26

3.1K 228 10
                                    

Hi!
Welcome back!




Seminggu sudah berlalu, namun Zaza masih terus memikirkan mamanya yang saat ini masih tak diketahui dengan jelas dimana ia di sembunyikan oleh Edward papanya

Namun disaat seperti ini Zaza juga masih bersyukur karena Devan yang selalu ada dipihaknya dan selalu ada disaat Zaza butuh

Seperti saat ini, saat Zaza sedang tak enak badan karena terlalu banyak fikiran. selalu ada Devan kekasihnya yang selalu siap siaga untuk merawatnya bahkan memberikan Zaza apartemennya untuk Zaza tinggali sementara waktu

Walau Zaza tinggal di apartemen Devan, namun keduanya tidak tinggal satu atap mengingat mereka masih berstatus pacaran

Namun hampir tiap hari Devan mampir ke apartemen untuk melihat Zaza sehabis pulang dari kantor

"Van" panggil Zaza dari dalam kamar

"Kenapa sayang?" Jawab Devan menghampiri Zaza yang masih terbaring itu

"Aku mau ke kamar mandi tapi kepala aku masih pusing"

"Sini" Devan dengan pelan membangunkan Zaza dan memapahnya

"Udah?" Tanya Devan saat melihat Zaza keluar dari pintu kamar mandi

Zaza mengangguk......

Devan lalu menuntun Zaza untuk kembali berbaring di atas tempat tidur

"Butuh sesuatu?" Tanya Devan
"Kamu disini dulu" Ujar Zaza kepada Devan agar menemaninya

Mendengar itu, Devan pun duduk ditepi kasur untuk menemani kekasihnya yang masih terlihat pucat itu

"Van bisa tolong ambilin hp aku gak sekalian telfon Bara juga" ujar Zaza menunjuk meja nakas disamping Devan

Devan mengangguk lalu mencari kontak Bara untuk di telfon lalu diberikan kepada Zaza

"Ini"
"Makasih" senyum Zaza

"Halo Bara"
"Gimana udah dapat info soal mama?"

"Saya minta maaf karena saat ini masih belum ada titik terang, tapi saya janji akan dapat info soal ibu secepatnya" jawan Bara diseberang sana

"Saya minta tolong sama kamu atau anak buah kamu untuk awasi papa"
"Ingat jangan sampai ketahuan"

"Baik" Jawab Bara lalu sambungan telepon pun berakhir

Devan yang melihat raut sedih diwajah Zaza lantas menggenggam tangan wanita itu lalu mengecupnya singkat

"Jangan banyak fikiran dulu, ingat kamu harus sembuh"

"Aku takut gak bisa ketemu mama lagi"
"Aku taku papa celakain mama" ujar Zaza yang terlihat cemas

"Sayang dengerin aku"
"Sekeras apapun seseorang, dia pasti gak akan pernah bisa untuk nyelekain orang yang dia sayang"
"Kamu juga pasti tau gimana sayang dan cintanya Papa kamu sama mama kamu kan"

Zaza diam dan mencoba untuk mempercayai ucapan Devan

"Sekarang kamu harus sembuh dulu, baru setelah itu kita fikirin lagi langkah atau rencana apa yang bakal kita lakuin" ujar Devan meyakinkan kekasihnya

Zaza mengangguk

"Karena udah larut malam, kamu tidur gih"

"Kamu gak nginep?" Tanya Zaza

"Aku nginep, aku gak mungkin biarin kamu sendiri apalagi kamu lagi sakit" Ujar Devan lalu ikut berbaring disebelah Zaza

"Van"
"Hmm"
"Apa kita nikah aja yah"
"Maksud kamu?"
Devan kaget mendengar ucapan tiba-tiba dari Zaza. Semenjak berpacaran Zaza maupun Devan sama sekali tak pernah menyinggung soal pernikahan

SAVAGE QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang