12. Us?

1.9K 308 39
                                    

happy reading!

Author's POV.

Beritahu Chika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Beritahu Chika.

Bagaimana cara mengendalikan hati?

Bagaimana cara mengendalikan perasaan?

Bagaimana cara untuk tetap bertahan di hubungan tanpa kejelasan.

Bagaimana cara untuk tetap sabar

"Maafin aku karna tadi ninggalin kamu pas dirumah, aku bener-bener lupa."

Chika tak bisa lagi menahan diri untuk memeluk Ara, ditariknya tengkuk gadis itu lalu mendekapnya erat.

Mengusap-usap kepala belakang sang gadis, Chika benar-benar sangat khawatir tadi.

"Kamu kemana aja, Ra?"

Dilepas nya dekapan penuh khawatir itu, Chika membawa Ara untuk duduk di bangku pesawat untuk mengobrol lebih nyaman.

Dirasa sudah nyaman dan memakaikan sabuk pengaman pada Ara, Chika lantas menaruh penuh perhatian nya pada Ara.

Ditatap dengan pandangan meminta jawaban, Chika menatap Ara lekat hingga membuat Ara jadi salah tingkah sendiri.

"Kemana aja, hm?"

"Aku tadi bingung mau beli apa untuk bujuk kamu supaya nggak diemin aku lagi.."

Chika dibuat melongo dengan jawaban gadis disamping nya itu.

Jadi dia lama kembali karena bingung mau membeli apa untuknya?!

Dia hampir ketinggalan pesawat!

"Astaga, kamu gemes banget. Tapi nggak gitu juga dong, Ra."

"Maaf, aku kan bingung.."

"Terus, tadi gimana bisa sampe kesini?"

"Aku nanya ke om-om yang pake seragam, aku minta anterin."

"Om-om?"

flashback on.

"Ini tiket nya harus ke pesawat yang mana ya?" Monolog Ara seraya melihat-lihat gate pesawat.

Sedang melihat-lihat ke sekitar, Ara sangat bingung hingga akhirnya ia menemukan pria paruh baya yang berdiri di dekat troly.

Menghampirinya orang itu seperti anak hilang, Ara dengan cepat menanyakan kemana ia harus pergi dengan tiketnya.

"Om,"

"Iya? Kenapa dik?"

"Mau tanya."

Khaulah. [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang