십사 • Betrayed

75 7 36
                                    

Black background recommended
_____________



Recommended playlist:

Church - Chase Atlantic
Right here - Chase
__________




____
Past.

The most hurting ones.

____

Yeonjun pov

Dia menurunkanku dari mobil, kami pun keluar dari kendaraan. Saat itu, hujan turun lebat, membuat suasana lebih menyeramkan, berjalan di samping pria itu.

"Apa kita bisa memasak sesuatu untuk makan malam nanti?" Aku bertanya.

"Tidak." Pria didepannya berbicara singkat dengan suaranya yang dalam dan nadanya yang sedikit kasar.

Pria itu memberikan pistol pada penjaga dan melepaskan sarung tangan putih pada tangannya. "Beomgyu disini?"

Aku mengangguk, tidak lama kemudian, seorang bocah berlari kearah mereka, "Daddy!"

"Kau sudah lama menunggu, ya? Kita akan makan bersama nanti." Pria itu tersenyum sedikit, lalu pergi meninggalkannya.

Aku mengikuti pria itu, berjalan lebih cepat dengan kaki kecilku yang sudah lelah. "Aku ingin makan sendiri."

Berusaha mencari perhatian, aku sengaja berkata seperti itu, dia hanya mengangkat alisnya, melirih kata 'baiklah'  kepadaku.

"T-tidak, aku ingin makan bersamamu." Aku menahan tangannya sebelum ia masuk ke kamarnya.

"Ayah--" Dia mengeratkan genggamannya pada lenganku, "aku bukan ayahmu."

"Dan jangan menatapku seperti itu, kau mengingatkanku pada seseorang yang paling kusayangi."

Tentu saja, bagaimana aku bisa lupa. Dia tidak akan pernah memaafkan diriku dan dirinya sendiri, bahwa aku adalah anak kandungnya.


________

♣♣♣


Baru beberapa detik yang lalu setelah ia menyelesaikan berendam didalam bathtub, Yeonjun mengeringkan rambutnya di depan cermin.

Ia melihat dirinya sendiri di cermin sebelum Soobin datang ke kamarnya.

Yeonjun memakai kardigan hitamnya, melipat tangan, "ada apa?"

"Masalah."







"Shit!"

Yeonjun mengangkat lengan kardigan dan melipat tangannya, melihat Beomgyu yang membuang berkas-berkas dengan kasar didepannya. Hueningkai mengalihkan pandangannya, "aku juga tidak tau, tapi namaku juga terancam disana."

Beomgyu memberikan kertas laporan itu pada Yeonjun.

"Surat panggilan"

Yeonjun mengernyitkan dahi, "maksudmu namamu terpanggil disini? Kasus tuan shin, gugatan penggelapan dana dan emas?"

"Aku tidak tau bagaimana polisi sampai menemukan namaku." Beomgyu menopang lengan pada meja billiard dibelakangnya. "Atau seseorang telah mengundangku untuk memotong lidahnya."

Soobin merapikan berkas-berkas di lantai dan memanggil Hueningkai untuk ikut bersamanya ke kantor. "Selama saya disini, kau tidak perlu keluar dari mansion, tuan muda." Soobin berkata baku.

"Saya permisi."

Beomgyu mengangguk pelan.

"Hyung."  Pria itu melihat kearah tuan muda yang memanggilnya, "ada yang perlu aku bicarakan denganmu."

"Hueningkai bilang, berkas laporan itu ditemukan di dalam bank, nama keluarga kita otomatis tertera didalamnya."

"Siapa yang mengatakan padanya?" Yeonjun berdiri beberapa langkah dari Beomgyu, melakukan kontak mata dengannya. "Seseorang dari perusahaan investigasi."


"Apa akhir-akhir ini, kau mencurigai seseorang?"


"Ya."

Yeonjun menelan ludah, "siapa itu?"

"Kau." Beomgyu tersenyum kecil.














Beberapa jam sebelum Soobin memanggil Yeonjun.


Pemuda Huening dan tuan Consiglier sampai di kantor black familia pagi ini.

"Ini berkas laporannya, aku segera pergi dari kantor setelah melihat namaku juga ada di surat itu." Beomgyu membaca isi Surat panggilan dari kepolisian.

"Jadi, surat ini bukan panggilan saksi? Aku berpikir tuan Shin bisa saja memanggilku--"

"Dia memang melakukannya." Soobin mengancingkan jasnya,

"Surat panggilan ini seperti dibuat dari berbagai saksi."

Soobin menulis sesuatu di papan.

"Berkas laporan ini terdiri dari saksi yang melihat salah satu 'keluarga Kim' di tempat kejadian perkara di bank, itulah sebabnya polisi langsung memanggil karena keluarga kita umumnya memiliki rekam jejak kriminal sebagai mafia."

"Kedua, mereka menemukan nama Eugene Shin dan Beomgyu Kim, dalam berkas laporan penyimpanan emas dan seluruh uang dalam bunker,  tentu saja mereka mengaitkannya pada kasus tuan Shin kemarin."

Beomgyu hampir tersedak meminum jus anggurnya, tertawa kecil mendengar pernyataan terakhir.

"Jadi, tuan Shin akhirnya hanya menyebutkan namaku karena ada nama putri nya juga disana?"

"Kurang lebih seperti yang kau pikirkan, tuan muda."

♣♣♣



"Aku tidak yakin, dia orang yang selalu aku percayai."

"Hm, kau kira begitu?"

Beomgyu menghabiskan akhir pekannya di mansion Kang Taehyun, menikmati segelas limun sementara Taehyun berjemur diatas pelampung flamingo di kolam renangnya.

"Aku tidak mengerti apa yang dia pikirkan, kenapa dan apa yang dia lakukan saat itu, aku belum berani menanyakannya."

Taehyun keluar dari kolam renang, duduk di kursi lounger sebelah Beomgyu. "Jadi sekarang kau takut padanya?"

Beomgyu mengalihkan pandangannya cepat, aku memang selalu takut padanya... Batinnya.

Tepat saat tuan muda meletakkan gelas minumnya, ponselnya berdering diatas meja, ia melihat nama sekretarisnya.

"Aku berhasil menyelesaikan beberapa gugatan atas nama keluarga Kim dan nona Eugene."

Beomgyu melihat Taehyun, "tapi aku belum bisa menyelesaikan panggilan saksi ke kantor polisi hari ini." Soobin menutup panggilan.

"Sial, surat panggilan saksi itu masih berlaku."

"Kau tidak akan pergi kesana bukan?"
Taehyun balik menatap Beomgyu, ia mengkhawatirkan sahabatnya itu.

Tidak ada pilihan lain, "Salah satu dari kita harus kesana untuk beberapa hari, bahkan minggu."

Beomgyu kembali mendapatkan notifikasi pesan, "kau disana saja, aku akan ke kantor polisi sekarang juga."

"Siapa itu?" Taehyun meneguk limunnya.


"Yeonjun hyung."








To be continue
The Mafia Betrayal

The Mafia Betrayal • TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang