3

4.2K 304 7
                                    

Pagi hari Lisa sudah berada di rumah Jennie. Dia ingin memeriksa keadaan Jennie, takutnya Jennie masih sedih soal kemarin ataupun jatuh sakit. Lagipula Lisa juga belum meminta maaf soal tindakannya kemarin, dan Lisa sadar kalau telah berteriak pada Jennie sepanjang mereka adu mulut. Berhubung hari ini hari sabtu dan tidak ada kelas, Lisa berencana akan di rumah Jennie seharian penuh. Dia juga sudah menelpon Jisoo dan Rose untuk datang ke rumah Jennie. Mereka setuju dan akan datang siang harinya.

"Pagi Dad" sapa Lisa yang melihat Daddynya Jennie sedang duduk di ruang keluarga sambil membuka tablet membaca berita hari ini.

"Hai Lisa, pagi. Kamu rajin banget pagi-pagi udah kesini, udah sarapan?"

"Udah Dad, ini Lisa juga bawain sarapan buat Daddy sama Jennie soalnya bibi kan libur kalau weekend. Jadi pasti belum ada yang masakin sarapan kan?" Lisa menghampiri Daddy, kemudian menyerahkan bungkusan berisi 2 bungkus bubur ayam.

"Wah makasih yah, baik banget anak Daddy ini. Ga kaya yang satunya tuh yang masih tidur di kamar, udah kaya putri tidur belum bangun jam segini" Lisa terkekeh mendengarnya.

"Biar Lisa yang bangunin ya Dad, Lisa ke kamar dulu"

"Iya Lisa, kalau udah bangun langsung suruh sarapan ke bawah yah jangan sampai telat makannya" Lisa mengangguk dan setelah itu berlalu pergi ke kamar Jennie, masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Dilihatnya Jennie yang masih meringkuk di atas tempat tidur, berbalut selimut yang menutupi hampir seluruh badannya dan hampir menutupi mukanya yang cantik. Lisa pun terkekeh kemudian duduk di pinggiran tempat tidur, mencoba menyingkap selimut yang menutupi muka Jennie sampai ke bahu. Lisa memperhatikan wajah Jennie yang lucu saat tidur, dan sepertinya sahabatnya ini tidak kenapa-kenapa. Hanya saja matanya masih menyisakan bengkak sedikit.

"J" Panggil Lisa lembut sambil menggoyangkan bahu Jennie pelan dan itu tidak berpengaruh apapun.

"J bangun dong" kali ini Lisa mencubit pipi chubby milik Jennie sedikit keras membuat Jennie terganggu kemudian merengek mencoba menyingkirkan tangan Lisa yang masih setia di pipinya, masih dengan mata terpejam dan sepertinya Jennie belum sadar kalau itu Lisa.

"Sabar Lisa sabar, kamu udah berpengalaman lebih dari 7 tahun ngadepin Jennie yang hobi molor" ucap Lisa pada dirinya sendiri mencoba bersabar menghadapi sahabatnya.

Kemudian Lisa mencoba membangunkannya lagi sekarang dengan cara menjepit hidung Jennie dan itu membuat Jennie kesulitan bernapas. Dia menepis tangan Lisa dan mulai membuka mata. Awalnya dia ingin memaki orang yg membangunkannya dengan cara seperti itu tapi saat Jennie melihat siapa yang membangunkannya, dia terdiam kemudian dengan cepat menarik selimut sampai menutupi mukanya. Lisa yang melihat tingkah Jennie hanya tersenyum, dia tau kalau sahabatnya ini masih takut padanya dan mungkin merasa bersalah juga.

"Kok di tutup sih mukanya, jangan tidur lagi ayo bangun sarapan" ucap Lisa sambil berusaha menarik selimut tetapi Jennie tetap menahannya, enggan menampakkan diri.

"Jennie cepet bangun"

Jennie masih tetap bergeming.

"Kalau kamu telat sarapan terus sakit, aku bakal marah sama kamu dan ga akan aku urus kamu" Lisa mencoba sedikit mengancam dan itu berhasil membuat Jennie menyingkap selimutnya dan dengan cepat memeluk Lisa, menenggelamkan wajahnya di dada Lisa.

"Jahat banget" Jennie bergumam di dalam pelukan yang masih bisa di dengar oleh Lisa.

"Kamu dibangunin susah banget sih, jadi harus di ancam dulu" Lisa menepuk-nepuk punggung Jennie.

"Jahat jahat jahat" Jennie masih mengucapkan kata itu terus menerus membuat Lisa terkekeh.

"Udah ayo sarapan, dari kemaren pelukin aku terus kerjaannya"

BEST FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang