Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[ cr. Giphy ]
Kalau kita udah liat ada yang berjuang demi cinta seperti Chaein untuk Asahi atau ada yang main di zona aman seperti Jihoon untuk Yunji, dan bahkan ada yang memilih pisah demi masa depan seperti Yedam dan Leejung, maka berbeda dengan pasangan Junkyu dan Chaeryeong.
Junkyu gak pergi jauh sebenarnya. Dia hanya melanjutkan kuliahnya di kota lain. Walau tidak sejauh Jepang dan New York, tapi tetap tidak sedekat univ. dalam kota, alias tetap harus berjuang melawan jarak.
Karena tidak begitu jauh, Junkyu dan Chaeryeong memutuskan untuk tetap melanjutkan hubungan keduanya, lagian juga menurut Junkyu sayang bro! Susah-susah dikejer sampe drama ini itu malah di lepas cuma karena jarak. Ogah dah.
Chaeryeong sendiri sebenarnya bukan anak yang banyak menuntut, makanya apapun yang Junkyu pilih pasti akan Chaeryeong dukung dan doakan. Chaeryeong sendiri berprinsip kalau memang pacarnya jauh, kan nanti di tahun berikutnya ia bisa menyusul. Bucin juga si Chaeryeong.
"Yakin gak mau terima tawaran Stanford nya?" tanya Chaeryeong yang sedang berada dirumah Junkyu.
Keduanya sedang berada di dalam kamar Junkyu, mereka lagi membereskan barang-barang yang hendak Junkyu bawa ke kota sebrang.
"Gak by." ucap Junkyu, santai.
Chaeryeong yang tadinya sedang membantu melipat bajunya Junkyu untuk dimasukkan ke koper pun langsung menghela nafas berat, dan menghentikan kegiatannya. Ia pun beralih menatap Junkyu, kekasihnya yang masih sibuk memilah-milah barang yang akan ia bawa.
Chaeryeong pun memasang raut wajah cemberut nya. Kan Chaeryeong merasa bersalah kalau Junkyu ngorbanin peluang besar buat hubungan mereka. Chaeryeong tuh gak mau begitu. Toh nanti dia bisa belajar mati-matian buat nyusul Junkyu ke Stanford.
Merasa ditatap oleh kekasihnya, Junkyu pun mengalihkan pandangannya kepada gadis itu. Dapat ia lihat gadis itu sedang manyun-manyun menatapnya. Junkyu pun meraih pipi gadis itu, lalu mencubitnya, gemas.
"Aduh! Sakit tau by!" Omel Chaeryeong.
Yang diomelin mah cuma ketawa aja.
"Lagian itu bibir pake manyun-manyun segala! Gemesin tau!" ucap Junkyu tanpa rasa bersalah.
Chaeryeong pun kembali melakukan aktivitas nya yang tertunda tadi. Ia menggerutu sebal dengan kelancangan Junkyu tadi yang mencubit pipinya. Junkyu pun dibuat kembali terkekeh karena gumaman gadis itu.
Bukannya gak paham, tapi justru karena Junkyu paham akan segala macam resiko yang menantinya kalau ia memilih Stanford sebagai tempat kuliahnya. Walau memang ia juga paham kalau melepas tawaran Stanford itu sama seperti melepas peluangnya menikahi Chaeryeong, alias SAYANG BANGET BROO!!
Junkyu pun menghela nafasnya, lalu tersenyum.
"Aku tau ngelepas Stanford itu kayak mengikhlaskan mie instan yang baru selesai kamu masak, tapi jatoh pas kamu tirisin. Udah nyakit, sayang lagi!" ucap Junkyu sambil terkekeh.