".. sebenarnya apa maumu?"
• Oneshot •
"Malvin!"
Teriakan dengan nada bahagia itu membuat orang disekitar menoleh, namun memggeleng pelan sembari tersenyum; seakan memaklumi hal itu.
"Hey." Malvin tersenyum saat melihat perempuan itu sudah berada di depannya.
"Oh Tuhan, kenapa kamu hari ini sangat tampan. Aku hampir gila melihatmu walau dari kejauhan." Racau perempuan itu yang membuat Malvin tertawa.
"Hentikan Jevany, kamu membuatku malu." Malvin berucap sembari merengkuh pinggang perempuan itu. "Owh, tidak. Tuan Malvin, kamu akan membuatku pusing jika seperti ini." Tolak Jevany seraya memeluk tubuhnya sendiri.
"Kamu ini ada-ada saja." Malvin tersenyum sembari mengusak pelan rambut panjang Jevany. "Aaakkk aku melebur." Jevany menyentuh dadanya sembari merosot jatuh.
Malvin kembali tertawa dan menarik tubuh perempuan itu, merengkuh kuat tubuh kecil yang benar-benar seperti tidak memiliki tulang belakang.
Jevany meleyot😊👍🏻
• Oneshot •
"Dor!"
"Aduh kaget."
"Ah gak asik, lu udah tau ya gua ada di sini?"
"Lagian, suara tapakan kaki lu kek gajah. Kedengeran sampe gedung SM yang baru." Serunya dengan ketus. "Ngapain lu ke sini? Mau nyari gua atau Malvin?"
"Hahaha, Jevano lucu. Kalo gua ada di depan lu, ya berarti gua nyari lu." Ujarnya setelah tertawa. "Gua mau ngajak ke makam, mau ikut gak?" Tawarnya yang di respon gelengan.
"Loh, jadi Jevany sendirian aja nih ke makam? Kamu gak takut gitu kalo aku kenapa-napa di daerah pemakaman?" Tanya Jevany dengan lembut yang membuat Jevano segera mengusap kasar wajahnya.
"Yaudah, Kakak tunggu di luar ya. Gua beresin buku-buku dulu."
"Oke!"
Jevany menuruti perkataan Jevano, dia pun menunggu di pagar yang menampilkan aula di lantai dasar. Omong-omong mereka berada di lantai 5, Jevano sedang berada di laboratorium, dia merupakan asisten lab.
Melihat ke bawah, melihat orang-orang yang berlalu lalang di gedung fakultas. Namun atensinya terhenti saat melihat sosok laki-laki yang dia kenali, senyum di wajahnya luntur.
"Jadi benar kalau dia telah mempunyai kekasih?"
"Siapa?"
Pertanyaan itu membuat Jevany menolehkan kepalanya, dia melihat Jevano sedang ingin memakai jaket hitamnya.
"Malvin."
"Oh."
"Lepas hoodiemu." Perintah Jevany yang membuat Jevano menikuk alisnya. "Aku baru saja memakai jaket??" Ujar Jevano yang baru saja selesai memakai jaketnya.
"Lepas." Jevany mengulangi sembari sedikit menekan suaranya.
Jevano segera melepas jaketnya untuk melepas hoodie yang dia kenakan, memberi hoodie bewarna putih hitam itu pada sang Kakak.
Jevany segera memakai hoodie tersebut dan mengambil karet rambut bewarna putih, dia akan menguncir rambutnya menjadi cempol.
"Lihat, kamu menunjukkan wajah aslimu, Vany."
"Aku menjadi diriku. Jika tidak bisa mendapatkannya dengan cara halus, aku akan membuat dia gila karena aku tiba-tiba menjauh."
"That's ma girl."
![](https://img.wattpad.com/cover/218967631-288-k93510.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot Collection [AU]
RandomMenuangkan ide yang tiba-tiba muncul! Daripada kebuang sia-sia, mending di tulis, kalian baca, akunya seneng karena gak kepikiran sama ide sama ada yang baca ceritanya, hehe •-•-•-•-• Update? Sukak sukak acu dong hehe •-•-•-•-• Visual Cast : Male :...