25

2.5K 211 21
                                    

Hallo semuanyaaa!!
I'm back!!!

Author kembali hadir mengisi hari kalian readers ku tercintah 💛💛💛



Oke gausah basa basi lagi, kita langsung masuk ke cerita yaaahhh

Selamat membaca!!!





















Jennie benar-benar menepati janjinya untuk beristirahat. Bahkan saat Daddynya menambahkan satu hari lagi untuk dia tetap diam di rumah, Jennie dengan patuh menurut. Jadi total dia sudah terkurung di dalam rumah selama dua hari dan itu sudah sangat cukup untuknya pulih dan kembali sehat.

Namun satu yang perlu kalian tahu, Jennie tidak pernah menyia-nyiakan waktu 'kurungan' nya karena selama dua hari itu ia gunakan untuk menyusun rencana tentang bagaimana cara mendapatkan kembali Lisa sebagai sahabatnya. Jennie berpikir ini seperti dejavu dimana dulu ia juga melakukan hal yang sama pada saat pertama kali ia bertekad untuk berteman dengan Lisa kecil.

Kali ini ia kembali menargetkan Lisa dewasa yang telah tumbuh menjadi wanita cantik dan selama bertahun-tahun telah menjadi sahabatnya sampai hari dimana ia mengacaukan segalanya.

Hubungan persahabatan yang semula baik, bahkan sangat baik sampai orang lain pun mungkin iri melihatnya namun harus hancur karena kesalahan yang dilakukan oleh salah satunya. Ternyata memang benar, ucapan yang di lontarkan ketika sedang dalam keadaan emosi tidak pernah baik. Yang akan di dapat hanyalah keadaan yang semakin memburuk dan ketika emosi itu mereda, hanya ada rasa sesal yang akan hinggap di hati. Itulah yang di rasakan oleh Jennie beberapa hari terakhir, sampai detik ini. Maka dari itu, ia bertekad untuk mengakhiri penyesalannya.

Dan di sini lah dia. Pagi-pagi sekali Jennie sudah berada di rumah Lisa untuk melakukan rencana awalnya. Kemarin Jennie telah berbicara dengan Mami Lisa bahwa ia akan berusaha memperbaiki hubungannya dengan Lisa. Tentu saja Mami setuju dan akan mendukung Jennie karena dari awal Mami Lisa memang tidak menyalahkan siapa-siapa atas masalah yang terjadi di antara mereka. Jennie sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri dan ia juga tahu Jennie dan Lisa sama-sama memiliki masa lalu menyakitkan yang membekas dan sampai sekarang masing-masing dari mereka belum bisa untuk benar-benar melepaskan, mengikhlaskan apa yang terjadi sehingga hal itu menjadi sangat sensitif bila di singgung.

Selain itu, tidak di pungkiri bahwa Mami Lisa ingin anaknya kembali menjadi gadis hangat yang penuh ekspresi dan ia sangat tahu bahwa hanya Jennie yang bisa mengubahnya, lagi, sama seperti dulu.

"Pagi Mami" Jennie segera memeluk Mami Lisa erat.

"Pagi Jennie, kamu udah sehat?" Mami mengusap punggung Jennie.

"Udah Mami"

"Syukurlah"

"Mami, Jennie minta maaf. Maaf karna udah nyakitin Lisa, maaf karna udah bikin Lisa jadi tertutup lagi, sikapnya dingin ke orang-orang bahkan mungkin ke Mami juga. Jennie bener-bener minta maaf, Jennie ngaku salah Mi..." Jennie semakin mengeratkan pelukannya.

"Ssttt... Udah ga apa-apa. Kamu ga sepenuhnya salah kok. Mami ngerti kalian berdua sama-sama emosi waktu itu dan Mami juga ngerti kalau kamu lagi terluka gara-gara ucapan temen kamu, makannya kamu ga bisa berpikir jernih dan kontrol kata-kata yang kamu keluarin"

"Tapi tetep aja Jennie udah hancurin hubungan persahabatan Jennie sama Lisa. Lisa bilang udah ga mau lagi sahabatan sama Jennie Mami..."

"Udah sayang, jangan nyalahin diri sendiri terus. Kalian masih bisa perbaikin semuanya. Soal ucapan Lisa, ga usah terlalu kamu pikirin. Mami yakin Lisa ga sungguh-sungguh sama ucapannya. Mami tau dia juga ngelontarin kata-kata itu pasti waktu dia lagi emosi. Mending sekarang kamu fokus sama rencana kamu buat baikan sama Lisa. Mami juga pasti bakal bantu kalau kamu butuh Mami"

BEST FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang