30. si Manis dan si Mulut Manis

69 6 0
                                    

[ cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ cr. Giphy ]

Di hari setelah ujian akhir untuk kelas 3 selesai, Doyoung langsung menghubungi Jiyoung.

Piip.

"Halo kak..." ucap Jiyoung di sebrang sana.

"Halo..." balas Doyoung sembari tersenyum.

"Ada apa kak?" tanya Jiyoung memastikan.

"Ekhm... Kamu dimana dek?" balas Doyoung.

"Ah... Aku masih disekolah kak... Tapi, lagi di vending machine sih lagi beli minuman..."

Doyoung pun mengerutkan dahinya, bingung. Pikirnya, untuk apa gebetannya itu masih disekolah padahal hari sudah sore? Bahkan langit pun sudah berubah oranye. Kalau anak kelas 3 sih memang selesai ujian akhir bisa sampe se-sore ini, tapi kalau anak kelas 1...

"Kok belum pulang?" tanya Doyoung, lembut.

Doyoung pun dapat mendengar helaan nafas dari sambungan telepon yang ada. Bisa ia simpulkan kalau adik kelasnya itu pasti terjebak suatu tugas sekolah.

"Abis nugas kak... Udah selesai sih, tapi aku masih nungguin papi jemput... Katanya masih rapat jadi masih lama... Yaudah deh!" curhat gadis itu.

Doyoung pun mengangguk di balik telepon seolah si gadis kecil itu dapat melihatnya. Doyoung pun merasa ini merupakan kesempatan bagus. Dirinya dapat mengajak Jiyoung pulang bareng.

Baru akan menjawab sambungan itu, kini dirinya mendapati presensi yang sedang berbincang dengan dirinya melalui telepon. Dapat ia lihat, wajah gadis itu tersenyum lembut terkena cahaya senja, dengan lengan yang sebelahnya terangkat untuk memegang handphone dan yang satunya terulur untuk mengusap kucing liar dihadapannya.

Doyoung pun tersenyum lebar dibuatnya. Cantik, itu batinnya. Tanpa, ba-bi-bu, Doyoung langsung menghampiri gadis itu tanpa mematikan sambungan telepon nya.

"Pssttt... Dek... Coba deh nengok ke belakang!" lirih Doyoung melalui sambungan telepon itu.

Gadis manis ini dengan polosnya mengikuti perintah Doyoung. Betapa terkejutnya gadis itu, dibelakangnya sudah ada sosok kakak kelas yang ia sukai itu.

"L-loh? Ka-kapan kakak disin--"

"Matiin dulu itu telepon nya... Nanti pulsa kakak abis..." ucap Doyoung sambil terkekeh membuat Jiyoung bertingkah panik.

Dasar manusia satu ini, bisa-bisanya dia godain anak manis kayak Jiyoung! Padahal kan dia bisa matiin duluan kalau takut pulsanya abis! Toh, dia juga yang nelpon duluan.

"Kakak baru pulang?" tanya Jiyoung setelah mematikan sambungan telepon keduanya.

Doyoung pun mengangguk sebagai tanda jawabannya.

si Yedam ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang