21 - (i lose)

388 37 5
                                    

Jaehyuk memperhatikan Yoshi yang masih saja menggandeng erat lengan Hara. Ia tersenyum kecil. "Mau nyebrang lu berdua? Gandengan mulu. Dah kayak penganten baru." Ucapnya diiringi tawa.

Yoshi mendengar itu sedikit shock. Barusan apa? Seperti tandanya Jaehyuk mulai membuka diri untuk menerimanya. Sementara Jaehyuk sendiri, ia baru menyadari ucapannya, dia mengerutuki dirinya sendiri. Aih, kenapa si mulutnya ini.

Jaehyuk tau Yoshi sangat sangat butuh dukungan kini. Karena lusa mungkin ia harus melepas Hara. Lusa Jeongwoo datang. Jeongwoo yang sudah usai dengan urusan pertukaran pelajarnya.

Berkata seperti itu sama saja membuat Yoshi salah faham bahwa ia ada dipihaknya. Padahal ia juga tidak terlalu berada dipihak keduanya. Ia hanya akan memilih orang yang benar-benar tulus pada Hara saja. Dan keduanya sangat tulus pada adiknya itu. Ia jadi bingung, kenapa adiknya yang dibilang belum dewasa dan Chidlish ini mendadak jadi incaran lelaki famous dan lelaki paling pintar? Aneh. Padahal adiknya tidak se-worth it itu. Astagfirullah Jaehyuk. Dia memukul mulutnya sendiri dan bergumam, "Dia tetep adek gue bangsat."

"Kenapa lo stres kak?" Tanya Hara yang membuat Jaehyuk mendelik.

Jujur perubahan drastis Hara masih belum bisa ia terima, sangat-sangat belum bisa. Kadang ia lebih suka Hara nya yang dulu, adiknya yang sekarang kebanyakan bergaul dengan Junghwan mendadak jadi begini. Junghwan bilang ia diminta Jeongwoo untuk mengajari Hara supaya tidak terlalu kekanak-kanakan eh malah jadi begini lah Hara sekarang. Ia tidak tau deh bagaimana shock nya Jeongwoo dengan perubahan drastis Hara.

"Astagfirullah Hara gak boleh gitu ah! Ajaran siapa sih." Akhirnya Bundanya datang membelanya.

"Ck. Abisnya Kakak aneh mukul-mukul mulut."

"Ya mulut gue gatel." Elak Jaehyuk yang mendapat pelototan Hara.

"Eh, udah ya." Irene menahan Hara yang mau menampol Jaehyuk karena Kakaknya itu memasang wajah menjengkelkan.

Irene beralih pada Yoshi yang daritadi hanya tersenyum melihat perkelahian adik-kakak itu. "Mau kemana Yoshi pagi-pagi gini udah gandeng Hara?"

"Mau ngajak jogging Tante."

Irene tersenyum. "Loh emang gak capek ngajak Hara jalan mulu? Kemaren seharian sama Hara. Sekarang juga?"

"Bun.." Sahut Jaehyuk. Nada bicara Irene seperti membuat Yoshi tak nyaman.

Yoshi tersenyum kikuk. "Gak boleh ya, Tante?"

"Nak Yoshi.. Boleh boleh aja. Tapi tau waktu ya. Masa Hara nya mau diajak jalan setiap hari. Kemaren dia ngeluh badannya pegel-pegel sama dadanya sesek katanya abis lari. Hari ini gak dulu gak papa kan ya?" Irene seberusaha mungkin bicara lembut agar Yoshi mengerti.

"Tapi bentar aja kok, Tant---"

"Aduh kamu ini---"

"IH BUN GAK PAPA DEH. Hara dah sehat ini. Gak papa. Lagian Hara udah siap gini masa gak jadi." Ucap Hara. Ia berusaha meyakinkan Bundanya yang masih ragu.

Hara tersenyum manis. Ia menunjukkan ototnya sendiri. "Gak papa." Ia menepuk-tepuk otot lengannya yang kecil itu. "Nih. Dah kuatt."

fiancé | park jeongwoo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang