2 - Yang Mulia?

54 10 8
                                    

"... maafkan Seungwan."

• Oneshot •

"Breaking news. Telah terjadi lakalantas beruntun di Jembatan Hannam, di duga 6 kendaraan roda 4 yang terlibat. Menurut saksi mata serta bukti rekaman cctv di jembatan, SUV silver menghindari menabrak SUV hitam dari belakang, walau pengemudi SUV silver sudah membanting stir ke arah sungai, kecelakaan beruntun tetap tidak terelakkan. Kabar dari polisi setempat, pengemudi dan juga penumpang SUV silver tenggelam bersama kendaraan, para penyelamat sudah dikerahkan namun sampai saat ini belum ada kabar dari lokasi kejadian."

• Oneshot •

Wendy baru saja keluar dari Istana Ibunda Raja, dia ceramahi habis-habisan oleh Ibu Raja perihal jatuh ke danau. Padahal dia tidak ingat apa yang terjadi pada malam itu walau terlintas sedikit adegan malam itu di dalam mimpinya, tetapi dia tetap tidak ingat apa yang terjadi kecuali dia bertemu dengan perempuan yang juga sama sepertinya; Putri.

Dia berjalan dengan pelan; merunduk sedikit karena merasa lemas sehabis diceramahi Ibunya Raja. Dia tidak pernah diceramahi oleh orang tua sekalipun mendiang Ayah atau Ibunya. Kedua orang tua Baekhyun pun tidak pernah menceramahi dirinya walau dia hanya bisa memasak kue.

Wendy menghela nafas dalam. Mengingat kedua orang tua Baekhyun, dia jadi teringat apa yang terjadi dikehidupannya yang asli. Apakah mereka khawatir padanya karena tidak ada disana atau malah baik-baik saja? Mengingat bahwa mantan kekasih dari Baekhyun sangat cinta mati dengan Baekhyun, pasti wanita itu sangat senang karena dirinya tidak ada dan besar kemungkinan gaun pernikahannya akan dipakai oleh wanita itu untuk mengganti dirinya.

"Yang Mulia.. Apa Anda baik-baik saja?" Kepala Dayang bersuara setelah memperhatikan sang Putri malah semakin diam. "Ya.. Saya baik-baik saja.." Jawabnya dengan lemah; dia benar-benar pasrah.

Dia tidak bisa ketempatnya sebelum berada disini dan dia juga tidak bisa keluar dari tempatnya sekarang.

Berjalan dengan menggunakan pakaian bangsawan sungguh melelahkan, dia tidak terbiasa; pakaiannya sedikit ketat di badan dan dia tidak terlalu menyukainya. Merasa hawa lembab, dia menolehkan kepalanya ke kanan. Dia tersentak saat melihat tanah lumpur jauh di bawah posisinya berdiri; 3-4 meter.

"Lahan apa ini?" Tanya Wendy dengan penarasan. "Ini danau, Yang Mulia." Jawaban itu membuat Wendy kembali tersentak kaget. "Apa? Kemana air didalam danau?" Tanyanya kepada Kepala Dayang.

"Setelah Anda terjatuh ke danau, Yang Mulia Nenek Raja beserta Yang Mulia Raja memperintahkan untuk menguras danau supaya kejadian itu tidak terulang kembali." Wendy terperangah saat mendengar jawaban itu. Dia terhuyung kebelakang dan terduduk akibat terlalu kaget mendengar jawaban itu.

"Yang Mulia Putri!"

Wendy segera merangkak untuk menuju bibir danau, tapi dirinya di tahan oleh Kepala Dayang dan beberapa Dayang lainnya yang melayani dirinya. Dia berteriak dan tanpa disadari menangis histeris karena satu-satunya jalan supaya dirinya bisa kembali ke tempat asalnya telah tidak bisa diakses.

Dia benar-benar terjebak di zaman kerajaan; yang entah ini berapa ratus tahun yang lalu dari kehidupannya yang asli.

• Oneshot •

Kabar Putri Seungwan kembali pingsan di pinggir danau sudah terdengar sampai telinga Raja, segera bergegas menuju vila kerajaan, dia malah melihat Kakak dari Putri Seungwan baru saja masuk ke dalam kamar setelah di beri akses oleh Kepala Dayang. Wanita tua itu tersentak dan segera merundukkan tubuhnya saat melihat Raja di sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshot Collection [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang