unnormal

4K 498 32
                                    

Note : lanjutan normal, tapi dari sisi dumbledore + sedikit dari sisi harry.

Maaf jika ada salah dalam penulisan tempat, nama, typo, etc.

Maaf banget kalau alurnya ga jelas dan diluar ekpektasi kalian 😭🙏.

Anyway,

Selamat membaca.

腐った側 [Kusatta-gawa]
Unnormal
Harry potter dan yang lain milik J.K.Rowling
Story by 🐣jemna_pinx


Diruang kepala sekolah, dumbledore selaku kepala sekolah yang diakui hogwarts tengah duduk dikursi kebesarannya.

Semenjak pengumuman siapa yang terpilih untuk mengikuti turnamen, dumbledore dibuat kebingungan. Siapa yang dengan berani memasukkan nama harry kedalam piala api?

Otaknya terus menarik kesimpulan akhir bahwa yang melakukan itu adalah voldemort. Ia yakin voldemort lah yang melakukannya, tapi bagaimana?

"Ini tidak bisa dibiarkan" gumamnya

"Harry sudah berada diluar jangkauanku, bahkan dia dengan berani ingin mengambil batu bertuah seorang diri"

"Ada apa dengannya sebenarnya, apa harry dimantrai oleh tom lalu melakukan apapun untuk tom" seolah tersadar, dumbledore menjentikkan jarinya.

"Jika seperti itu, aku yakin bahwa harrylah yang melepas ular sialan itu dan membunuh 2 orang disekolah, ya sepeti itu"

"Sialan harry benar-benar dalam pengaruh mantra, aku harus meluruskannya sesegera mungkin" ujar dumbledore pada dirinya sendiri.

Besok, besok ia akan berbicara pada harry sebelum keberangkatan kereta jam 11.00 siang.

🐣🐣🐣

"Mr. Potter, kepala sekolah memanggil mu" ujar prof. Mcgonagall saat menghampiri harry yang tengah berjalan dikoridor bersama teman-temannya.

"Ada apa beliau memanggilku profesor?" Prof. Mcgonagall mengedikkan bahunya tidak tahu

"Lebih baik, kamu pergi kesana jika ingin tahu alasannya" harry mengangguk

"Baiklah, aku akan kesana" kemudian harry berpamitan kepada teman-temannya untuk ikut bersama prof. Mcgonagall menuju ruang kepala sekolah.

"Profesor dumbledore sudah menunggu mu didalam, masuklah" harry mengangguk tak lupa mengucapkan terima kasih sebelum akhirnya masuk ke dalam ruang kepala sekolah.

"Permisi profesor, apa anda memanggil saya?" Dumbledore mengangguk kemudian mempersilahkan harry untuk duduk dikursi didepannya.

"Ada yang ingin kutanyakan harry"

"Aku akan menjawab sebisa ku profesor" ujar harry sambil menganggukkan kepalanya mempersilahkan dumbledore bertanya.

"Bagaimana kabarmu selama ini?" Harry menaikkan sebelah alisnya

"Baik profesor, ada apa?"

"Apakah ada seseorang yang menyerangmu dengan mantra dan membuat kepalamu sakit?" Harry semakin bingung dengan arah pembahasan ini.

"Sama sekali tidak ada. Sebenarnya ada apa profesor? Aku tidak mengerti" dumbledore menghela nafas seolah mengasihani harry yang tidak tahu dirinya tengah diguna-guna.

"Begini, aku menemukan beberapa kejanggalan darimu" jeda prof. Dumbledore, sekelebat rasa terkejut menghampiri namun segera harry menetralkannya. Dan dumbledore melihat itu semua.

"Nah, aku berasumsi kau sedang berada dalam pengaruh mantra hitam"

"Apa maksudnya?"

"Dalam pengaruh mantra kamu disuruh oleh voldemort untuk mengeluarkan ular besar milik salazar, dan menyelakai orang-orang, kamu juga dibuat agar masuk keasrama slytherin" harry speechless, apa-apaan itu dimantrai? Diguna-guna begitu? Dan terlebih oleh voldemort, ayahnya sendiri. Asumsi yang sangat aneh.

"Aku tidak melakukan itu semua profesor" jawab harry dengan kedua matanya yang menatap dumbledore polos seolah mengatakan 'aku hanyalah bocah polos nan lugu, mana mungkin membunuh orang'

Dumbledore mengangkat alisnya curiga "itu hanya asumsiku saja harry. Tapi untuk menghindari hal itu terjadi, aku akan melindungimu, aku akan mengajarimu occlumency untuk membuat pertahanan pikiran mu dari pengaruh mantra itu" harry mencoba menahan diri sekuat tenaga untuk tidak benar-benar mendatarkan wajah datarnya.

"Aku sungguh berterima kasih atas tawarannya profesor, tapi aku tidak tertarik untuk melakukannya" ujar harry mencoba menolak sesopan mungkin.

"Harry dengar, occlumency banyak sekali manfaatnya, salah satunya untuk memblokir pikiranmu dari orang-orang yang ingin membaca pikiranmu"

Harry tersenyum sopan "maaf profesor aku harus bersiap kembali ke 'rumah', selamat siang" harry segera keluar dari ruangan kepala sekolah.

Dumbledore menyandarkan tubuhnya dengan lesu, harus apa lagi dia untuk menarik harry kembali ke 'sisi yang benar'.

🐣🐣🐣

":dasar pak tua itu, melindungi apanya dia sendiri yang akan mencuri lihat pikiranku:"

":basi sekali sogokannya, cuih aku tidak sudi ikut ke sisinya, dia kan cuma memanfaatkanku, dipikir aku tidak tahu dasar bau tanah:"

Sepanjang jalan harry terus saja misuh-misuh dengan bahasa ularnya. Sesekali diselingi umpatan kasar yang ditujukan pada dumbledore.

"Aaaaa, aku tidak akan sudi!" Teriak harry tiba-tiba membuat beberapa orang yang masih berlalu lalang dikoridor sekolah terkejut setengah mati.

":najis tralala, iuhhhh, tidak sudi, tidak sudi, tidak sudiiii, huaaa daddy ada kambing tua yang mengejarku:" entah kerasukan apa harry hari ini, tiba-tiba saja dirinya berubah menjadi begitu 'julid'. Untung saja harry sudah berada dikoridor yang sepi, kalau tidak entah apa yang akan dipikirkan orang-orang terhadap harry yang terus mendesis ribut.

"Harry kau baik?" Tanya blaise yang tidak sengaja bertemu didepan pintu masuk asrama slytherin.

"Tidak, tentu saja tidak, kau tidak lihat wajahku?" Harry menunjuk wajahnya sendiri yang benar-benar suram dan 'julid'.

"Ya....okay...?" Blaise bingung sejak kapan harry berubah jadi maung seperti itu, biasanyakan kalem. Serem sih tapi kebanyakan imutnya jadi ga serem.

Harry langsung saja mengecilkan kopernya lalu dimasukkan kedalam saku, untung saja dia sudah siap dengan baju rapih jadi tinggal berangkat.

"Aku akan ceritakan ini setelah sampai di manor, :awas saja kau pak tua bau tanah:" ujar harry diakhiri dengan desisan. Sekali lagi entah harry kerasukan apa hari ini.

🐣🐣🐣

"Aku harus mencari cara agar harry mau kembali ke sisi putih" dumbledore sedari tadi terus mondar-mandir diruangannya.

"Bagaimanapun caranya aku harus menguasai dunia ini, aku butuh harry untuk mengalahkan tom, ya benar harry" nafasnya terdengar menggebu penuh ambisi.

"Jika harry tidak bisa, aku yang akan maju. Tapi.... selagi ada harry aku harus membujuknya setelah menang aku akan membunuhnya dengan alasan 'harry berpotensi menjadi pangeran kegelapan selanjutnya' ya benar, tanganku tidak perlu kotor" bisik dumbledore pada dirinya sendiri. Dia tertawa merasa bangga dengan rencananya sendiri.

Ya, silahkan menikmati khayalanmu sebelum ajal menjemput.

TBC

腐った側 [Kusatta-gawa] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang