01. Meet You.

3.1K 313 13
                                    

happy reading!


Author's POV.

"Dek!"

Terdengar panggilan dari luar kamar, dan ada suara ketukan pintu juga.

"Apaa?" sahut seseorang dari dalam kamar.

"Boleh masuk?"

"Boleh, nggak dikunci kok pintunya,"

Lalu pintu pun terbuka, menampilkan sosok gadis muda yang sangat cantik, perawakan nya yang sempurna itu sangat bisa membuat siapapun yang melihatnya akan mimisan. Namanya Shani, seorang kakak.

"Dek temenin kakak ke minimarket, yuk" ajak Shani.

"Ngapain?"

"Stok snack kakak habis, bunda juga minta tolong beliin bahan-bahan dapur, mau masak buat makan malem."

Seperti tak tertarik, dia hanya menatap malas kakaknya.

"Nggak mau, ah. Kakak aja," tolak sang adik.

"Ice cream 3 cup."

Kini adiknya itu sudah berdiri di depan pintu dengan jaket yang tadi buru-buru ia pakai, "Yuk, berangkat." berucap seperti itu lalu tersenyum manis pada sang kakak.

Shani yang melihat tingkah adiknya itu pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala, "Dasar kamu, giliran ice cream aja, langsung cepet"

Adiknya itu hanya cengar-cengir seperti tak ada dosa.

"Yaudah, yuk" mereka berjalan keluar kamar bersama lalu menuruni tangga karena kamar sang adik berada di lantai 2.

Kini kakak dan adik itu sudah berada di bawah, berniat untuk pamit pada bunda nya,

"Dek, tumben cepet kalo diajak sama kakak," itu bunda nya yang berbicara, Veranda. Sosok ibu yang cantik dan baik, kecantikan nya itu tentu saja turun pada anak-anaknya, Shani dan Chika. Mempunyai 2 anak adalah kebahagiaan yang sempurna baginya, terlebih lagi sifat anak-anaknya itu sangat baik dan penurut.

"Paling di sogok ice cream langsung luluh dia." Ayah nya yang sedang menonton tv di ruang keluarga itu pun ikut berbicara, ayah Keynal namanya. Keynal adalah suami yang baik bagi Ve sekaligus ayah yang tegas pada anaknya, namun tidak se tegas itu karena beliau juga suka bercanda dengan anak-anaknya. Sungguh keluarga yang hangat.

Shani mencibir, "Namanya juga Chika, nggak ice cream nggak hidup, Yah."

Chika yang mendengar cibiran sang kakak hanya memutar mata malas, "Apaan sih, ice cream enak tau, siapa coba yang gak suka." Chika berusaha untuk membela dirinya sendiri.

"Ya kamu tuh-"

Belum sempat membalas ucapan adiknya itu, sang bunda sudah menghentikannya, "Udah-udah, jangan berantem gitu dong. Gih sana berangkat, bunda mau masak, nih. Emang kalian gak mau makan malem?"

Ketiga orang itu menoleh cepat kearah Ve yang berbicara, Keynal yang tidak mau makan malam nya terlewat langsung cepat-cepat mengkode anaknya itu untuk segera pergi.

"Mau dong bun, iya-iya ini berangkat. Yuk dek." Shani menarik tangan adiknya untuk segera berjalan mengikuti dirinya.

"Jangan lama-lama, udah sore," peringat sang bunda.

Shani pun menjawab, "Siap bun."

"Daah ayah, daah bunda" Chika melambai-lambaikan tangan sebelum keluar pintu rumah. Keynal dan Ve yang melihat tingkah anak bungsu nya itu hanya bisa tersenyum seraya tertawa kecil,

Khaulah. [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang