Naufal Aldi Kinanta

9 0 0
                                    

"Makasih ya Bintan, udah bantu Kia." Ucap Kenzie setelah membantu Kia duduk di kursi samping kemudi.

"Iya kak, sama-sama." Ucap Bintan memamerkan senyumannya. Kia yang melihat tingkah konyol sahabatnya merasa ingin muntah.

"Yaudah, cabut duluan ya." Pamit Kenzie pada Bintan lalu berjalan menuju tempat kemudi. Kia menurunkan jendela mobil dan menatap sahabatnya yang masih menatap Kenzie.

"Bye, Bi." Ucap Kia sedikit teriak menyadarkan Bintan.

"Byee" Jawab Bintan masih menunggu mobil kakak temannya itu menghilang dari pandangannya. "Kakak lu, emang gak ada duanya Ki" Bathin Bintan. Setelah mobil Kenzie hilang dari pandangan Bintan, ia langsung menuju parkiran untuk mengambil mobilnya.

Diperjalan Kenzie banyak berbicara mengenai hiking kemaren, para teman-temannya terlihat menyukai kehadiran Kia. Apalagi kejadian konyol kemaren yang terjadi pada Kia. Kia bosan mendengarkan celotehan kakaknya yang terus berbicara. Akhirnya, Kia mulai mengganti topik pembicaraan agar tidak mengingatkan kejadian yang memalukan saat hiking.

"Ini mau kemana sih, mas?" Tanya Kia memotong pembicaraan Kenzie.

"Udah ikut aja" Jawab Kenzie santai. Mendengar jawaban kakaknya Kia merasa tidak puas.

"Ihh.. kemana?? Awas aja macem-macem lagi!" ujar Kia sedikit memaksa.

"Ke tukang urut, Kiaa. Mau kemana lagi. Mas baek to sama kamu, harus bersyukur kamu tuh." jelas Kenzie sambil mengacak rambut adiknya yang terlihat menggemaskan saat kesal.

"Dihh.. gak biasanya baik gini. Hahaha..." ejek Kia tiba-tiba moodnya berubah lalu tertawa melihat kakaknya yang tidak seperti biasanya. "Biasanya tuh, suruh pergi sendiri. Jangan-jangan.. ada maunya nih? Ya kann??" Tanya Kia mencurigai tingkah Kenzie.

"Seudzon aja teruss." Timpal Kenzie sambil mengacak rambut Kia.

"Aduh-Aduh.. iya iya udahh. Ihh.. berantakan jadinya" kesal Kia sambil meratakan rambutnya yang berantakan.

Begitulah tingkah dua saudara yang sering bertengkar ini. Terkadang Kia yang suka menggoda Kenzie duluan atau sebaliknya. Walaupun sering bertengkar dan bercanda, keduanya saling menyayangi satu sama lain. Kenzie tidak akan tenang jika melihat Kia menangis, walaupun menangis karena hal sepele. Karena adik perempuan satu-satunya tentu ia harus melindunginya.

Tetapi, Kia jarang terbuka dengan kakak keduanya itu. Firasatnya mengatakan kalau Kenzie tidak bisa dipercaya. Maka dari itu, saat Kia ingin bercerita, mengeluh, dan minta saran ia akan pergi ke rumah sakit untuk menemui kakak pertamanya. Mungkin karena perbedaan umur Kia dan Abi yang lumayan jauh, Kia bisa merasa nyaman saat berbicara dengan Abi.

......

"Oi, Nan." 

Sapa wanita pada lelaki yang sedang melayani pelanggan di kasir. Lelaki yang dipanggil hanya melirik dan tersenyum tipis. Karena mengenali sifat jutek lelaki itu, wanita tersebut tertawa kecil lalu menuju keruang pojok yang tertulis 'khusus karyawan'. Ia mengganti pakaian khusus pekerja disana, setelah mengganti pakaian wanita itu menuju kasir untuk menggantikan tugas lelaki itu.

"Sini, mbak yang gantiin. Shift mu udah habis." Pintanya pada lelaki yang masih mengambil uang kembalian.

"Dio belum datang, mbak?" tanyanya tanpa ekspresi.

"Belum, habis ini datang. Santai aja, udah sini" Jelas wanita itu lalu menggantikan lelaki yang tadi melayani pelanggan di kasir. Karena shift kerjanya telah selesai, lelaki itu langsung menuju keruang pojok. Sebelum masuk kedalam ruangan tersebut, ada yang memanggil namanya.

"Kinan!!" Panggil wanita tadi, lelaki yang dipanggil menoleh. "Jangan lupa bawa makanannya." ucapnya sedikit lirih agar tidak terdengar oleh pelanggan. Makanan yang dimaksud wanita tadi yaitu makanan yang sediakan oleh pemilik supermarket kepada karyawannya.

"Iya mbak Put" Jawab Kinan. Wanita yang bernama Putri itu tersenyum dan mengedipkan matanya pada Kinan.

Wanita itu bernama Putri, salah satu karyawan tertua diantara lainnya. Ia sudah menikah dan mempunyai 2 anak. Karena ia paling tua disini, Putri merasa memiliki tanggung jawab atas segala kejadian apapun di Supermarket.

Ya. Mereka bekerja di supermarket besar di pinggiran kota Surabaya. Tepat di tengah kota, yang tidak pernah sepi. Lelaki itu bernama Kinan. Lahir dikota Surabaya pada tahun 1996. Lelaki yang bertemu dengan Kia tadi pagi. Sudah 1 tahun ia bekerja di Supermarket itu. Kinan memiliki kepribadian yang tidak banyak bicara, terlihat jahat tetapi dia lelaki yang hangat. 

Memiliki seorang Ibu yang merawatnya sendirian dari ia kecil. Namun saat Kinan berusia 17 tahun, ibunya memutuskan menikah dengan pria duda. Karena Kinan tidak terbiasa dengan seorang Ayah, ia terpaksa pergi dari rumah dan mencari tempat tinggal sendiri.

Putri belum melihat Kinan keluar dari pintu depan supermarket, karena sedang sepi ia mencari sosok Kinan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putri belum melihat Kinan keluar dari pintu depan supermarket, karena sedang sepi ia mencari sosok Kinan. Terlihat Kinan sedang mengisi barang-barang di rak yang seharusnya bukan tugasnya.

"Eh.. kok masih disini, udah sana pulang! Biar mbak putri yang ngisi" Ucap Putri pada Kinan.

"Tunggu Dio datang mbak, baru Kinan pulang." Jawab Kinan tanpa melihat kearah Putri. Putri langsung menarik Kinan dan mendorongnya menuju ruangan pojok.

"Udah sana pulang, ini urusan shift malam Nan." Tegas Putri. Tiba-tiba seseorang yang ditunggu mereka datang dengan mengendap-ngendap. Putri menyadari kedatangan Dio yang terlambat. Ia pun langsung menarik telinga Dio dan memarahinya.

Melihat keberadaan Dio, Kinan masuk ke ruangan untuk mengganti pakaian. Setelah selesai, ia pergi begitu saja tanpa pamitan pada Putri dan Dio. Putri menyadari Kinan yang pergi begitu saja, seperti biasanya Kinan selalu begitu. Jadi, karyawan disana memahami sifat acuh Kinan.

"Anak itu selalu begitu." Ucap Putri lirih melihat Kinan keluar dari Supermarket. "Sana cepet ganti baju, awas loh ya kamu telat lagi!" Tegur Putri pada Dio yang kesakitan akibat jeweran Putri.

"Huh.. rasanya seperti aku mengurus dua anak ditempat kerja ini." Bathin Putri.

.

.

.

.

.

.

.

.

Silahkan dikomentari, agar saya tahu untuk berkembang kedepannya.

Jangan Lupa Di Vote, Ya! Jangan Pelit Hehehe...

Di Follow Juga ♥☺

w/NMJ

Harapan KiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang