"Mie ayam Mbok Mina dulu lah, Woo."
Jeongwoo memutar matanya jengah. Memang banyak mau ya jika mengajak Junkyu keluar itu.
Jika ditanya kenapa tidak mengajak Haruto seperti biasanya. Jeongwoo malas sih. Bukan malas berteman dengan Haruto lagi, tapi malas dikata tidak lurus karena berduaan dengan Haruto terus. Awalnya ingin mengajak Jaehyuk sih, tapi ia pikir-pikir kembali kalau kerumahnya pasti bertemu dengan Hara.
Hara marah padanya semenjak kejadian dia tau ia akan pergi. Gadis itu tidak mau bicara dengannya sama sekali. Jeongwoo sudah melakukan berbagai cara agar dimaafi tapi malah kembali dikacangin. Padahal ia tidak melakukan kesalahan besar.
Jeongwoo melirik Junkyu yang tengah mengantri memesan Mie Ayam. Ia bertopang dagu pada meja. Helaan nafasnya terdengar lagi. Sampai Junkyu datang dengan dua mangkok Mie Ayamnya.
"Heran banget si bodoh pesen Mie Ayam gak pake Ayam." Gerutu Junkyu menyindir Jeongwoo. Ia melirik Mie yang hanya ditemani dengan sayuran itu, apa enak? Pikirnya.
"Suka-suka lah." Balas Jeongwoo. Tak memperdulikan tatapan Junkyu ia memakan Mie Ayam itu dengan anteng.
Junkyu juga mengikuti memakan Mie Ayamnya dengan lahap. Sebenarnya lebih ke lapar sih. Jeongwoo sampe meringis melihatnya, Junkyu seperti tidak diberi makan 5 bulan.
"Nasi gak ada ya ini Mang?" Ujar Junkyu yang malah membuat Jeongwoo menutup wajahnya malu.
"Si bodoh minta Nasi dipikir ini warteg." Ujar Jeongwoo. Dia terkekeh.
Mereka makan dengan anteng setelahnya. Sampai mangkok Junkyu itu habis, ia meraih gelas yang sudah berisikan air. Duh enak sekali ya ditraktir pak Sultan ini, hehe jadi enak.
Saat tengah cengar-cengir tidak jelas. Ekor mata Junkyu tak sengaja menangkap dua manusia yang ia kenali tengah duduk dikursi taman depannya. Buru-buru ia menepuk-nepuk bahu Jeongwoo, hampir membuat Jeongwoo mengumpat karena ia tersedak dibuat Junkyu.
"Liat Woo liat!" Heboh Junkyu.
Jeongwoo mengikuti arah mata Junkyu, ia menangkap Hara dan Yoshi tengah duduk manis berdua ditaman. Wah pantas saja diajak keluar tidak mau, punya gandengan baru rupanya.
"Bayar Bang." Ucap Jeongwoo menyerahkan selembar uang pada Junkyu.
Matanya masih setia melihat kearah depan. "Samperin aja gak sih? Gila ya si Yoshi udah tau Har-"
"Lah, Woo kok gue ditinggal, HEH! JEONGWOO!" Junkyu terkejut saat menoleh kesampingnya Jeongwoo sudah tidak ada. Rupanya pria itu menghampiri Hara dengan tergesa-gesa.
"Emang orang bulol tuh kadang goblok." Gerutunya lalu berlari mengejar Jeongwoo.
"Gila capek banget." Dengan nafas terengah-engah Junkyu melirik Jeongwoo yang sudah berdiri dihadapan Hara.
Rasanya ia sudah tidak kuat berjalan kedepan lagi. Itu si Jeongwoo kok bisa-bisanya tidak terlihat lelah sama sekali. Dasar cemburu bisa merubah apapun. Mau tidak mau Junkyu pun berjalan mendekat, ia juga penasaran si.
"Lah, anjir." Gumam Jeongwoo semakin termakan api cemburu melihat Yoshi yang mengelap pinggiran bibir Hara.
"Wah seru nih seru." Ucap Junkyu. Ia bersidekap menonton serius Sinetron Live dihadapannya.
"Ra!" Teriak Jeongwoo.
Adegan romantis dihadapannya langsung berakhir. Ia melirik Yoshi yang terlihat tenang tanpa rasa bersalah menatap padanya. Ia terkekeh. "Gue ajak keluar gak mau malah jalan sama cowo lain." Ujar Jeongwoo ia menarik lengan Hara menajauh dari Yoshi.
"Ya, Hara masih kesel sama Jeongwoo!" Hara mencibir melihat wajah yang sangat menyeramkan itu. Aduh, dia jadi takut.
"Pulang." Ucap Jeongwoo.
"Gak mau! Hara benci Jeongwoo! Gak mau pulang bareng!"
"Biar saya yang ant-"
"Gak sopan ya Bang bawa keluar Tunangan orang tanpa izin." Sela Jeongwoo. Menatap Yoshi dengan tatapan tajamnya.
Yoshi mendongkak. Ia tersenyum kecil. "Maaf kalau saya lancang."
Yoshi melirik Hara yang keliatan gugup. Dia kembali menatap Jeongwoo. "Tapi saya gak liat kalo kalian keliatan pantes disebut Tunangan."
"Lah anj-" Jeongwoo hendak menghajar Yoshi sebelum ditahan Hara.
"Jeongwoo! Ngapain sih dateng-dateng ngajak berantem?!"
Jeongwoo melirik Hara sekali lalu kembali menoleh pada Yoshi. "Tutup telinga lo ra." Ucap Jeongwoo.
"Ishh ngapain?!"
"Tutup!" Tegas Jeongwoo yang membuat Hara langsung menutup kedua telinganya.
Jeongwoo melirik Hara untuk memastikan bahwa Hara benar-benar menutup telinganya. Lalu dia menoleh pada Yoshi. "Gak gini caranya kalo lo mau jaga dia."
Tatapan tajam itu masih melekat pada Jeongwoo. Lengannya ia bawa menepuk bahu Yoshi. "Buat gue percaya kalo lo layak."
Setelahnya Jeongwoo menarik Hara pergi dari sana meninggalkan Yoshi yang masih mencerna ucapan Jeongwoo.
_______
"Jeongwoo ngomong apa sama kak Yoshi?"
"Urusan orang gede."
"Kenapa sih Jeongwoo mikirnya aku masih kecil terus?!"
Ucapan penuh kekesalan dari Hara itu membuat Jeongwoo terkekeh. "Gak tau, lo lucu soalnya."
Hara mematung tidak mengerti walaupun pipinya mendadak merona, Hara tidak paham kenapa rasanya seperti ada sesuatu yang membuatnya ingin terbang?
Ia bahkan tidak sadar kalau Jeongwoo sudah mendahuluinya. Dan Jeongwoo yang baru sadar Hara masih tertinggal hanya bisa menghela nafasnya dengan decakan.
"Buruan siput, kerasukan setan taman baru tau rasa!" Teriak Jeongwoo lalu tertawa melihat Hara langsung berlari menghampiri.
______
"Kok ada Bang Junkyu?" Tanya Hara bingung.
"Iye. Abis ngedate gue sama Jeongwoo." Junkyu menaik turunkan alisnya menggoda Hara.
Sudut bibi Hara terangkat. Ia memukul bahu Junkyu dengan Tasnya. "Enak aja! Jeongwoo mana mau ya sama kecebong sawah!"
Ucapan Hara membuat tawa renyah Jeongwoo keluar. Ia melirik Junkyu yang tidak terima dengan perkataan Hara.
"Anjir diajarin siape lu bilang gitu, Cil?"
"Kak Haruto." Ucap Hara lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
"Lah Woo. Jangan biarin Hara kebanyakan maen sama Ruto, tuh liat bawa hawa buruk jadinya."
Bukannya mendengarkan Jeongwoo malah kembali tertawa. "Lu pikir Haruto setan Bang?"
_______
Jeongwoo menatap karpet depan pintu rumahnya. Melihat banyak pasang sepatu berada disana, Jeongwoo tau Irene dan Suho pasti berkunjung kemari.
Ia melirik Hara yang berdiri disebelahnya. Jeongwoo tersenyum kecil. Tangannya meraih tangan Hara untuk ia genggam. Tangan satunya terangkat untuk menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik Hara-nya.
Lalu ia tersenyum kembali. Menatap paras Hara dengan teduh. "Kalo gue pergi, lo harus bisa jaga diri ya. Jangan bergantung sama orang lain terus, Ra. Lo harus bisa ngandelin diri sendiri dan bergantung sama diri lo."
Usai berucap seperti itu, tanpa menunggu balasan Hara ia meraih knop pintu itu dan membukannya.
Dalam ruang tengah, benar sekali. Ia melihat Jaehyuk yang asik menonton Tv sendiri, Irene dan Rose yang mengobrol, serta Suho dan June yang juga tengah mengobrol dengan sesekali ikut gabung dengan obrolan para Istri.
"Jeongwoo!" Pekik Jaehyuk.
©tbc
*vote komennya jngn lupa..
KAMU SEDANG MEMBACA
fiancé | park jeongwoo [End]
FanficSetelah tiba-tiba jadi Wakil Ketua OSIS tanpa persetujuannya, Jeongwoo malah mendapat masalah lagi karena Tunangan dengan gadis yang sikapnya Kekanak-kanakan. Hara, namanya.