JungFams

3.6K 305 18
                                    

Jam sudah menujukkan pukul 12.10 dan sekarang Beomgyu sedang mengendarai mobilnya menuju mansion setelah dari panti asuhan itu dia memutuskan langsung pulang.

Sesampainya di mansion nya dia langsung turun dari mobil nya belum juga dia melangkahkan kakinya menuju pintu dia sudah di tarik menuju ke halaman samping.

"Arkh Jeno hyung kenapa narik Gyu sih sakit" Rintih nya sambil berusaha memberontak untuk melepaskan tangan Jeno yang menggenggam pergelangan tangannya kuat.

Tanpa mengindahkan rintihan orang yang di tarik Jeno terus perjalan menuju halaman samping.

Dengan kasarnya Jeno menghempaskan Beomgyu sampai badannya terbentur dinding halaman samping itu.

"Arkhh"

Rintihan itu keluar lagi dari belah bibir mungil Beomgyu asal kalian tau dorongan Jeno tidak main main.

"Lo dari mana aja lo tau gak sih Mommy dari tadi nyariin lo dan lo yang di cariin gak tau diri banget bahkan lo balik jam segini" Bentak Jeno dan itu bentakan pertama kali setelah tiga tahun lamanya Jeno tidak berkomunikasi dengan adiknya itu.

Lawan bicaranya hanya bisa menunduk tanpa menjawab atau sekedar menatap orang yang mengajak nya bicara.

"Gua tanya sekali lagi lo dari mana" Kali ini pertanyaan Jeno penuh penekanan.

Dan sekarang lawan bicaranya dengan berani menatap tepat di manik mata Jeno bahkan mata itu sudah berkaca kaca.

"Sejak kapan hyung peduli sama Gyu bahkan kepedulian hyung itu karena paksaan Mommy pun hyung gak bakalan pernah peduli"

"Dan kenapa hiks kenapa sekarang hyung seakan-akan peduli sama Gyu hiks hiks bukanya selama ini hyung seakan tutup mata akan kehadiran Gyu di sekeliling kalian"

Tangisan pilu itu terus terdengar di telinga Jeno bahkan hatinya terasa tercubit walaupun itu hanya secuil.

"Dan selama ini Gyu berusaha untuk bisa bertahan di sekeliling kalian walaupun keberadaan Gyu gak pernah kalian anggap"

Plak

Wajah manis itu tertoleh ke sisi kiri dan dia merasakan panas di pipinya, sekarang rasa sakitnya bertambah dengan rasa sakit yang selama ini dia pendam.

"Gua tanya lo dari mana bukan malah lo menumpahkan keluh kesah lo, gua gak peduli" Ucapan serkas itu keluar dari mulut Jeno dengan ringannya.

"Lo adalah orang paling brengsek yang pernah gua kenal" Ucapan dengan penuh penekanan kali ini si manis sudah mengganti sebutan lo gua berarti Beomgyu benar-benar merasa kecewa dengan kakak nya itu.

Dan Jeno yang mendengar itu tertegun karena semarah marahnya Beomgyu dia tidak akan pernah berani berbicara dengan embel-embel lo gua.

"Gua benci sama lo gua benci sama kalian semua" Ucap Beomgyu pilu dan sambil mengarahkan jari telunjuknya di dada Jeno dengan sedikit mendorong tubuh kekar itu.

Kepala nya saat ini sangatlah pusing bahkan sudah teramat pusing sejak benturan di dinding tadi dan di tambah tamparan yang kerasnya gak main main.

Wajahnya sudah pucat pasi bahkan bibir yang biasanya berwarna pink itu sekarang berubah pucat.

Beomgyu menyadari itu walaupun dia tidak melihat tapi dia bisa merasakan dengan cepat Beomgyu membalikan badannya untuk segera pergi ke kamarnya tanpa mempedulikan kakak nya yang sudah meneriaki namanya.

Dia memasuki ruang keluarga di sana ada kedua hyungnya dan kedua orang tuanya yang sedang asik menonton tv.

"Gyu kamu dari mana nak" Beomgyu berhenti berjalan karena suara Taeyong yang baru saja bertanya padanya.

𝚁𝚎𝚐𝚛𝚎𝚝 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang