Enemy?

312 33 38
                                    

Vote dan comment juseyo! 😌💅🏻

Aku tidak menyukai sider, apa sulitnya meninggalkan jejak berupa vote atau komen? Hargai penulis, kalian gak tau apa rasanya cari ide dan ngetik sampai 2-6k itu lelah? Aku sangat menghargai orang yang menghargai karyaku, terima kasih readers yang beberapa uname nya aku ingat!

By the way..

Enjoy your reading! ❤️💙

• • •

Wanita itu terdiam. Benar-benar terdiam. Dia tidak berpikir bahwa lelaki yang selalu menganggap dirinya musuhnya itu berdiri di hadapannya dan mengatakan untuk pulang bersama.

Halo? Dia tidak pikun. Beberapa jam yang lalu mereka masih bertengkar di parkiran karena si wanita tidak sengaja menabrak motor vespa milik lelaki itu dengan motor jadulnya.

"Maaf, gue yakin 100% kalo lo masih ingat bahwa gue bawa kendaraan ke kampus, permisi."

Wanita itu segera meninggalkan lelaki itu sendirian di tengah kerumunan orang-orang.

Dia benci menjadi pusat perhatian.

Wanita itu segera tersenyum saat ada wanita yang merengkuh lengannya, dan ada laki-laki yang merangkul bahunya.

"Hebat, bisa-bisanya itu orang ngajak lu pulang bareng." Kata laki-laki itu sembari tertawa, wanita yang di rangkul pun mengerdikan bahunya. "Gak tau tuh, kesambet setan toilet keknya." Jawabnya sambil tersenyum tipis.

"Sayang banget lu tolak, padahal lu suka banget sama dia, haha." Kata wanita di sisinya dengan suara berbisik. "Mau mati lu? Gue tadi pagi gak sengaja nabrak motornya aja udah was-was banget gegara takut di marahin terus gue gak di respon oleh dia." Sahut wanita berambut pendek itu.

"Ya pokoknya sayang, langkah tuh anak ngajak cewek pulang bareng." Kata laki-laki di sisinya, wanita itu pun akhirnya pasrah, dia mengangguk. "Ya sudah, gue memang salah. Ada kesempatan malah di tolak, ya tapi kalo emang gue ambil tuh kesempatan, motor Abang gue mau di kemana in anjir! Mau gue tinggal di parkiran kampus hah?" Tanyanya dengan nada bingung tetapi terselip nada frustrasi.

"Kan ada Sehun, kkk." Jawab wanita itu sembari melirik lelaki di sisi temannya itu. "Iya, kan ada gue. Mobil gue mah bisa di bawa oleh Sunny, ya gak Ni?" Tanya Sehun yang di respon dengan anggukkan oleh wanita itu.

"Hmm :( ya sudah.. ada rencana gak?" Tanya wanita itu dengan wajah cemberutnya, dia benar-benar frustrasi sekarang.

Jika dia tupai, dia telah bodoh membiarkan kacang yang berada di hadapannya untuk mengambil kacang lain.

"Ada, ayo."

• Oneshot •

"Ngapain lo masih di sini?" Pertanyaan yang datang secara tiba-tiba itu membuat wanita yang sedang asik memainkan ponselnya segera mendongak untuk melihat siapa yang melontarkan pertanyaan. "Udah jam 5 sore, pulang sana." Lanjutnya dengan nada ketus.

"Nunggu Sehun, dia mau bantu gue dorong motor ke bengkel." Jawab wanita itu dengan santai. "Sehun? Anak manajemen bisnis komputer?" Tanya lelaki itu yang di respon dengan anggukkan. "Iya, dia searah sama gue— nah itu orangnya." Jawabnya sembari menunjuk ke belakang lelaki itu.

"Maaf Hye, gue tadi ketemu sama Sunny dulu buat nyuruh dia bawa mobil ke rumah lo, biar ketemuan langsung di sana. Lo sudah kasih tahu Bang Jongdae kan kalo Sunny datang ke rumah?" Ujar Sehun yang di respon dengan anggukkan oleh wanita itu.

Wanita itu segera mengeluarkan kunci motornya untuk di serahkan ke Sehun.

"Ini, tuh motor tiba-tiba gak bisa hidup, keknya busy nya bermasalah lagi deh." Kata wanita itu sembari menekuk alisnya. "Mungkin sih, ya udah, ayo jalan Hye, keburu malem." Kata Sehun sembari mendorong pelan bahu wanita itu.

Oneshot Collection [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang