십이 - Spitfire of Love

159 17 113
                                    

Black background recommended
17+
____________


Black Familia base

"Apa?"

Beomgyu melipat kedua tangannya.

Berdiri didepan Eugene, Beomgyu menunjukkan kebingungan yang Una anggap itu sedikit, imut.

"Bukankah sedari awal kalian juga menginginkan emasnya?"

Beomgyu melihat kearah Yeonjun yang tersenyum kepadanya. "Kami akan membantu kalian." Ia melepas jaketnya, "jadi, kita mulai darimana, nona Shin?"

♣♣♣


Dua hari setelah Taehyun kembali melaksanakan tugasnya. Ia membuat keuangan keluarga kim menjadi lebih baik.

Putri-putri Shin juga masih di dalam mansion. Eugene membuat pertemuan khusus dengan black familia.

"Tentunya kalian akan mendapatkan separuh emas yang ada didalam sana."

Soobin mengambil alih pembicaraan, "bagaimana dengan para polisi?"

Eugene melihat sedikit kearah Una yang duduk dengan kaki kanannya menumpu ke kaki kirinya.

"Kami keluarga kriminal sekarang."

Una tersenyum, berdiri di depan tuan muda, menaut jari telunjuknya pada dagu Soobin. "Good news gentleman's, kalian juga kriminal."

Eugene selesai menulis strateginya di papan tulis, dibantu dengan Soobin yang fokus memperhatikan papan, ia segera kembali duduk di sebelah Aalia setelah selesai.

Taehyun yang baru menghabiskan minumnya, memanggil nama temannya. "Hueningkai, kita butuh bantuannya."

Beomgyu mengangguk. Melihat sahabatnya itu, "seperti biasa aku percaya padamu, hyung." Taehyun tersenyum. Tuan muda itu beranjak dari kursi.

"Baiklah."

Eugene mengangkat dagunya sedikit, memberi sedikit ruang kepercayaannya. "You're in?"

"Yeah, let's do it."

♣♣♣

Keesokannya, mereka pergi ke kantor hukum untuk bertemu Hueningkai. Soobin mengambil penanya, menandatangani kertas pernyataan milik dua putri Shin.

... "Park Soobin ..."

Soobin melihat Aalia lalu memberikan pena. Suasana ruangan begitu sunyi. Una pergi menghampiri Beomgyu, sebuah cara yang biasa dilakukan olehnya, ia melilitkan dasi laki-laki itu di jarinya.


"Kau sibuk hari ini?"

"Bisa iya, bisa tidak." Sahutnya pelan, membenarkan poni atas dengan telunjuknya.

"Kau bisa menemaniku, tuan?"

"Kemana?"

"Bermain ... menjadi anak seusia kita."

Beomgyu tertawa kecil, "apa kita tidak normal?" Dia mengambil jaket dan kunci mobilnya.

"Aku-- kita-- tidak." Una tersenyum, sedikit nakal. Melepas dasi hitam milik Beomgyu dan meninggalkannya di meja. Menarik tangannya pergi dari ruangan.

The Mafia Betrayal • TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang