Vote and comment yap 🙌🏻
Ada note di akhir, mohon di baca ya!
• Oneshot •
"Sudah aku katakan berapa kali, berhenti berkencan dengan manusia normal."
"Maaf."
• Oneshot •
Wanita itu tersenyum saat melihat lelaki yang sangat mirip dengan saudara laki-lakinya, begitu juga lelaki itu pun membalas senyum wanita yang juga sangat mirip dengan saudara perempuannya.
"Akhirnya aku mempercayai bahwa manusia memiliki 7 kembaran di dunia."
"Euh? Memangnya aku manusia?"
• Oneshot •
Sebuah aula dengan aura mencengkeram terlihat di penglihatan wanita yang baru saja memasuki rumah itu dari pintu depan. Dia menatap ke sekelililing untuk meyakinkan diri bahwa dia tidak salah memasuki pintu.
"Ini aula depan rumah keluagaku, jangan bingung." Ujarnya saat mengetahui wanita itu mengeluarkan sinyal linglung.
"Ah, baiklah. Aku tidak tahu bahwa penampilanmu itu sangat mencerminkan tempat tinggalmu." Sahutnya sambil tersenyum tipis.
"Yah, sayang sekali saudaraku sedang pergi ke kampus, aku ingin mengenalkanmu padanya karena kamu sangat mirip dengan Kakakku." Ujar lelaki itu sembari membuat wajah sendu.
"Tidak apa, Rino. Aku bisa bertemu dengan Kakakmu lain kali, kita masih mempunyai banyak waktu." Wanita itu tersenyum sembari menyentuh lengan Jerino.
"Haha, baiklah kalau begitu. Ayo kita ke perpustakaan saja, aku yakin kamu akan betah di sana karena Kakakku yang membuat perpus itu."
"Oh, ternyata hobi kami juga sama?"
"Tentu, ayo!"
• Oneshot •
Setelah lebih dari 3 jam dua orang berbeda jenis itu memasuki perpustakaan, anak sulung dari pemilik rumah pun masuk dengan wajah lelah. Namun..
Dia mencium bau yang sangat amat manis, matanya seketika melebar dan melempar tas serta buku yang dia bawa. Berlari mengikuti aroma manis yang dia cium dan segera mendorong pintu besar berwarna hitam yang menyembunyikan ruangan besar berwarna putih.
Dia kehilangan kendali saat mencium aroma manis itu semakin kuat, rasa pusing seketika mendera namun dia segera menahan.
"Jerino!" Teriaknya sembari berjalan lunglai ke arah pintu berwarna putih yang tertutup rapat itu. "Jerino! Ini Jerina!" Teriaknya lagi saat dirinya telah di depan pintu itu.
Dia memukul pintu itu dengan keras sampai telapak tangannya mati rasa. Namun, nama yang dia lontarkan tetap tidak keluar dari balik pintu itu.
"Jerino! Hentikan!" Teriak Jerina dengan lirih.
Dia ingin mendobrak pintu putih itu namun dia tidak memiliki tenaga karena kekuatannya terasa terserap akibat aroma manis yang menghampiri indera penciumannya.
"Rino, aku mohon kamu jangan menghabisi nyawanya karena kekuatanku terserap.." Lirih Jerina sembari merosot ke lantai.
Selang beberapa menit, pintu putih itu terbuka dengan kuat, menampilan penampilan Jerino yang berantakan serta terdapat bercak merah di bagian bibir sampai dagunya.
"Rina!" Ujar Jerino sembari menahan tubuh sang Kakak. Matanya seketika berubah menjadi biru, dia menatap ke dalam ruangan hitam di belakangannya memfokuskan pandangannya ke wanita yang tergolek lemah dengan mata sayu.
![](https://img.wattpad.com/cover/218967631-288-k93510.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot Collection [AU]
RandomMenuangkan ide yang tiba-tiba muncul! Daripada kebuang sia-sia, mending di tulis, kalian baca, akunya seneng karena gak kepikiran sama ide sama ada yang baca ceritanya, hehe •-•-•-•-• Update? Sukak sukak acu dong hehe •-•-•-•-• Visual Cast : Male :...