Chapter 25

2.4K 176 5
                                    

Di sudut cafe, seorang lelaki dan perempuan sedang duduk berhadapan dengan wajah yang nampak tenang

"Bagaimana kabarmu?"tanya perempuan itu

"Kau pasti tahu semuanya,Sakura"ujar sang lelaki pada perempuan bernama Sakura

"Aku sama sekali tidak tahu,Sasuke"ujar Sakura sambil menetap lelaki itu -Sasuke dengan pandangan yang sulit diartikan

"Buruk,jika kau memang ingin tahu"ujar Sasuke,"Tapi semua itu pantas untukku"lanjutnya

"Maaf atas kejadian di Mansion beberapa minggu yang lalu"ujar Sakura,meskipun tidak salah apapun tapi Sakura tetap merasa harus meminta maaf

"Sudah ku katakan,semua itu pantas untukku. Bahkan masih kurang"ujar Sasuke

"Aku memaafkanmu"Sakura menarik nafas panjang sebelum mengatakan itu

"Aku tidak pantas mendapatkan maafmu,semua yang ku lakukan dulu sangat buruk dan tidak dapat dimaafkan"ujar Sasuke pelan

"Kau benar,tapi aku tetap akan memaafkanmu"kekeh Sakura

"Kau terlalu baik, dan aku terlalu buruk. Mungkin perpaduan yang cocok"ujar Sasuke diselingi candaan

Sakura mendengus

"Lupakan semuanya, kita bisa membuka lembaran baru masing-masing"ujar Sakura

"Itu tidak mudah,bagiku terlebih bagimu"Sasuke menatap ke luar cafe

"Semuanya akan terasa sulit jika tidak mencobanya"ujar Sakura

"Kenapa kau sangat ingin memaafkanku?"tanya Sasuke

"Karena bagaimana juga, kau adalah ayah Sarada. Dan Sarada sangat membutuhkanmu, jika kita terus mengingat masa lalu dan terus terbayang-bayangi olehnya maka kita tidak akan bisa membahagiakan Sarada"jawab Sakura

"Maksudmu, kau sama sekali tidak keberatan jika aku menemui Sarada?"tanya Sasuke

"Tidak, kau adalah ayahnya dan kau berhak atas dirinya"jawab Sakura tenang,sungguh Sakura sangat tidak ingin terjadi pertengkaran lagi. Sakura ingin agar semuanya bisa terselesaikan dengan baik, tanpa adanya pihak yang tersakiti. Mungkin.

"Kau..benar-benar akan memaafkanku?"Sasuke bertanya sekali lagi

Sakura mengangguk yakin

"Dulu..saat kecil,aku pernah berharap akan bertemu dengan pangeran berkuda putih layaknya cerita dongeng. Aku menceritakannya pada ibu, namun ibu bilang bahwa itu hanyalah dongeng yang tak akan terjadi. Pangeran tidak akan datang dengan sendirinya,aku lah yang harus mencari pangeranku. Ibu bilang 'Kau tidak akan pernah mendapatkan sesuatu jika tidak berusaha'. Awalnya aku bingung, dan berkata bahwa perkataan ibu tidaklah benar.

Hingga aku bertemu denganmu, anak laki-laki tampan dan penuh dengan kesempurnaan, tak ada celah sedikitpun"ujar Sakura dengan senyum hangatnya

"Lalu kau mendekatiku dan bertanya, 'kau pangeran dari kerajaan dongeng ya?'"ujar Sasuke dengan sedikit tawa kecil

"Kau benar,saat itu aku menganggapmu pangeran berkuda putihku, dan kau membuktikan perkataan ibu  bahwa aku tidak akan mendapatkan sesuatu jika tidak berusaha. Kau terlalu jauh dan susah digapai,kau selalu berada di dekatku namun rasanya sangat jauh. Aku bahkan hampir menyerah untuk mengejarmu, andai saja saat itu kau tidak menggenggam tanganku saat hampir jatuh"ujar Sakura

"Bertahun-tahun rasa itu tumbuh,semakin subur dan akhirnya berbunga. Penantianku tidak berakhir sia-sia, kau menerimaku dan mengatakan bahwa kau juga mencintaiku. Kau tahu?saat itu, aku sangat bahagia. Bahkan aku sangat ingin mengatakan pada seluruh dunia bahwa aku mencintaimu"lanjut Sakura

Sasuke masih mendengar dengan saksama semua kata yang keluar dari mulut Sakura, meskipun matanya sudah memburam akibat air mata yang memberontak ingin keluar

"Kita menghabiskan waktu bersama-sama,bercanda dan saling bertukar cerita. Semuanya nyaris sempurna jika saja saat itu kesalahpahaman tidak terjadi diantara kita. Jika saja kau mau mendengarkanku, sedikit saja..mungkin semuanya tidak akan berakhir menyedihkan seperti ini"ujar Sakura yang masih tersenyum, namun Sasuke dapat melihat kepedihan di mata Sakura

"Bisakah kau menjawab pertanyaanku?"tanya Sasuke

Sakura menatap mata Sasuke sebagai jawaban

"Apa kau masih mencintaiku?"tanya Sasuke

"Kau pun tahu jawabannya"jawab Sakura

"Aku tidak tahu,Sakura"ujar Sasuke lirih

"Aku mencintaimu,dulu bahkan hingga saat ini"ujar Sakura

"Apa itu artinya kita masih bisa kembali bersama?"tanya Sasuke penuh harap

"Aku mencintaimu,selamanya akan terus begitu. Tapi, maaf..aku tidak bisa kembali padamu,tidak bisa"jawab Sakura

"Kenapa?"tanya Sasuke lirih

"Terkadang, kita tidak harus memiliki meskipun kita menginginkannya"ujar Sakura

"Apa sama sekali tidak ada kesempatan lagi untukku?"tanya Sasuke, lagi

Sakura menatap Sasuke dengan senyum tipis

"Ya"jawab Sakura,"Tidak ada lagi"sambungnya

Hening

"Ku harap kau bahagia,maaf untuk semuanya"ujar Sasuke pelan

"Kau juga"ujar Sakura

"Bolehkah aku memelukmu?yang terakhir kalinya"tanya Sasuke penuh harap

Sakura mengangguk sebagai jawaban

Grep

"Aku akan sangat merindukan saat-saat seperti ini" ujar Sasuke dengan dada yang bergemuruh

"_"

"Sekali lagi,bisakah aku berharap semuanya bisa kembali seperti dulu?"tanya Sasuke lirih, tak sanggup lagi untuk menyembunyikan air matanya

Sedangkan Sakura hanya mampu menutup matanya sambil memeluk lelaki yang juga sedang memeluknya erat. Berharap bahwa setelah ini semuanya akan baik-baik saja

"Aku harus pergi"ujar Sakura setelah sekian lama berpelukan

"Haruskah?"tanya Sasuke yang nampak masih sangat berantakan

Sakura tersenyum kecil lalu mengalihkan pandangannya pada seorang anak perempuan di pintu masuk cafe

"Sarada menungguku"jawab Sakura, membuat atensi Sasuke juga teralihkan pada sosok anak perempuan itu

"Pergilah,jaga Sarada baik-baik. Aku akan kembali menemuinya setelah mampu menata hatiku"ujar Sasuke dengan suara serak, penuh penyesalan

"Baiklah,aku pergi" Sakura berjalan menjauh, meninggalkan Sasuke yang hanya dapat menatapnya dengan pandangan sayu dan dalam kebisuan panjang

●●●


Kini Sakura memilih untuk pergi, meninggalkan semua kenangan pahit yang pernah dialaminya, meninggalkan  semua rasa sakit yang pernah di rasakannya, meninggalkan semua kegelapan yang pernah menjeratnya, meninggalkan semua kehancuran, meninggalkan cinta dan tak menyisakan apa-apa lagi selain memori panjang yang tak akan pernah luput dari ingatannya

Dan kini, Sakura menyiapkan lembaran baru untuk kisahnya, membuat ribuan harapan indah,melukis kembali pelangi dan warna dalam hidupnya, tak ada lagi rasa sakit,tak ada lagi penyesalan,tak ada lagi kegelapan

Sekalipun, Sakura tak akan lagi membalikkan badan untuk melihat ke masa lalu
Baginya, hanya ada masa depan yang menunggunya

END

DandelionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang