12

7.2K 505 50
                                    

ketika dipukul mundur oleh realita, namun dipaksa menetap oleh harapan.



Zaza saat ini masih merasa sakit di area perutnya, namun sakitnya sudah mulai berkurang.

Tiba-tiba.....

Drtttttt drtttttt

handphone Zaza berbunyi tanda panggilan masuk

"Kak Key?" Ucap Zaza yang memeriksa siapa yang meneleponnya malam-malam begini

Zaza yakin kakaknya pasti menelfonnya untuk memintanya pulang kerumah

"Halo, kenapa?" Tanya Zaza tanpa basa basi kepada kakaknya.

"Lo dimana? Pulang Za mama nyariin lo" jawab Key diseberang sana

"Gue gak mau" ketus Zaza lalu hendak mematikan sambungan telfonnya.

"Za lo gak pikirin mama? Mama ngerasa bersalah banget sama lo, dia pengen minta maaf tapi lo malah kabur kaya gini" ujar Key yang terlihat sedang emosi kepada Zaza

"Mama aja gak ngertiin gue kak, coba kalau lo di posisi gue dan gak ada satupun yang belain lo, gue yakin lo bakal ngelakuin hal yang sama" tuturnya sekali lagi

"Gue mohon Za jangan kayak anak kecil. Kalau ada masalah kita beresin sama-sama, jangan kabur-kaburan kayak gini"

"Lo udah dewasa kan?" Lanjut Key

Zaza menghela nafas, ia masih tak mau pulang kerumah karena masih marah kepada mamanya tapi disisi lain dia juga memikirkan mamanya dan tak boleh seperti ini, Zaza harus menyelesaikan semuanya.

"Besok gue pulang" ujarnya lalu mematikan sambungan telfonnya.


****

Setelah pulang sekolah, Zaza berniat memberi tahu Devan kalau dia akan pulang kerumahnya.

Zaza dan Sindy sedang berada di area parkiran menunggu jemputan

"Za jemputan gue udah dateng, mau nebeng gak?" Sindy menawarkan tumpangan ke Zaza namun Zaza menolaknya karena sudah dijemput oleh supirnya.

"Lo duluan aja" jawabnya lalu melambaikkan tangan ke arah Sindy

Terlihat Devan sedang menghampirinya yang hendak mengambil sepeda motornya

"Eh Van, gue hari ini mau balik kerumah" tutur Zaza kepada Devan yang sedang berdiri dihadapannya.

"Oh, yaudah" balasnya singkat

"Kirimin no rek lo, gue gak mau punya hutang sama orang" ujarnya lalu mendapat tatapan tajam oleh devan

"Gue gak butuh, lagian gue ikhlas nolongin lo" jawabnya lalu meninggalkan Zaza sendirian.

Zaza merasa aneh dengan tingkah Devan. Devan sepertinya sedang tidak mood untuk berbicara dengannya. Zaza bingung karena semalam Devan masih baik-baik saja kepadanya.

Zaza memasuki rumahnya yang beberapa hari ini tak dia datangi.

"Za" sapa Rina tulus saat melihat Zaza yang sudah datang.

Rina pantas memeluk Zaza "maafin mama yah sayang, mama udah bikin hati kamu sakit"
Rina dengan tulus meminta maaf kepada Zaza karena sudah melukai hatinya

"Zaza maafin" ucap Zaza lalu melepaskan pelukan mamanya.
"Zaza capek, mau istirahat" lanjut Zaza dan meninggalkan rina menuju kamarnya.
Zaza memasuki kamar miliknya dan merebahkan diri untuk istirahat sejenak

SAVAGE QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang