19

2.7K 271 8
                                    

Maleeem para jombs!



Delapan bulan sudah usia kandungan Nanda, yang berarti selama itu pula Nanda berpisah tanpa kabar dengan sang kakak.

Jika kalian ingin tau, Nanda menjadi sangat pemurung sejak saat itu. Bahkan kandungan Nanda dinyatakan berat janin kurang atau bisa disebut janinnya kurang gizi. Karena semakin besar kandungan Nanda semakin menurun pula berat badan sang Ibu.

Hampir setiap hari Nanda menangisi Aldebar. Dia benar-benar sangat stres, kondisinya benar-benar buruk.

"Nanda,"

Nanda yang tengah menatap keluar jendela dengan segera menghapus jejak air mata di pipinya.

"Ah, iya Mom?"

Taeyong yang sudah bisa berjalan dengan lancar itupun melangkah menuju tempat Nanda duduk.

Mengelus surai Nanda pelan sebelum ikut mendudukkan diri disamping Nanda.

"Boleh Mommy panggil Nanda dengan Nana?"

Nanda menoleh untuk sepersekian detik dan menimang untuk sepersekian menit sebelum mengangguk.

"Nana belum siap menjadi seorang Ibu?"

Pertanyaan itu entah kenapa membuat Nanda seperti tertohok.

"Jika belum, Nanda bisa memberikannya pada Mommy atau Mamih Tif. Tidak masalah, Nanda hanya akan dipanggil dan dianggap kakak—

"T-tidak Mommy, Nana— Nana siap,"

"Mungkin." Lanjutnya pelan dengan kepala tertunduk dalam.

Taeyong tersenyum pilu, "jika Nana siap, artinya Nana akan menjaga bayi itu sedari awal."

"Dengan Nanda stres memikirkan hal-hal yang rumit, pola makan yang tidak dijaga dan terus menguras emosi, itu sama saja Nana tidak menyayangi bayi kecil yang tidak berdosa itu, sayang."

Nanda menengadahkan kepalanya mencoba menahan laju kristal yang tak bisa dicegah turun itu.

"Nana boleh menangis, Nana boleh bersedih tapi Nana harus tau kesedihan tak akan membuat semuanya baik, cantik."

"Kesedihan itu harus diiringi dengan kebahagiaan, dua hal itu adalah satu paket yang seharusnya tak akan bisa dipisahkan."

Tiffany yang beberapa saat tadi sudah berada diambang pintu dengan membawakan makan siang untuk Nanda masuk dengan berat langkah.

"Nana juga harus tau dan ingat ini, Papih memisahkan Nana dan mas Debar untuk membuat Aldebar menyadari perasaannya. Maksudnya, selama ini Nana kesal bukan jika Nana dilarang bermain disini dilarang keluar kesana."

"Papih Siwon hanya ingin membuktikan keseriusan Aldebar pada Nanda. Setelah Aldebar mampu tanpa cacat sedikitpun menangani permintaan Papih, kami semua akan merestui hubungan kalian, sayang."

Nanda akhirnya tak bisa menahan seduan tangisnya. Tangisnya pecah, sekali lagi, tangisnya pecah yang terdengar sangat memilukan.

"Apa aku Ayah yang sangat jahat?"

...

Benar saja, Nanda melahirkan bayinya dengan status bayi yang memiliki berat yang rendah hingga mengharuskan sang bayi dirawat diruangan rawat intensif bayi yang baru lahir walaupun ahir tidak prematur.

Sang bayi dengan berat badan 2,3 kilogram itu perlu kehangatan di inkubator serta diberikan beberapa perawatan untuk membantu tumbuh kembangnya.

𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫?✓【ɴᴏᴍɪɴ】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang