12

3.3K 311 38
                                    

Siaaaaang sayang!
Maap ga update lama, males aja gitu soalnya sepi bat pada siders, mengsedih.
But,yaudahlah ya daripada buluk di draft, update aja, huhu.

Selamat membaca!

.
.

.
.

Siwon dan Johnny berlarian dengan sekuat tenaga, pasalnya ada dokter yang memberitahukan mereka jika terjadi kegaduhan di kamar rawat Taeyong.

"Jaehyun!"

Siwon dan Johnny terbelak kaget ketika mendapati Aldebar dan Debaran telah terkapar di lantai kamar tersebut.

Tidak sungguhan terkapar, tapi hanya Debaran yang tergeletak, Aldebar hanya meringis kecil saja.

Sialan Jaehyun.

"Apa yang kau lakukan pada mereka, bajingan?!"

"Sialan kalian, aku akan membawa Taeyong. Taeyong ku sudah sembuh, menyingkirlah!"

Siwon murka, dengan secepat kilat ia menendang tengkuk Jaehyun yang akan membopong Taeyong dari brankar hingga terjatuh menjatuhi tubuh kurus Taeyong lalu ia menyeret Jaehyun keluar dari sana.

Johnny menghela nafas lelah, Jaehyun semakin menjadi-jadi sekarang.

"Bara, Debar ayo kita obati luka kalian."

"Dia istri si gila itu?" Tanya Aldebar dengan mengusap ujung bibirnya yang mengeluarkan cairan merah. Sial, Aldebar tak menyangka jika kekuatan Jaehyun ternyata tak main-main hingga dirinya yang bahkan sering kali memenggal kepala orang hingga meninggal ditempat pun kalah olehnya.

"Ya, begitulah."

"Ck, lemah sekali." Gerutu Aldebar melihat Debaran yang bahkan lukanya tak seberapa itu berdiri dengan sempoyongan.

Walaupun begitu ia tetap membantu memapah Debaran membuat Johnny yang melihat itu tersenyum hangat.

"Perlu Papa bantu, Bara?"

"Tidak perlu, Pa."

"Tentu saja tidak perlu, aku yang memapah mu." Gerutu Aldebar lagi, sial Aldebar ternyata suka sekali menggerutu, tapi hanya pada orang lain, dengan Nanda tak pernah tentu saja.

"Diamlah, kakiku sakit."

"Lemah,"

Debaran memicing, ternyata Aldebar cerewet juga, ucapnya dalam hati.

"Kenapa kalian bisa sampai disana?" Tanya Johnny.

"Ah iya, aku lupa menanyakan ini pada Papa. Papa mengenal tuan Taeyong?"

Johnny tercekat, ah ia lupa memikirkan untuk menjawab pertanyaan itu. Ia harus menjawab apa sekarang?

"Dan paman Jaehyun istri tuan Taeyong? Seperti nya kalian sangat dekat, tapi kenapa aku tak pernah melihat paman Jaehyun apalagi tuan Taeyong?"

Johnny berdecak dalam hati, kenapa pertanyaan Debaran banyak sekali. Dan dia tak bisa menjawab satupun pertanyaan itu.

Ah, ting, akhirnya Johnny mendapatkan ide untuk mengalihkan perhatian Debaran.

"Tunda dulu pertanyaan beruntun mu, obati dulu luka kalian, Papa akan mengambilkan obat nya, kalian temanilah adik-adik kalian di dalam." Ucapnya dan langsung melenggang pergi dari sana.

Aldebar memicing, "dia menyembunyikan sesuatu," gumamnya.

"Ya, aku bisa melihat itu."

"Sial, aku harus menemani Nana." Ucapnya dan langsung melangkah masuk ruangan sang adik dengan cepat.

𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫?✓【ɴᴏᴍɪɴ】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang