"Sorry Ra, nanti pulang sendiri dulu ya."Hendak meninggalkan Hara, lengan pemuda itu dicekal Hara hingga harus membuatnya berbalik menatap wajah Hara yang penuh kebingungan. "Jeongwoo.."
Jeongwoo tersenyum, ia menyelipkan anak rambut itu ke belakang telinganya. Lalu mengusak pelan surai Hara. "Gak usah dipikirin." ia mendorong pelan Hara untuk pergi.
Usainya ia yang pergi menjauh meninggalkan Hara yang masih menatap kepergiannya.
Dalam perjalanannya ke kelas Jeongwoo tak sengaja berpapasan dengan Jaehyuk. Ia sempat beradu pandang dengannya, sebelum ia memilih mengabaikan Jaehyuk dan berjalan duluan.
"Kita kesini mau nentuin tanggal pernikahan kalian, Woo."
Jeongwoo ingat betul, ekspresi senyuman Jaehyuk yang malah membuatnya kesal. Ia membuang nafas kecewa beratnya itu.
Baginya belajar diluar negeri adalah mimpinya, namun Hara juga adalah masa depannya. Tapi tidak bisakah mereka membiarkannya pergi hanya untuk sementara saja?
Yang ia kecewa sangat, kenapa Jaehyuk malah ikut-ikutan. Kenapa Jaehyuk tidak bisa mengerti dirinya? Lagi-lagi Jeongwoo mempertanyakan pertanyaan yang jawabannya tak bisa ia dapatkan langsung.
Ditengah lamunannya itu Jeongwoo dapat merasakan ponselnya bergetar.
Ia menggeser tombol hijau itu keatas.
"Hallo."
"Hm, kenapa Mah?"
"Jeongwoo, Mama baru liat.."
"Oh, Mama udah baca?"
"Jeongwoo maaf, Mama gak tau."
"Kenapa harus minta maaf?"
"Hara.."
"Kalo maunya gitu Jeongwoo bisa apa. Kali ini harus nurut sama Papah lagi kan Ma?"
"Nak.. Yaampun gak gitu. Nanti Mama bicarain lagi sama Pa-"
"Gak usah. Jeongwoo bakal bilang ke wali kelas kalian gak setuju. Terus gak jadi pergi. Lagian Papah maunya gitu kan?"
Tut.
Jeongwoo mengusak-usak kepalanya yang mau pecah itu. Ah ia benar-benar ingin menjerit sekeras-kerasnya.
Namun tanpa Jeongwoo ketahui, Hara berdiri dibelakangnya, mendengarkan pembicaraan mereka.
"Jangan bergantung sama oranglain terus, Ra."
"Kalo lo mau Jeongwoo ngejar mimpinya ya artinya lo harus mandiri."
Ternyata ini ya artinya kata yang Hara tidak mengerti. Ia terlalu bergantung pada Jeongwoo, ia terlalu menyusahkan Jeongwoo untuk hal-hal kecilnya. Bahkan saat Jeongwoo akan pergi pun, saking tidak percayanya mereka Hara bisa sendiri, mereka malah memaksa Jeongwoo untuk menikahinya agar tidak pernah meninggalkan Hara.
"Jeongwoo maaf. Hara selalu jadi pengahalang kamu." Batin Hara.
Dengan langkah pelan Hara meninggalkan area itu. Ia merogoh kantong celananya, menelpon Ayahnya sendiri.
"Hei halooo putri cantik Ayah, ada apanih?"
"Ayah.."
"Iya sayang kenapa?"
"Hara gak mau nikah sama Jeongwoo."
"Loh? Hara.. Hei? Ini Hara?"
"Biarin Jeongwoo pergi Ayah. Dia gak lama kok, dia pasti balik lagi ke Hara."
KAMU SEDANG MEMBACA
fiancé | park jeongwoo [End]
FanfictionSetelah tiba-tiba jadi Wakil Ketua OSIS tanpa persetujuannya, Jeongwoo malah mendapat masalah lagi karena Tunangan dengan gadis yang sikapnya Kekanak-kanakan. Hara, namanya.