09. Chika..

1.9K 279 43
                                    

happy reading!

Author's POV.

"Dia udah bilang jangan sentuh dia tanpa seizin nya."

"A-ara?"

Ara hanya menoleh sekilas pada Chika lalu tersenyum tipis dan mengangguk pelan.

Sedari ia keluar kelas buru-buru untuk menemui Chika, sebenarnya ia sudah melihat Chika di koridor saat bersama Gita.

Ara ingin menghampirinya karena takut Gita berbuat yang tidak-tidak pada Chika, tetapi ia melihat wajah tak santai Chika saat berbicara dengan Gita, jadi Ara mengurungkan niatnya untuk menghampiri Chika.

Saat Chika meninggalkan Gita tadi, Ara sudah mengejar Chika tetapi langkah kaki Chika sangat cepat membuat Ara tak bisa untuk menahan nya.

Lalu di aula, Ara menetralkan nafas nya sejenak karena Chika berhenti disana, ketika Ara ingin berjalan menghampirinya malah ada seseorang yang menghalang Chika,

Ara memutuskan untuk menunggu di posisinya seraya menatap ke arah Chika dan orang itu.

Cukup lumayan Ara menunggu tetapi ia terkejut karena melihat Chika tak nyaman akibat orang itu menyentuhnya padahal Ara melihat dengan jelas wajah gusar Chika akibat orang itu.

"Jangan pernah berani sentuh aku tanpa seizin aku."

Ara mendengar Chika berkata seperti itu, sepertinya Chika sangat tak nyaman karena orang itu.

Karena kalimat Chika tadi, Ara melihat orang yang bersama Chika menyatukan tangan nya di depan Chika seraya memohon, sepertinya orang itu meminta maaf.

Tapi karena Chika tak menanggapi permintaan maafnya, Ara melihat orang itu ingin memegang tangan Chika lagi.

Sebelum orang itu menyentuh Chika, Ara dengan cepat berjalan menghampiri mereka dan menepis tangan nya.

Ara menatap datar orang itu lalu melihat nametag yang berada di seragamnya, orang itu bernama Vivi. Kini Ara tahu seseorang bernama Vivi yang terkenal menyukai Chika sampai ditolak berkali-kali pun masih tak menyerah juga.

Melihat wajah Vivi, Ara pikir orang ini cantik dengan wajah cool dan rambut dibawah bahunya, Ara jadi bertanya-tanya apa alasan Chika menolak Vivi.

"Siapa lo?"

Vivi cukup terkejut karena Ara tadi menepis tangan nya secara tiba-tiba, melihat Ara yang tersenyum pada Chika dan sekaligus melihat tatapan dalam Chika pada Ara malah membuat Vivi merasa cemburu dan marah.

"Ara." Menjawab seraya tetap menatap Vivi dengan datar, Ara merasakan ada yang menyenggol lengan nya,

Ara melirik Chika yang mengode nya untuk tersenyum, tapi untuk apa pikirnya?

Sepertinya Ara tidak peka dengan kode nya, Chika hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan. Ara nya itu sangat cool membuat Chika jadi tak tahan, ada banyak orang di aula yang menoleh ke arah mereka bertiga seraya berjalan, tetapi kebanyakan dari mereka hanya mendominasi dan melihat ke Ara.

Chika jadi takut, wajah Ara yang seperti itu bisa mmebuat siapa saja yang melihatnya dibuat kagum. Nanti banyak yang suka dengan Ara lalu dirinya tersingkirkan.

"Anak baru?"

"Lama."

"Tapi gue baru liat lo sekarang,"

"Lama di bumi maksudnya."

"Siapanya Chika?"

Sangat ingin menjawab bahwa Ara adalah pacarnya tetapi Chika kembali disadarkan oleh kenyataan pahit yang telah ia ketahui waktu lalu.

Khaulah. [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang