IG. 11

514 63 7
                                    

Jangan insecure!

__

Seorang gadis dengan mata jernihnya menatap dirinya sendiri di pantulan cermin toilet. Dia sedang meneliti wajah serta penampilannya untuk mencari sesuatu yang menarik. Tapi nihil dia tidak menemukannya, yang ada hanya kekurangan. Dan Luna muak dengan wajah serta penampilannya yang begitu buruk. Tapi kenapa Revan dan Alga mau berteman dengannya. Luna hanya takut dimanfaatin atau tidak ini sebuah Dare. "Ish kayaknya aku kebanyakan baca novel, jadi berburuk sangka pada Revan dan Alga," Batin Luna.

"Udahlah jangan ngaca terus lo emang jelek!"

"Hahahaha!"

Luna sedikit terkejut kala melihat seseorang yang seharusnya ia hindari ada dibelakangnya dengan tertawa mengejek.

Dengan pelan Luna membalikkan badannya kearah tiga gadis cantik yang kini tengah menatap kearah nya juga.

Badan Luna sedikit bergetar. Dia sedang berhadapan dengan Sindi dan teman-temannya. Sindi itu temen seangkatannya yang selalu mem-bully para siswa siswi seperti dirinya.

"Kak Sindi," Lirih Luna ketakutan.

"APA LO BILANG? KAK?! GUE GAK SETUA ITU YAA!" Marah Sindi kala Luna memanggilnya Kak.

Sebenarnya Luna tidak salah karena sepatutnya Ia memanggil Sindi kakak sebab umur Sindi dengannya terpaut dua tahun. Apalagi awalnya Sindi kakak kelas Luna. Karena tidak naik kelas dua tahun akhinya Sindi seangkatan dengan Luna.

"M-ma-af," Rasanya Luna ingin menangis saja. Kenapa dia bisa bertemu dengan Sindi. Dan sebelumnya dia tidak punya urusan dengan Sindi.

"Maaf? Okee. Guys langsung aja gue enek liat muka jeleknya," Ucapan Sindi membuat Luna semakin ketakutan, apalagi melihat kedua teman Sindi yang berjalan kearahnya dengan tersenyum miring.

"J-jangan," Lirih Luna.

Kedua teman Sindi, Dela dan Dina, mereka mendorong Luna hingga terjatuh.

"Hiks..." Tangis Luna pecah.

"Cengeng banget lo," Ucap Sindi yang berjalan kearah Luna.

Plak. Tiba-tiba saja Sindi langsung menpar pipi Luna. "Buat lo yang deketin Alga," Ucap Sindi dengan emosi yang memuncak ketika mengingat kejadian tadi dikantin.

Plakk. "Buat lo yang kecentilan sama cowok-cowok!"

"Hikss... Udah," 

Sindi manarik kasar rambut Luna hingga Luna mendongak. "Lo itu jelek! Jadi jangan kecentilan."

Dugh

Sindi membenturkan kepala Luna ke tembok. "Guys yuk cabut," Ujar Sindi kepada kedua temannya. Mereka pun langsung memeninggalkan Luna yang tengah menangis tersedu-sedu.

"Hiks... Mereka jahat," Lirih Luna.

Luna memegang kepalanya yang terasa sangat pusing. "Ibuu hikss, Luna pengen pulang. L-luna cape," Luna berusaha untuk bangkit tapi tidak bisa. Badannya terlalu lemah dan Luna benci itu.

Tiba-tiba saja perkataan orang orang terdengar di telinganya. Bayangan bayangan semua orang yang menghinanya menghantui pikirannya.

"Lo jelek!"

INSECURE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang