Awan mendung mulai menyelimuti langit pada pagi itu. Seakan semesta mengetahui isi hati seorang gadis yang sedang dilanda gundah. Deguban asmaranya tak lagi sama, kala ia tahu bahwa cintanya tak terbalas.
"Ada apa gerangan sih kawand?" Suara khas itu menembus indra pendengaran si gadis.
Lamunannya terusik, ia menoleh sebentar mendapati Mira sudah berdiri di samping tubuhnya, "Hahhh.. semenyakitkan ini kah suka sama seseorang?"
"Idiww anjir" respon Mira terkejut.
Flora ikut menyahut, "Huhhh edaannn"
"Ucet, ucet, ucet. Masih pagi udah galau aja nih mang Ara" ucap Adel tanpa mengalihkan pandangan pada tugas yang sedang ia kerjakan.
Olla mendengus kesal, "Halahh sok galau lo ra, gue suruh samperin malah gak mau"
"Emang ada apa la?" Oniel pun ikut penasaran.
Dengan sekali tarikan napas, Olla menjelaskan.
"Abis liat gebetannya turun dari mobil sama cowok. Jadi dia ngiranya itu cowoknya, padahal mah aturan tanya dulu yak"
"Yakali gue ujuk-ujuk dateng trus nanyain cowok yang tadi siapa"
"Yaa daripada kayak gini, malah elo sendiri yang galau"
Mira tiba-tiba saja teringat masa lalunya yang sudah berteman dengan Ara sejak lama.
"Ara yang gue kenal itu seorang "petarung". Dia bakal ngelakuin apa aja buat bisa dapetin apa yang dia mau" Jelasnya sambil mengusap bahu Ara.
Olla menyetujui ucapan Mira, "Tau lo ra, masa urusan cinta-cintaan lo jadi lemah gini"
Ara menghembuskan napasnya, "Okay, i'll try"
Semuanya tersenyum kala mendengar kata semangat dari temannya itu.
"Nah gitu dong"
"Gue yakin pasti bisa deh lo dapetin hati doi"Tak sabar, jam istirahat nanti ia ingin menemui Chika untuk mengajaknya jalan. Sekaligus bertukar kontak dan menyakan hubungan Chika dengan lelaki yang tadi pagi ia lihat.
Bel sudah berbunyi. Para murid yang masih berasa di luar kelas mulai berhamburan masuk ke dalam kelas. Mata pelajaran hari itu akan dimulai, semua sudah bersiap menelan materi yang akan diberikan.
Terdengar suara langkah kaki beralaskan sepatu beradu dengan lantai. Kemudian masuklah seorang wanita yang berpenampilan layaknya seorang guru.
Semua murid di kelas itu terperangah, semerbak harum menyeruak ke indra penciuman mereka. Setelah menaruh barang bawaannya di atas meja guru, ia berbalik menatap murid-murid dqn mengembangkan senyumnya.
"Halo semua, perkenalkan saya Anin. Saya guru baru yang akan mengajarkan pelajaran Sejarah menggantikan pak Budi"
~~~~
"Kamu mau pesen apa ce?" Freya, gadis itu sudah berada di kantin bersama tiga orang gadis lainnya.
"Aku chicken steak aja frey"
"Kamu Jess, Chik?" Ucapnya mengalihkan pada dua gadis lain.
"Jeci nasi goreng aja"
"Kalo aku samain kayak cepio aja"
Kemudian Freya menjauh berjalan mendekati para pedagang di kantin itu.
Jessi membuka obrolan, "Progres lo sama doi gimana chik?"
"Siapa?"
"Masa gak tau"
"Ohh.. yaa gak gimana-gimana jes, wajarlah baru kenal beberapa hari lalu juga"