Trauma

3 0 0
                                    

HI I'M BACK!!!
Di vote yaa, jangan pelit.



*Flashback on*

Suasana yang mencekam, baju yang lusuh, dan darah mengalir di kepala seorang gadis kecil yang dibekap mulutnya dengan kain. Air matanya terus menetes, tidak berhenti meminta tolong walaupun tidak akan ada yang mendengarnya. Tali yang erat mengitari kaki dan tangannya, membuat goresan tercetak disana.

"Diamm!!!" ucap seorang lelaki sambil mengendarai mobilnya

Gadis kecil itu menangis ketakutan, ia mencoba melepaskan tali di tangan dan kakinya. Namun, tenaga yang ia miliki tidak sebanding dengan tali yang mengikatnya.

"Ibuu.. Ayah..." bathinnya sambil menangis

"Kamu kalau terus nangis, aku tembak kamu!!" Kata lelaki yang menculik gadis kecil itu.

Mendengar ucapan itu, gadis tersebut mencoba menahan tangisannya agar tidak terdengar. Kakinya terasa perih akibat tali yang mengikatnya terlalu keras. Lelaki itu memberhentikan mobilnya dibawah jembatan tol sekitar sungai. ia keluar dari mobil dan menyalakan rokoknya.

"Ibuu... Ayah... Kia takut.." gumamnya bercampur tangis. "Tangan dan kaki Kia perihh.."

Ya. Gadis kecil yang terikat itu Kia. Seseorang menculik Kia saat pulang sekolah dan memasukkannya ke dalam mobil Van. Saat ini Kia hanya bisa menangis, ia mencoba duduk dan mengintip keluar jendela.

Pandangan matanya mengitari jalanan di depannya, ia merasa asing ditempat ini. Tiba-tiba pintu Van terbuka, muncul lelaki yang menculik Kia dengan rokok menempel di mulutnya. Wajahnya di tutupi oleh masker, bajunya serbah hitam. Ia mendekati Kia yang mencoba menjauhi lelaki itu.

"Mau kemana? Ini Papa." Ucap lelaki tersebut sambil membuka kain dari mulut Kia.

"Jangan menangis ya sayang, maaf Papa telat jemput kamu."

"Ampunn Om, jangan pukul Kia. Kia takut..." Ujar Kia

"Papa udah bilang, kalau ini Papa bukan Om!!" bentaknya sambil menunjuk dirinya sendiri.

"TAPI KAMU BUKAN AYAH KIAA...!!" teriak Kia keras tepat didepan wajah lelaki itu.

Mendengar gadis di depannya teriak, lelaki tersebut langsung menampar Kia dan memukul kepalanya dengan kayu. Seketika, Kia merasa pusing dan gelap.

Tiba-tiba terdengar samar ada suara Abi memanggil nama Kia.

*Flashback Off*

"Ki.. Kiaa.. bangun, dek." Panggil Abi membangunkan Kia yang berada di kamar pasien.

Kia membuka matanya lalu melihat disekitarnya. Kepalanya masih terasa pusing dan berat, pandangannya masih kabur. Melihat Kia sadar, Abi langsung mengchek kedua bola mata Kia dan memeriksa adiknya.

"Kia dimana Mas?" Tanyanya pada Abi

"Di kamar pasien, kamu gapapa kan?" Tanya Abi balik sambil membantu Kia duduk. "Nih minum dulu."

Kia meminum air putih yang diberikan Abi, "Makasih mas Abi."

"Tadi kenapa, kok bisa bisa pingsan gini?"

Kia mencoba mengingat kembali apa yang terjadi pada dirinya sebelum pingsan, "Kia tadi lihat banyak darah di pasien IGD kayaknya mereka korban kecelakaan" jelasnya

Abi menghela nafas mendengar perkataan Kia, ia mengelus pundak adik perempuannya untuk menenangkannya. Abi memahami kondisi adiknya sehingga seperti ini, Kia memiliki trauma yang berhubungan dengan masa kecilnya. Karena itu hal-hal yang berhubungan dengan peristiwa tersebut salah satunya darah, akan membuatnya syok dan teringat lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Harapan KiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang