Saat di tengah perjalanan menuju Pulang, Yeonhee melihat mobil yang asing baginya. Mobil itu juga mengikutinya. Entah mengapa, Yeonhee menghentikan mobilnya. Dia turun dari mobil, begitu juga dengan pengendara mobil yang mengikutinya.
Yeonhee tersenyum sinis saat melihat siapa pengendaranya. "Sudah lama tidak bertemu, mantan sahabat."
Jaehyun tertawa. "santai dulu. Nggak ada acara kangen-kangenan, nih?"
Yeonhee berdecih, lalu memperhatikan penampilan jaehyun yang benar-benar berubah. Penampilannya yang sekarang benar-benar tidak seperti Jaehyun yang dulu. "bagaimana menurut anda? Kangen? Perasaan saya sering ketemu anda."
Jaehyun tersenyum manis mendengar nya. "ternyata mantan sahabatku peka sama keadaan sekitar."
Yeonhee tersenyum miring melihat jaehyun. "Well, anda benar. Saya memang peka, jadi saya harap anda tidak pernah muncul lagi di dekat saya atau keluarga saya. Kalau anda tidak mau kenapa-kenapa."
Jaehyun tertawa mendengar ucapan yeonhee. "aku tidak akan pernah berhenti ngelakuin semuanya. Ini hobi. Seharusnya kamu yang tidak perlu ikut campur. Kamu itu lemah jadi lebih baik kamu angkat kaki dari urusanku."
Yeonhee tersenyum manis mendengarnya. "kau benar, tapi saya tidak selemah yang anda bayangkan. Satu hal lagi, anda mau saya bawa ke rumah sakit jiwa? Di sana, saya punya banyak kenalan. Ada banyak pria yang tidak kalah tampan dari kakak saya. Jadi, anda tidak akan terobsesi sama kakak saya lagi."
"Jangan meremehkan aku. Beruntung hari ini aku lagi baik. Jadinya, kau tidak akan aku ganggu." ucapnya, nada bicaranya terkesan dingin.
Yeonhee melirik jamnya. "kalau anda lagi dalam keadaan baik, berarti di lain waktu tidak. Kalau tidak baik lagi, hubungi saya biar saya bantu untuk ketemu sama dokter yang cocok ngobatin anda. Kalau sekarang, saya harus pergi."
Seharusnya dia sadar, ular akan tetap menjadi ular. Walaupun dia merawatnya sejak kecil, tidak ada yang mungkin jika ular itu akan menggigitnya.
Mereka semua sudah sadar siapa yang menjadi ularnya.
🍀
🍀
🍀Sebulan berlalu sejak kejadian Yeonhee bertemu Jaehyun. Semua keluarga Kim berada di korea saat ini, dengan keadaan yang nyaman dan aman. Semua berjalan tanpa ada gangguan dari siapa pun, termasuk ular yang perlahan melilit mereka.
"Jangjun, Yeonhee udah menghubungi mu?" tanya Jibeom tiba-tiba saat ingat kalau adiknya itu belum pulang.
Jangjun menutup buku bacaannya, lalu menggeleng sebagai jawaban. "memangnya ada apa?"
Jibeom menggeleng, coba menghilangkan pikiran buruk dari kepalanya. Dia mencoba untuk tenang, tapi percuma saja. Dia tidak bisa tenang. Beberapa kali jibeom mengecek ponselnya. Berharap ada panggilan dari joochan atau adiknya tersebut.
Hampir lewat setengah jam, jibeom memutuskan untuk menelepon keduanya. Hasilnya? Kedua nomor ponsel mereka sama-sama tidak aktif.
"kau kenapa?" tanya jangjun keheranan.
Jibeom lantas mengaktifkan mode speaker pada panggilan. "lihat? Nomor mereka tidak aktif."
"Mungkin saja ponsel mereka lowbat."
"aku khawatir sama mereka." aku jibeom pelan.
Jangjun mengerutkan keningnya. "aku bingung, Kenapa kamu jadi khawatir gini?"
Saat jibeom ingin menjawab pertanyaan jangjun, suara pesan masuk membuat jibeom batal menjawab pertanyaan lelaki itu. Dengan cepat, jibeom membuka pesan tersebut. Saat membacanya, jibeom terkejut dan tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLIGHT [BeomChan]
Fanfic[REMAKE] Jibeom si Penguasaan Sekolah berpacaran dengan sahabat adiknya. Namun hubungan dengan kekasihnya pun tidak bertahan lama, Karena sang Kekasih menghilang tanpa kabar. Selama kekasihnya menghilang Jibeom pun Jatuh cinta Terhadap seseorang ya...