Normal POV
"Hoekk hoekk"
Suara muntahan kesekian kalinya terdengar dari toilet rumah sakit
"Ughh kenapa rasanya sangat mual" Sakura menatap wajahnya di cermin toilet. Pucat, wajahnya sangat pucat
"Forehead" Ino berdiri tepat dibelakang Sakura
"Kau baik-baik saja?"tanya wanita bersurai pirang itu
"Aku baik-baik saj.. hoekkk" Sakura kembali muntah, badannya juga terasa lemas
"Sudah lebih baik?" Ino memijat tengkuk Sakura
"Hm" Sakura hanya mengangguk
Setelah merasa mendingan, Sakura pun dipapah ke luar toilet oleh Ino
"Ughh..aku merasa sangat lemas" keluh Sakura
"Forehead" ujar Ino setelah terdiam beberapa saat
"Apa kau tahu jika.." Ino menimang-nimang ucapannya
"Jika apa?"tanya Sakura pelan, bahkan untuk sekedar bertanya saja. Sakura rasanya sangat tidak mampu
"Jika, kau hamil?"cicit Ino
Deg
"Ha-hamil?aku hamil?"tanya Sakura pada Ino
"Kau belum tahu,ya?" Ino memandang Sakura dengan tatapan iba
"A-aku hamil?"tanya Sakura sekali lagi, dan hanya diangguki oleh Ino
"Hiks..hiks..aku hamil,bagaimana ini?" Sakura memegang perutnya
"Siapa ayahnya?"tanya Ino dengan cemas
"Sasuke-kun" ujar Sakura lirih
"Lalu apa masalahnya?Sasuke-kun pasti akan bertanggung jawab" ujar Ino sedikit lega
"Tidak mungkin" Sakura terisak semakin keras
"Apanya yang tidak mungkin?"tanya Ino
"Hubungan kami tidak sebaik yang terlihat" ujar Sakura
"Apa maksudmu?" Ino memegang pundak Sakura agar menghadap ke arahnya
"Hikss..hikss, kami..Sasuke-kun"
"Ceritakan semuanya, Forehead"ujar Ino sedikit memaksa
Sakura pun menceritakan semuanya pada Ino, semuanya tanpa dilebih-lebih atau dikurang-kurangkan
"Demi tuhan,bajingan itu benar-benar. Hikss..bagaimana dia bisa melakukan hal sekejam itu padamu" tangis Ino setelah mendengar cerita Sakura
"A-aku harus hikks.." Sakura benar-benar merasa sangat lelah dengan hidupnya
"Kenapa kau tidak menceritakannya padaku hiks?kenapa tidak bilang pada orang tuamu?atau pada Sasori-nii?"tanya Ino sambil memeluk Sakura
"Aku tidak bisa, keluarga kami sudah bersahabat sejak dulu. Jika aku menceritakan semuanya, hubungan kedua keluarga pasti akan terputus hikss.."
"Hikss..bodoh" ujar Ino sambil mengeratkan pelukannya
Sakura dan Ino,
Mereka berdua hanyut dalam perasaan masing-masing. Tanpa tahu, jika ada seseorang yang mendengar semua pembicaraan mereka
●●●
Bughh
Bughh
Bughh
"Dasar brengsek,bajingan"
Bughh
Suara pukulan dan tendangan terus terdengar dari dalam ruangan kecil itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelions
Random"Semesta menyuruhku untuk melepasmu Padahal mengenggammu saja aku belum pernah" - Haruno Sakura