25

4.6K 430 51
                                    

HI!!!







1 minggu berlalu......

Itu artinya sudah seminggu pula Zaza berada di apartemen milik Devan dan masih tak mau pulang menemui orangtuanya

Walau berada di apartemen Devan, mereka berdua tak menunjukkan kedekatan seperti sebelumnya.

Itu karena rasa canggung yang sangat besar sejak malam itu dimana Zaza telah mengakui kesalahannya kepada Devan

Devan bahkan sangat jarang mengunjungi Zaza karena mulai bekerja di perusahaan milik papa nya. Laki-laki itu akan ke apartemen apabila Zaza membutuhkan sesuatu atau sesekali mengecek keadaan wanita itu

Begitu pun dengan Zaza

Sejak malam itu dirinya semakin tak bisa mengontrol diri. Selalu ingin bersama Devan karena rasa penyasalan nya

Sudah banyak cara yang Zaza lakukan, seperti meminta Devan ke apartemen karena hal sepele pun sering ia lakukan demi mendapat perhatian dari laki-laki itu

Selalu menggoda Devan dan selalu meminta maaf

Namun, sepertinya Devan sudah berubah dan selalu berlaku dingin saat bersama dengan Zaza

Devan tak menunjukkan sifat manis lagi kepada Zaza

Namun Devan tetap mengizinkan wanita itu tinggal di apartemen ini karena takut akan terjadi hal yang tak diinginkan mengingat emosi wanita itu masih belum stabil


Malam ini Devan mampir ke apartemen setelah selesai bekerja seharian

Itu karena Zaza menelfon nya dan mengadu bahwa ia sangat ingin martabak dan juga boba

"Nih" ujar Devan meletakkan pesanan Zaza di meja depan Tv

Zaza sumringah saat melihat apa yang sejak tadi ia idamkan pun dapat terwujud

"Makasih Devan" senyumnya yang paling manis diberikan kepada Devan

"Gue balik dulu" izinnya

"Jangan pulang dulu"
"Temenin gue bentar" mohon Zaza

Devan diam lalu berfikir sejenak

Sejujurnya Devan sangat lelah dan sudah ingin pulang kerumah

"Yaudah gue temenin bentar"

"Makasih" ucap Zaza dengan martabak yang penuh dalam mulutnya

Mereka lantas duduk dan menikmati malam yang cukup panjang di ruang tengah dengan martabak tentu saja

Tiba-tiba.......

Drtttttt drtttttt

"Halo, kenapa bi" ujar Zaza mengangkat telepon dari salah satu ART nya

"................."

"APA!"
"Saya kesana bi" lanjut Zaza lalu dengan cepat berdiri dan berjalan menuju pintu tak menghiraukan keberadaan Devan

"Za" Devan menahan Zaza yang hendak membuka pintu

"Ada apa?" Khawatir Devan saat melihat wajah Zaza yang terlihat gelisah sejak menerima telepon tadi

Karena tak mendapat jawaban, Devan pun mengambil kunci mobil

"Gue anter" lalu menarik Zaza keluar

Sepanjang perjalanan keduanya hanya diam dengan fikiran masing-masing

"Kita kerumah" ujar Zaza lalu dituruti oleh Devan

Devan penasaran apa yang sebenarnya terjadi.
Apa om Edward melakukan sesuatu yang membuat Zaza panik seperti ini?

SAVAGE QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang