-Special Chapter-

118 14 0
                                    

[ cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ cr. Giphy : Funimation }

5 bulan setelah acara kumpul bersama.

Semua orang sudah mulai melangkah, menjalankan hidup baru. Semuanya sudah memulai rencana yang masing-masing pilih.

3 bulan lalu, Mashiho melamar Doah. 1 Minggu yang lalu Jeongin-Yujin berangkat ke Jepang dan begitu juga dengan Somi dan Ning-ning yang pindah. 2 hari yang lalu Yoshi berhasil mendapatkan izin membangun kafe dari pemerintah. 1 bulan lalu, Jiyoung-Chaeryeong berangkat ke Brooklyn yang 4 hari setelahnya disusul oleh kepergian Yunji untuk traveling. 1 Hari yang lalu, Yedam berangkat ke New York dan hari ini Chaein akan manggung perdana setelah join band Cahaya di konser indie tahunan. Tinggal Junghwan yang akan lulus tahun depan.

Ah, mari kita melihat kisah keenam sahabat lebih dekat lagi.











Somi dan keluarga sudah berada di kampung halamannya. Beradaptasi dengan lingkungan baru tidaklah menjadi suatu kesulitan bagi Somi. Somi bahagia dengan semua hal baru di negara orang ini.

Baru sekitar 4 hari Somi memulai magang di perusahaan milik teman ayahnya, tapi Somi sudah memiliki banyak teman. Kehadirannya cukup disambut baik oleh orang sekitar. Bahkan, sangking baiknya, kini Somi sedang diajak makan bersama para rekannya di salah satu restoran mahal di negara ini.

"Guys! I'm sorry, i gotta go to the toilet go a while! It's urgent!" izin Somi yang tentunya dipersilahkan oleh para rekannya.

Somi sebenarnya di toilet cuma mau kentut aja, kan malu kalo kentut di umum. Gak butuh waktu lama dia pun keluar dari toilet, tapi alangkah terkejutnya dia pas liat ada anak kecil lagi nangis dipojokkan dan gak ada yang peduli sama anak itu. Somi yang gak tega langsung hampirin anak itu.

"Excuse me... Hai, little girl! Why are you crying? Can i help you? Where's your parents?" tanya Somi dengan nada lembut.

Anak perempuan itupun mendongakkan kepalanya. Ia menatap Somi lekat dengan wajah sembabnya.

Deg.

Entah mengapa Somi merasa tak asing dengan mata ini. Tak lama anak itu memegang tangan Somi sambil berucap lirih.

"Aku gak ngerti tante ngomong apa... Tolong aku..."

Ah, Somi paham! Anak ini pasti tak sengaja terpisah dari orangtuanya dan anak ini sangat ketakutan karena tak bisa bahasa Inggris. Untung Somi mengerti bahasa yang digunakan anak itu sekarang. Somi pun tersenyum sembari mengusap kepala anak itu.

"Jangan khawatir, Tante ngerti kamu ngomong apa kok! Nah... Kamu jangan nangis ya! Kita ke resepsionis sekarang untuk nyari orangtua kamu..." tenang Somi yang dibalas anggukan antusias oleh anak itu. Gemas.

Somi pun menggendong anak itu dan pergi ke resepsionis restoran untuk mengumumkan anak hilang. Gak berapa lama sosok laki-laki yang sepertinya merupakan ayah dari ana itu pun datang tergesa-gesa.

si Yedam ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang