All I Ask (ChikAra)

267 33 0
                                    

Bel pulang pun berbunyi. Seperti kelas IPS pada umumnya, kalau urusan lepas dari pelajaran itu nomor satu. Begitu pun kelas Ara. Bel baru berbunyi 5 detik yang lalu, semua murid di ruangan itu sudah siap dengan tas di punggungnya.

Lain hal dengan kelas Chika, sebagian besar muridnya masih ada yang berdiskusi sebentar mengenai mata pelajaran yang baru saja di ajarkan. Tak heran, kelas Chika termasuk salah satu kelas yang ambis.

Ara dan kawannya tak langsung menuju parkiran, melainkan mereka melangkahkan kakinya menuju kantin sekolah. Sudah menjadi hal yang lumrah bagi mereka harus mampir ke kantin dahulu, sekedar melepas penat dari materi-materi yang di ajarkan.

Olla berjalan mendekati booth yang menjual berbagai minuman segar.

"Bang, es jeruknya satu yak" wajahnya yang sedikit berkeringat karena cuaca terik hari itu.

"Siap neng"

Olla menatap teman-temannya yang sedang duduk malas dengan dagu berada di meja kantin.

"Woy! Lo pada mau pesen apa? Gue pesenin nih" Ucap Olla dengan nada yang sedikit meninggi.

Mira dengan senyum miringnya langsung menyahuti, "Traktir gak nih?"

Olla memutar bola matanya malas, "Hadehh iyaiya gue traktir"

"Aseekk" ucap semuanya.

"Oke, gue jus mangga aja la"

"Lo apaan ra?"

"Samain kayak mira aja dah" Olla mengangguk.

"Elo flo?"

"Jus alpukat aja" jawab Flora tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.

"Kalian apa?" Tanya Olla kepada Oniel dan Adel.

Karena tak dapat jawaban, kali ini ia meneriakkan nama keduanya lebih keras lagi.

"WOY, ONDEL! LO PADA MAU MINUM APA?"

"Hehehe... maap-maap, gue es cokelat aja. Lo niel?"

"Gue es jeruk aja la"

Olla pun mulai menyebutkan satu per satu pesanan teman-temannya. Selagi menunggu, ia menyiapkan uang untuk membayar semua pesanan itu.

Pesanan sudah sampai. Tak ada obrolan menarik di sana, hanya sekedar cerita dan candaan tak bermakna yang mereka lontarkan untuk melepas penat.

~~~~

Kini Chika sudah keluar dari kelasnya, berjalan beriringan dengan Fiony dan Freya. Tak ada percakapan apapun di antara mereka. Chika yang masih memikirkan apa yang terjadi nanti, sedangkan kedua temannya itu sibuk dengan ponselnya.

"Chik, kamu jadi ke toko kue sama Ara?" Fiony mengalihkan pandangannya ke Chika yang nampak gusar.

Ia tak langsung menjawab, ada sedikit rasa ragu dan gugup menghampiri dirinya.

"Iya ce, nanti ketemuan di pos meja piket" Fiony hanya mengangguk.

Sementara Ara dan yang lainnya sudah siap di atas motor masing-masing, lalu mereka menuju ke arah gerbang sekolah.

Sesuai janjinya, ia berhenti tepat di samping meja piket guru dan melihat Chika sedang terduduk di sana dengan tatapan kosong. Ia tak menyadari kehadiran Ara sebelum sang pemilik motor turun, melepaskan helmnya dan menghampiri Chika lalu ikut duduk di sebelahnya.

"Liatin apa sih, sampe yang di sebelah gak ditengok?"

Chika sedikit terkejut, reflek menggeser tubuhnya menjauh dari Ara.

AACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang