13. Confess?

1.8K 279 34
                                    

hi, long time no see, here we go! Vote and comment!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hi, long time no see, here we go!
Vote and comment!

happy reading!

Author's POV.

"Aku juga suka kamu, sayang malah."

"Eh?"

Chika sontak menoleh kaget lalu menatap lurus pada Ara.

"Kenapa?" Ara dengan santai bertanya,

"Apa kamu bilang tadi?"

"Aku sayang kamu."

"Bohong ya?"

"Nggak."

"Terus?"

"Terus, apa?"

"Jadi kamu ceritanya barusan confess ke aku?"

"Nggak juga,"

"Lah? Apaansih kamu."

"Kalo kamu mau anggep nya begitu, yaa terserah kamu, Chik."

Hati Chika sepertinya langsung merasakan sakit setelah mendengar perkataan Ara, ia kira Ara memiliki perasaan yang sama sepertinya. Apa maksudnya coba kata-kata Ara itu? Labil sekali.

Bocah prik.

Berjalan mundur dan pergi berlalu meninggalkan Ara sendirian di dermaga itu, Chika badmood total.

Bergabung dengan yang lain di Villa, sedikit membantu mereka yang baru saja pulang dari berbelanja, setidaknya dengan membantu sedikit bisa meredakan kekesalan nya karena kejadian tadi.

"Woi Chik, nape tuh muka kusut amat. Sini dah gue setrika."

"Gapapa, La."

"Biasanya cewe kalo udah bilang gapapa, pasti ada apa-apanya nih, Pung."

Mira menyahut ucapan Olla, "Iye, pasti si bocil nih yang berulah."

"Betul."

"Mana dia, Chik? 'Kan die selalu nempel sama lo udah kayak perangko," Mira bertanya selagi ia menusuk-nusukan bahan bbq.

"Betul." Olla menyahut.

"Nggak tau." Chika melengos karena sudah sangat badmood akibat Ara, ditambah ditanya tentangnya.

"Wah kagak beres."

"Lo ribut sama si bocil ape gimane dah, Chik?"

"Nggak."

"Terus?"

"Nggak tau, ah."

"Udeh, Pung. Jangan ditanya-tanya dulu itu bocahnye lagi badmood."

"Iye dah."

"Chik, btw tadi gue beli ice cream. Gue simpen di kulkas."

wushh!

Khaulah. [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang