Dua Pangeran

49 8 1
                                    

"ei...ei...siapa X?" Goda Xiotang saat menyambut Chengcheng diruang tunggu.
Chengcheng hanya tersenyum.

Chengcheng hanya tersenyum seraya berbenah, melepas atribut panggungnya dan kembali mengenakan sweater abu-abunya.

"uwawwww" sambut Shuxin saat Xiotang dan Chengcheng keluar ruang tunggu.

"hei, adam....siapa x? siapa?" Shuzin kepo dan berusaha mengintrogasi chengcheng.

chengcheng hanya tersenyum dan terus berlalu. sementara kedua gadis dibelakangnya terus menggodanya.

Chengcheng melihat Xin dan yang lainnya, dia segera menuju kesana.

"Chengcheng, aku terharu tau..." Kiki menyambut Chengcheng yang berdiri dihadapannya.

"cihhhh...lagunya bagus, tapi kalimat akhirnya menggelikan" ejek Yuyan

Chengcheng mencubit pipi Yuyan dengan gemas.

"eih....wait, wait aku baru menyadarinya, Xiotang?" Kiki berdiri dan menunjuk Xiaotang yang berjalan bersama Shuxin dibelakang Chengcheng.

"hah...aku" Xiaotang menunjuk mukanya sendiri. mulutnya membulat sempurna.

"kya...Chengcheng, apa itu aku?"

Chengcheng melirik Xin dan menggeleng. Xin hanya tersenyum menanggapinya, dia kian tak tenang manakala jemarinya diremas Kun dengan lembut sejak tadi.

"tadi aku mengira itu Shuxin, tapi Xiaotang adalah X yang sebenarnya, kalian bahkan teman kecil kan?" kiki melompat kegirangan.

"hei,,,tapi aku lebih menarik dari pada Xiaotang, Adam,,,seleramu sungguh...."

Taakkkk .....Xiaotang menjitak Shuxin, dibalas ringisan Shuxin.

"eh...bukankah angkatan kita ada X Queen" Xiaotang menutup mulutnya dengan tangan kiri sementara tangan kanannya menunjuk Xin.

"bukan...bukan bukan..."tolak Xin seraya mengibaskan tangan kanannya, sementara tangan kirinya masih terlalu nyaman disana.

ekspresi Kun sulit dijelaskan. matanya berpura-pura fokus pada penampilan didepannya, sementara jemarinya menggenggam erat tangan kiri Xin.

"sudah tidak usah diributkan, sulit sekali menjadi selebriti" keluh Chengcheng seraya menggeser Kiki dari tempat duduknya. kini dia nyaman duduk disisi Xin.

sementara lihatlah keadan xin disana, diapit oleh dua orang pangeran dengan standar yang tinggi, tubuhnya menggigil, sama sekali tak dapat menikmati penampilan diatas panggung

"Xin..."keke menepuk punggung Xin

"ayo ke Stan Shanshan" Keke benar-benar malaikat pelindung Xin

"oh ya benar" Xin menoleh Kun sejenak, matanya memohon agar segera dilepaskan.

Kun kalah, kali ini dia melepaskan mangsanya.

Xin berdiri, dan siap melarikan diri.

"kemana?" Kiki menarik tangan Xin

"Stan Shanshan, tarot" ujarnya

Kiki dan Yuyan ikut berdiri.tak disangka Chengcheng dan Linkai juga ikut berdiri dan membuntuti keempat gadis ini.

keke menarik Xin dan berbisik "habislah kau Xin"

Xin memukul lengan keke dengan lembut.

Yuyan pun tau kondisinya, namun dia berpura-pura tak peduli. begitupun Kiki, dia bahkan melihat tangan Xin dan kun sejak awal sudah bersatu, begitupun dengan lambang X di panggung Chengcheng, dia tak sebodoh itu untuk menyadari X itu adalah signatur sahabatnya.

X QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang