Dengan kecepatan yang tinggi Kevin membawa mobilnya ke rumah sakit tempat temannya itu di rawat. Maudy, namanya Maudy, dia adalah teman dekat Kevin dan juga Arkan yang sekarang sedang terbaring lemah di rumah sakit. Kondisinya sangat mengkhawatirkan, dia sadar tetapi tidak mau mengeluarkan sepatah kata pun kepada Kevin dan Arkan, dia hanya ingin berbicara kepada Bi Inah,yang bisa dia lakukan di rumah sakit hanya berbaring diatas ranjang.
Kevin yang baru memasuki rumah sakit langsung berjalan dengan cepat menuju kamar inap Maudy, tentu saja dia panik karena Bi Inah baru saja memberi kabar bahwa Maudy tiba-tiba kejang. Maudy memang sudah sangat dekat dengan keluarga Kevin dari kecil, dan sekarang ketika dia sakit yang menjaganya hanya Bi Inah, Kevin memang sengaja meminta tolong Bi Inah untuk sesekali mengunjungi Maudy dirumah sakit.
Sesampainya di depan kamar inap, Kevin menghampiri Bi Inah yang sedang duduk di bangku yang ada di luar kamar.
"Maudy kenapa Bi?" Tanya Kevin.
"Bibi juga gak ngerti kenapa tiba-tiba kejang, tapi sekarang udah gak apa-apa kok Vin" Jawab Bi Inah untuk menenangkan Kevin yang masih terlihat panik.
"Kevin ketemu Maudy dulu ya Bi"
Bi Inah langsung menahan lengan Kevin, "Jangan dulu, di dalem masih ada Arkan lagi ketemu neng Muady juga" Ucap Bi inah yang membuat Kevin geram.
"Bibi kasih tau dia juga?" Tanya Kevin.
"Arkan udah nitip pesen juga sama Bibi buat kabarin dia kalau ada apa-apa sama neng Maudy, kan kalau Bibi gak kabarin gak enak sama Arkan" Ucap Bi Inah.
Kevin kembali duduk di kursi sebelah Bi Inah duduk, Kevin memainkan ponselnya sembari menunggu Arkan keluar dari kamar inap Maudy. Tak lama Arkan keluar dari kamar inap Maudy dan menghampiri Bi Inah dan juga Kevin yang masih duduk di kursi.
"Masih peduli Lo sama Maudy?" Ucap Arkan.
"Urusan Lo apaan ? Mau gue peduli sama Maudy atau engga itu bukan urusan Lo" Ucap Kevin yang langsung memasuki kamar inap Maudy.
Arkan yang sudah jengkel itu langsung berpamitan dengan Bi Inah dan pergi meninggalkan rumah sakit untuk segera pulang ke rumahnya.
Kevin memasuki kamar inap Maudy, yang dilihatnya selalu sama. Maudy masih terbaring di atas tempat tidur matanya yang sendu menatap Kevin, senyumannya belum pernah Kevin lihat lagi. Kevin langsung berjalan mendekati Maudy, dia menarik kursi ke samping ranjang dan duduk disana.
"Ody, gue disini" Ucap Kevin sembari memegang tangan Maudy.
Maudy tidak mengeluarkan sepatah katapun, dia hanya diam dan masih menatap Kevin dengan tatapan yang sangat dalam, Kevin mengelus kepala Maudy dengan sangat pelan.
"Lo masih gak mau ngomong sama gue?" Ucap Kevin.
Maudy menggelengkan kepalanya dan air matanya mulai keluar, entah apa yang dipikiran Maudy karena setiap Kevin datang untuk menjenguknya, dia pasti mengeluarkan air mata.
"Lo cepet sembuh, katanya mau ikut sekolah bareng gue di Trisakti? Katanya Lo bosen homeschooling?" Ucap Kevin.
"Lo marah sama gue Dy?" Tanya Kevin.
"Kok Lo cuman mau ngomong sama Bi Inah? Gak kangen sama gue?" Ucap Kevin.
Lagi-lagi Maudy menggelengkan kepalanya dan air matanya semakin banyak keluar, dia berusaha untuk mengelap pipinya yang sudah basah karena air mata.
"Pergi" Ucap Maudy pelan.
"Sekalinya Lo mau ngomong sama gue, Lo nyuruh gue pergi?" Ucap Kevin.
Bi Inah memasuki kamar inap Maudy, dia menepuk bahu Kevin dengan pelan seolah menyuruh Kevin untuk pulang, karena selalu seperti ini jika Kevin datang menjenguk Maudy, "Vin , pulang aja ya. Biar Bibi yang jagain neng Maudy" Ucap Bi Inah.
![](https://img.wattpad.com/cover/256035028-288-k428305.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEVIN
Teen FictionZeline Agatha Putri, Gadis yang menganggap dirinya sial karena selalu terlibat dengan laki-laki yang dingin dan bermuka datar seperti tembok. Menjadi pacar Kevin Alvaro Dirgantara adalah ketidak mungkinan menurut Zeline. Happy reading guys, sending...