Epilog (END)

1.8K 121 15
                                    

...

Lima tahun berlalu dalam pernikahan Fatrial dan Veve, selama lima tahun tersebut banyak sekali pelajaran hidup terutama kesabaran yang harus menjadi satu-satunya kekuatan untuk bertahan.

Dalam rumahtangga Fatrial, Veve adalah jantung kekuatannya. Ia bisa menjadi pendorong, penguat, juga sebagai pelindung saat bangunan nampak mulai goyah. Seorang pakar pernikahan pernah bilang bahwa lima tahun pertama dalam pernikahan adalah saat-saat krusial dan menentukan hidup atau mati sebuah rumah tangga. Banyak pasangan yang tidak mampu melewati dan akhirnya memilih bercerai. Pun banyak yang bertahan karena mau saling belajar.

Hari itu adalah anniversary mereka yang ke lima. Pagi-pagi sekali Fatrial bangun, bahkan sebelum subuh. Ia bermaksud untuk lebih cepat mengerjakan tugas rumah sebelum Veve bangun. Tentu karena selama ini Veve yang selalu bersih-bersih dan memasak, tapi hari ini spesial, dan Fatrial akan menggantikan semua tugas istrinya, agar Veve bisa sejenak me time untuk dirinya.

Melihat meja kamar yang hanya dihuni satu bedak, sebotol pelembab wajah, sebatang lipstik dan sebotol parfum. Ya Tuhan, Fatrial baru sadar jika istrinya sesederhana itu dalam berpenampilan. Tidak ada skincare mahal, pun perhiasan yang ia pakai hanya cincin pernikahan. Veve selalu menyedekahkan sebagian uang belanja bulanan untuk fakir miskin. Bahkan ia beberapa kali membantu yayasan panti asuhan dengan uang tabungan atau uang tambahan belanja dari Fatrial. Ia lebih memilih hidup sederhana namun tetap bersih dan wangi, daripada ikut gemerlap kehidupan orang-orang kaya, meskipun Fatrial bisa memberikan semua.

Ya Allah, betapa Fatrial sangat terharu bahkan sekaligus merasa rendah diri dalam hal keimanan. Ia terlampau jauh tertinggal dari istrinya.

Setelah selesai sholat subuh, Fatrial bergegas memasak dan dilanjutkan bersih rumah serta mencuci baju. Satu jam berlalu tapi Veve tak juga nampak keluar dari kamar, padahal langit sudah mulai berubah warna.

Bergegas Fatrial masuk kamar untuk membangunkan Veve. Sesampainya di kamar ia melihat Veve masih terbungkus selimut, memunggungi arah pintu masuk.

"My, sholat subuh!" Kata Fatrial sambil berjalan mendekat.

Saat ia hendak menarik selimut, matanya dikejutkan oleh tiga tespek yang ditaruh di atas meja kamar. Mata Fatrial terbelalak melihat dua garis biru di tespek tersebut.

"My ini apa?" Suara Fatrial goyah, dan segera Veve membuka selimut dan terdiam seolah-olah tidak tahu maksud Fatrial.

"Ini tespek kamu apa bukan?" Fatrial mengambil salah satu dan diamati dengan seksama.

"Ya punyaku mas, masak aku ngambil tespek orang terus kubawa ke rumah ini." Jawab Veve iseng sambil senyum-senyum tak sabar melihat reaksi suaminya.

Seketika Fatrial terdiam, ada gemuruh hebat di dadanya juga airmata yang merembas keluar.

"Aku hamil mas." Kata Veve tersenyum lebar. Sedang Fatrial justru menangis dan seketika bersujud syukur.

Seperti hujan yang datang ditengah kekeringan hebat selama puluhan tahun. Fatrial benar-benar bahagia mendengar berita itu, bahkan saking bersyukurnya ia sampai menangis dalam sujud yang lama.

Penantian selama lima tahun dengan ujian silih berganti, bahkan nyaris putus asa. Ia yang divonis mandul hingga harus terapi sana sini, buah dari kesabaran yang luar biasa. Tidak ada yang mustahil bagi Allah meskipun kata mereka tidak mungkin.

Veve turun dari tempat tidur dan segera memeluk Fatrial. Mereka saling berpelukan sambil menangis bersama. Tidak tahu harus mengucap syukur dengan cara bagaimana.

Teringat akan beratnya perjalanan pernikahan menuju lima tahun ini, semua pengorbanan dan keyakinan itu berbuah manis. Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan ikhtiar hambaNya.

@@@

Sejak kabar kehamilan Veve, Fatrial menjadi lebih banyak di rumah dan hampir semua pekerjaan rumah ia ambil alih sebelum bekerja di rumah sakit. Ia sengaja tidak membiarkan Veve memegang pekerjaan apa pun karena kehamilan muda masih sangat rawan. Jika ia sangat lelah biasanya menyuruh pembantu di rumah ibu untuk membantunya bersih-bersih rumah. Maklum, bagi Fatrial mencari pembantu itu tidak mudah, sehingga ia memilih meminjam sejenak jasa pembantu ibunya yang memang sudah terpercaya dan sudah seperti keluarga sendiri.

"Aku berangkat kerja ya, ingat di rumah saja. Nanti sore Ibu ke sini sama Mbak Nadia. Jadi kamu istirahat saja." Pesan Fatrial sebelum berangkat.

"Baik mas. Siap." Sahut Veve lalu mencium tangan suaminya.

Sejak Veve hamil, rumah memang tidak sebersih dulu, bahkan Fatrial sering memesan makanan dari luar karena tak sanggup masak sendiri, namun perhatian yang ia berikan pada istrinya sangat luar biasa. Ia benar-benar memuliakan Veve selayaknya ratu. Pun dengan ibu dan Nadia yang hampir setiap hari datang ke rumah membawa makanan atau sekedar menjadi teman Veve ngobrol.

Di usia kehamilan 37 minggu, ibu kandung Veve datang dan menginap di sana sampai Veve melahirkan nanti. Sejenak Fatrial bisa istirahat karena sudah ada ibu mertuanya yang mengambil alih meskipun Fatrial tidak enak hati, namun ibu Veve tetap memaksa Fatrial untuk fokus saja bekerja. Biarkan keriwehan menjelang melahirkan ini para ibu yang membantu.

Karena menurut pemeriksaan dokter bayi yang dikandung Veve kembar maka proses lahiran dilakukan dengan sesar. Aina unjuk tangan sebagai dokter utama yang akan membantu Veve selama operasi berlangsung. Betapa ia pun turut serta bahagia dan ingin berperan dalam kebahagiaan Veve dan Fatrial. Tentu sebagai penebus dosa di masa lalu mereka.

Semua keluarga ingin terlibat dan semua orang ingin menjadi bagian dari kebahagiaan mereka. Betapa nikmat Allah begitu luar biasa, tidak ada yang mustahil dan segala hal akan indah pada waktunya.

END

Terima kasih sudah membaca. Mohon maaf jika sepanjang cerita Dangerous Wedding 2 ini banyak salah ketik atau mungkin alur cerita yang tak sesuai ekspektasi. Kurang panjang atau kurang romantis 😂🙏🙏

Terima masih untuk semua yang sudah berkenan vote dan komentar. Silahkan di akhir bab ini tinggalkan pesan dan kesan selama membaca Dangerous Wedding 2. Saya berterima kasih jika bersedia memberi ktitik dan saran.

Oh ya..
Besok kita lanjut ke kisah dokter Alvin ya. Juga saya lanjutkan novel Yang ke-2,.. Karena selama ini belum sempat sy sentuh lagi 😅


Salam hangat
Ulin Nurviana
🙏🙏🙏


Dangerous Wedding 2 (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang