Si Dia (2)

6 0 0
                                    

Sorry tadi salah Up, wkwk...

Selamat Membaca!!!

Eps. 6!

Jangan lupa follow dan vote ya!!!

Jangan Pelit Huhuhu...


Kia berjalan di lorong kampus menuju ke perpustakaan setelah mendapatkan tugas dari mata kuliah tadi pagi. Berkat Kenzie membawanya ke Tukang Urut, kakinya terasa lebih baik dibandingkan kemaren. Masih suasana awal masuk, Kia merasa Kampus ini terasa penuh dengan orang yang berlalu-lalang. Tentu saja, para Mahasiswa baru juga mulai masuk kuliah setelah melaksanakan OSPEK beberapa hari yang lalu. 

Sampai di depan Perpustakaan, seseorang memanggil nama Kia.

"Kiaa.." Panggil seorang cewek berambut sebahu.

"Heii,, Ra" Sapa Kia setelah melihat cewek itu berdiri di depannya.

"Sibuk gak? Gua lagi butuh MC mendadak nih. Anak yang ditugasin, tiba-tiba gak bisa datang karena sakit." Paparnya pada Kia.

"Hemm... harus aku ya, Ra? Maksudku, aku juga ada tugas nih." Tolak Kia 

"Iya harus lu! Karena ini acara untuk mengenalkan UKM ke Mahasiswa baru, jadi kita perlu MC yang berpengalaman kayak lu, Kia." Ujar Ira "Pliss yaa?" mohon Ira sedikit memelas. Kia menatap teman SMA nya dulu, terpaksa mengiyakan permintaan Ira.

"Oke!! Nanti gua traktir!" Lanjut Ira senang sambil memeluk Kia.

Kia dan Ira menuju ke Aula kampus, Ira termasuk anak yang aktif dalam berorganisasi. Berbanding balik dengan Kia yang gak minat sama sekali. Sebenarnya, Kia juga tidak mau berurusan dengan orang-orang seperti Ira. Karena mantan pacarnya waktu SMP seorang Wakil Ketua Osis yang famous waktu itu di sekolah. Jadi, banyak rintangan yang di lalui Kia. 

Sampai di ruangan samping Aula, disana banyak panitia yang berkumpul.

"Nih, gua udah bawa MC nya. Bisa kita mulai sekarang kan?" Ujar Ira pada semua orang yang ada di dalam ruangan. 

Semua orang menatap kearah Kia, karena dilihati seperti itu Kia merasa tidak nyaman. Sampai ada suara lelaki nyeletuk, mengiyakan pertanyaan Ira untuk segera memulai acara mereka.

"Oke, Ki! Semangat." Ucap Ira menyemangati Kia yang sudah memegang microphone.

Karena saat SMA Kia mengikuti Eskul Broadcasting, jadi ia tidak terlalu gugup. Ia pun mulai masuk ke dalam Aula yang sudah dipenuhi para mahasiswa baru dan beberapa Dosen. Lalu Kia membuka acara sesuai jadwal yang sudah ditentukan oleh panitia.

.....

Seperti biasanya Kinan bekerja setiap hari, ia mendapatkan shif pagi-sore. Kali ini yang menjaga kasir teman satu shiftnya, ia hanya mengisi rak-rak kosong atau mengganti produk yang hampir expired. Tidak ada yang spesial di kehidupan Kinan, kehidupan yang sepi ini ia jalani sampai diumurnya ke- 22 tahun. Hidup tanpa memiliki Ayah dari lahir, membuatnya terbiasa dengan olokan teman-temannya. Walau kadang ia merasa kesal dan sedih tidak terima dengan kenyataan yang ada pada dirinya.

"Mas Kinan, ada ibu-ibu cari sampean" Panggil cowok penjaga kasir pada Kinan. 

Kinan yang dipanggil, melihat kearah yang ditunjuk oleh temannya itu. Ia pun beranjak menuju keluar.

"Kenapa lagi, Bu?" Tanya Kinan berdiri disamping perempuan paruh baya yang menunggunya.

"Nih, Ibu mau kasih berkas aja. Dibaca ya, kamu pasti keterima Nan" Ujar Ibu tersebut yang ternyata Dosen dari Kampus Kinan. Kinan menatap berkas yang dipegang dosennya itu, ia menghela napas pelan lalu menolak pemberian berkas itu.

Harapan KiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang