"Luna, jangan maksain," Ucap Bu Wati.
"Kalo bukan Luna siapa lagi bu?" Tanya Luna dengan menatap wajah sang ibu.
"Biar ibu saja Luna, kamu mending istirahat. Ibu mohon, ibu gak mau kamu kenapa-kenapa," Balas Bu Wati yang sudah jengkel.
Luna hanya tidak ingin ibunya kecapean, lagian kakinya sudah sedikit mendingan karena tadi udah di urut sama ibunya.
"Tap--"
"Sudahlah, mending kamu istirahat biar besok bisa sekolah," Ucap Bu Wati dengan memasukkan semua kuenya ke dalam keranjang.
"Bu, tap--" Untuk kedua kalinya ucapan Luna dipotong. "Ibu berangkat, assalamu'alaikum," Bu Wati langsung saja keluar tanpa mendengar ucapan dari sang Anak.
"Wa'alaikumussalam," Jawab Luna. Luna menghela napasnya pelan, baru saja dia ingin bilang bahwa besok hari sabtu berarti sekolah libur.
Tring, tring, tring.
Handphone Luna bergetar berulang kali, Luna yakin pasti dari grup kelasnya. Dia tidak ingin membukanya karena malas
Tapi nanti teman sekelasnya pasti bakal berpikir buruk. Luna tidak ingin menambah dosa teman sekelasnya. Eh? astaghfirullah Luna berdosa banget.XI IPA 2 TER THE BEAST😘
Bima: Woy, lomba antar kelas tinggal dua minggu lagi.
Manda:Terus? Gw harus bilang Wow gtu
Bima: Sialan lo @Manda
Sela: ada yang belum kebagian lomba?
Bayu: gw gak ikutan, males.
Revan: 2in
Alga:3in
Bima: Numpang nama lo semua! @bayu @revan @alga
Alga: gausah so @Bima
Revan: 2in
Lusi: pokonya semua harus ikut! Lomba kan banyak, bukan satu doang. Apalagi yang taun taun kemarin gak ikut, berarti sekarang harus ikut!
Wanda: True😍 @lusi
Asep: aing karate kan?
Malik: so lo ajg, kemarin aja lo lawan preman satu kalah.
Bima: apa aja yang penting pada ikutan!
Maaf semuanya, aku gak ikutan
Putri: dahlah males ajg.
Asep: bangkrut.
Wanda: Asw...
Luna memutuskan untuk tidak lagi membaca pesan dari grup. Dia terlalu rapuh dan sakit mendengar kekesalan teman sekelasnya terhadapnya.
"Kenapa gw bisa insecure parah gini? Padahal gw berusaha buat gak insecure, tapi tetep aja gak bisa," Lirih Luna prustasi.
Luna gak mau kaya gini, tapi mau gimana lagi dia tidak seberani dan sepede orang orang. Dia terlalu takut, takut tentang penilaian mereka tentang nya.
_
"Maafin Ayah, Ayah janji akan bawa kalian sama Ibu kembali," Lirih seorang pria paruh baya dengan menatap poto ketiga wanita yang dicintainya. Lalu pria paruh baya itu beralih menatap poto seorang wanita cantik, dengan senyuman indahnya.
"Maafkan aku," Lirihnya, tanpa sadar air matanya mengalir tanpa diperintah.
'Aku benar-benar pria brengsek untuk kalian.' batin pria itu menangis.
Tanpa pria paruh baya itu sadari seseorang melihatnya dengan tatapan sedih dan haru.
"Aku janji bakal jagain papah, jadi mamah yang tenang disitu."
_
Luna benar-benar bosan karena sudah dua hari ini di tidak keluar rumah untuk bekerja. Selama dua hari ini ibunya yang selalu bekerja. Dia merasa kasihan karena ibunya pasti merasa lelah, Luna saja yang masih segar bugar sering merasakan lelah, apalagi ibunya yang sudah berumur.
Luna menghabiskan waktu libur nya dengan belajar, membaca novel, dan melihat sedikit tutorial make up dan perawatan kesehatan kulit.
Andai Luna memiliki uang banyak, mungkin dia akan melakukan operasi untuk menghilangkan bekas lukanya yang besar di wajahnya, dan juga menghilangkan jerawatnya.
Sebenarnya Luna tidak buruk, hanya saja wajahnya tertutup dengan luka di wajahnya. Soal jerawat, dan bintik-bintik lainnya itu hal wajar, apalagi Luna pelajar yang tidak pernah skincare-an.
Luna benar-benar insecure kalau sudah menyangkut tentang fisiknya.
"Assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikumsalam, ibu udah pulang?" Luna berjalan menghampiri ibunya.
"Iya, sekarang kamu makan nih ibu beli nasi padang ajak juga adik kalian," Ujar sang Ibu dengan memberikan plastik yang berisi nasi padang dua bungkus.
"Ibu tidak makan?" Tanya Luna.
"Ibu sudah," Jawab sang Ibu, karena memang benar Bu Wati sudah makan. Hanya saja dia hanya makan nasi kuning.
"yaudah kalo gitu Luna makan dulu sama Laras," Bu Wati tersenyum lalu mengangguk.
Luna berjalan kearah Laras yang sedang menonton TV. "Dek, makan dulu," Ucap Luna yang langsung duduk disebelas Laras.
"Iya kak," Jawabnya dengan tersenyum manis. Luna tersenyum menatap adik cantiknya. Ya adiknya sangat cantik, dan menggemaskan, dan juga telihat sangat dewasa.
Luna pernah mikir, dia ini salah keluarga apa gimana. Ibunya cantik meski umurnya sudah tidak muda lagi, adiknya juga sama. Tapi dirinya Kenapa sangat berbeda.
Dan lagi-lagi Luna merasa insecure, rasanya Luna cape harus terus kaya gini.
"Kak, kemarin aku melihat pria sangat mirip dengan poto yang aku lihat di dompet ibu."
Deg.
Cuma mau bilang, jangan lupa bersyukur! Dan jangan insecure💗
Princess nya kelas XII Ipa 2.
~Sela~Cantik ya;( btw aku kalo liat Sela serasa liat muka sendiri.