06. Closer, but..

1.7K 257 34
                                    

happy reading!

Author's POV.

"Hai, Araa." Jawab seisi kelas setelah Ara sudah memperkenalkan diri.

Ara diam saja seraya tersenyum kikuk, ia bingung harus menjawab apa.

"Oke baiklah, Ara kamu boleh duduk dibangku kosong sebelah Jessie,"

Bu Melody menunjuk bangku pojok bagian kanan kelas, Ara yang ikut melihat ke arah dimana Bu Melody menunjuk langsung saja melihat ada anak perempuan yang melambaikan tangan ke arahnya seraya tersenyum,

Sepertinya itu anak yang bernama Jessie.

Lantas Ara membungkuk sopan pada Melody, "Terimakasih, Bu."

"Ya, sama-sama. Cepat berbaur ya,"

Ara mengangguk paham lalu ia berjalan ke arah dimana Jessie duduk.

Ya, murid baru di kelas Chika adalah Ara, masuk kelas unggulan karena test masuk waktu lalu.

Chika sedikit heran dengan keadaan saat ini, bukankah Ara tinggal di panti? Mengapa ia bisa bersekolah di sekolah elite seperti ini? Panti yang ditinggali Ara pun tidak besar-besar sekali, hanya rumah panti yang sederhana.

Apa Ara melihara babi ngepet? -Chika.

Hanya Chika yang menyadari keberadaan Ara, sedangkan Ara tidak, anak itu jadi sangat introvert ketika masuk kelas, berbeda waktu ketika Chika bertemu dengan Ara pertama kali.

Chika sangat ingin menghampiri Ara yang duduk di bangku paling pojok dekat dengan jendela, tapi guru yang akan memulai pelajaran sudah masuk.

Kalau begitu, Chika akan menghampiri Ara saat jam istirahat saja.

Lalu dua jam kemudian, tepatnya pukul setengah sepuluh. Bel istirahat berbunyi dengan kerasnya memenuhi gedung sekolah.

Ini saat-saat yang Chika tunggu sedari tadi, karena guru yang mengajar sangat membosankan,

Selama jam pelajaran berlangsung Chika jadi tak fokus, ia sering melirik-lirik ke arah Ara.

Dia fokus banget sih belajarnya, mana nunduk terus, kali ini apa ?! meja nya yang caper?  -Chika.

Ketika Chika ingin menghampiri Ara, tiba-tiba ada segerombolan anak-anak yang masuk, Chika tak tahu semua anak itu berasal dari kelas mana.

Tapi dilihat dari cara pakai seragam nya yang tidak rapih, itu anak IPS.

Mau apa anak-anak itu nyamperin Ara?
Pikir Chika.

"Chik, kantin nggak?" itu Ashel yang bertanya pada Chika.

Chika pun menoleh pada Ashel, "Nggak, duluan aja."

"Yaudah, aku sama azizi aja."

Chika hanya mengangguk menanggapi nya, lagipula ia sudah sarapan tadi pagi dirumahnya.

Mengamati dimana Ara bersama anak-anak IPS itu, Chika jadi penasaran apa yang mereka obrolkan sampai-sampai menutupi tubuh Ara dari penglihatan nya.

"Hayooh!"

Chika terkejut ketika sedang asik melihati Ara malah ada yang mengagetkan nya, lantas Chika menoleh kebelakang,

"Siapa sih?!"

Ternyata Vivi, dengan wajah tengilnya seperti tak ada dosa, ia malah tersenyum lebar pada Chika.

Ia sedang memakai jersey basketnya, sepertinya ia akan latihan.

Khaulah. [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang