"Wow, kau sangat cantik, Namikaze-san!" ucap seorang stylist yang cukup terkenal di Konoha itu.
Namikaze Ino melihat pantulan dirinya dengan rambut pendek baru di cermin sambal tersenyum. Ia kemudian berterima kasih kepada stylist yang memotong rambutnya baru saja, Ega-san.
"Terima kasih, Ega-san. Potongan rambutmu sangat cantik."
Ega-san menggeleng. "Yes, yes, tentu saja. Kau sudah cantik sebelumnya, potonganku hanya lebih menunjukkan kecantikanmu dengan lebih jelas."
Ino tertawa malu. "Itu tidak benar!"
Ega-san memanggil seorang karyawan untuk membersihkan potongan rambut Ino di lantai. Ino sedikit ngilu begitu melihat rambut yang sudah ia rawat selama bertahun-tahun lamanya akan disapu dan dibuang begitu saja, tapi apa boleh buat
"Aku masih tidak percaya kau sudah punya 2 anak," ucap Ega-san tiba-tiba.
Ino tertawa. Ia bercerita tentang suami dan kedua anaknya kepada Ega-san tadi, dan semenjak itu, Ega-san sudah mengatakan ketidakpercayaannya sebanyak 3 kali! Ino merasa senang dipuji begitu meskipun tidak tahu apakah Ega-san benar-benar tidak percaya atau hanya pujian belaka kepada pelanggannya. Tapi pujian tetaplah pujian, walaupun tidak benar-benar dari dalam hati, tetap saja seperti madu di telinga.
"Um, tadi aku yakin masih melihat Namikaze-san duduk di sana." Namikaze-san yang Ega-san maksud adalah Naruto, dan benar saja, ketika Ino menoleh, ia tidak dapat menemukan suami dan kedua anaknya di sana. Ino menghela napas, sebelum mengambil smartphonenya dan mengetikkan pesan ke Naruto.
'Kalian dimana?'
Tak sampai semenit, Naruto membalas. 'Aku sedang menemani anak-anak bermain'
Pesan lain muncul, 'Sato ingin es krim juga, setelah ini kami akan beli es krim. Kau mau rasa apa?'
Ino tersenyum. 'Tidak ingin es krim. Aku mau sushi~'
'Baiklah~'
Ino tidak mengatakan bahwa ia sudah selesai di salon karena tidak ingin membuat Naruto terburu-buru. Setelah membayar, Ino keluar dari salon, melihat keramaian mall. Matanya berkilat ketika melihat sebuah kalung mahal yang terpajang, tanpa sadar ia berjalan mendekat.
"Permisi, ada yang bias saya bantu?" seorang pelayan toko tersenyum kepadanya.
Ino menggeleng kecil namun matanya tidak meninggalkan kalung itu. Setelah beberapa saat, ia berkata, "um, aku ingin lihat model lainnya."
"Baik, Nona, silahkan masuk ke dalam"
Ino mengikuti wanita itu sambal melihat-lihat perhiasan lainnya. Ketika melihat anting yang lucu, ia segera teringat dengan Yui yang masih berusia 3 tahun. Bibirnya secara spontan tersenyum ketika mengingat anak gadisnya.
Pergerakan Ino terhenti ketika ia sadar bahwa seorang pria berambut pirang berdiri 5 langkah tak jauh darinya. Ia mengucap permisi kepada wanita pelayan toko yang telah mengeluarkan kalung dengan model lain, dan berjalan ke arah pria itu.
"Naruto?"
Pria itu menoleh ke arahnya.
Wajahnya sangar mirip dengan Naruto, tapi sedikit berbeda, Ino sampai bertanya-tanya apakah dunia tiba-tiba berubah menjadi seperti novel sci-fi dimana orang kembar mulai bermunculan dan menyebabkan chaos di bumi.
"Maaf, apa Anda mengenal saya?" tanya pria itu.
"Aaa, maaf. Aku kira kau suamiku, habisnya kalian mirip sekali, sih!" Ino tertawa canggung.
Pria itu tersenyum. "Suami Anda bernama Naruto juga?"
Apa ini?!
"N-namamu Naruto?"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Princess Serenity
RomancePertemuan Ino dan Naruto membawa keduanya masuk ke dalam sebuah permasalahan aneh. Pernikahan. Ditambah keinginan Kushina yang ingin menimang cucu dan cinta yang belum dapat dilupakan. Warning: too much. I took the cover image from: https://id.pinte...