cerita ini aku buat karena sudah 2 tahun ini aku stan idol cpop Liu Xin
dan cerita ini aku dedikasikan untuk dia
fiksi semata, mohon maaf apabila kemudian menyinggung idol lain
Liu Lingzie dengan buket bunganya berjalan memasuki ruang tunggu untuk siswa yang akan tampil. hari ini kekasih kontraknya akan tampil, suasana panggung sudah seperti konser. yang berada diluar sana bukan lagi siswa melainkan telah menjelma menjadi fans Cai Xukun.
light stick dan banner Cai Xukun telah menyilaukan seantero sekolah. beberapa siswa menutup stan nya untuk menyaksikan penampilan idol mereka secara live dan gratis.
Lingzie memiringkan kepalanya agar dapat melihat jalan didepannya, karena buket bunga itu sangat besar sampai menutupi mukanya sendiri.
Xin yang sedang berdandan melirik dari cermin dihadapannya, lagi-lagi dadanya terasa panas, namun dia tak punya keberanian untuk berebut dengan Lingzie, bagaimanapun dia tau Kun adalah miliknya, dia tak butuh pengakuan dunia yang justru akan merepotkan.
"terimakasih" Kun mengambil buket itu dan meletakkannya diatas kursi disebelahnya.
"sukses ya Kun" Lingzie tanpa aba-aba langsung mengecup pipi Kun. Kun terkejut dan reflek menarik pipinya
Xin yang melihatnya menelan ludah menahan perih dihatinya. Lingzie lanjut mendekap Kun untuk memberikan semangat sekaligus memantapkan pendapat orang-oramg diruangan itu, bahwa dia adalah benar-benar kekasih Kun, termasuk pada Xin.
Kun melirik Xin yang tak berkedip melihat itu semua dari pantulan cermin.
Kun berkedip, memberikan ketenangan melalui matanya yang seolah bicara, ini sandiwara...
bibir Xin bergetar menelan kata-kata yang dapat dia ucapkan.
tangannya yang tadi tengah memegang brush untuk menyapu pipinyadengan perona kini tak mampu lagi menggenggamnya, Xin menunduk menahan pedih yang makin dalam.
begini sakitkah cemburu itu....
Xin hampir saja meneteskan air mata, beruntung sebuah hadiah datang untuknya.
seorang pria tampan datang langsung memeluknya dari belakang, Xin terperanjat begitupun Kun dan seisi ruangan kini menatap keduanya sambil menutup mulut.
ruangan mendadak panas, beberapa pria dan wanita ikut masuk dan tampak menjadi tameng untuk lelaki yang tingginya sekitar 185 cm tersebut.
Xin yang tetrkejut menoleh pria yang dengan lancang memeluknya itu.
"Kak Vaness" ujarnya terkejut dan langsung berdiri membalas pelukan pria yang semasa kecilnya menjaga dia selayaknya adik perempuannya.
Xin membenamkan wajahnya didada bidang Vaness yang tak terbungkus kemejanya yang memeng tiga kancing atasnya sengaja tak dipasang memperlihatkan otot yang kencang dan membentuk pola tertentu.
aroma parfume menyegarkan menyeruak dari sana, menyegarkan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"aku hanya mampir sebentar, karena ku dengar kau juara umum" Vaness bangga pada adik kecilnya, Xin tersipu malu.
"aku tau kau bisa,,,," Vaness menguncang bahu adik perempuannya.