelus perut Xin.

" Hehehe" dia tertawa saat sadar bahwa Xin risih padanya,

"Aku tadi melihat perutmu saat kamu peregangan...aku mau perutmu itu"

Dia memasang wajah menggemaskan.
Xin hanya bisa tersenyum kaku.

"Kya...ester...jangan ganggu xin ku ya" chengcheng menarik suxin lalu membuat barikade.

X QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang