구 • The Police

127 39 165
                                    

Black background recommended
____________



Beomgyu berbalik arah, melihat cairan berwarna merah yang terus keluar dari dadanya. Ia mengerang, menjatuhkan pistolnya. Melihat kearah Yeji dan kawanannya.

Sialan.

Napasnya tercekat, melihat darah yang terus mengalir, matanya lebih berbinar karena air mata. Beomgyu terjatuh, memegang dadanya. Matanya memejam.

Sial. Mereka ada banyak sekali.








Bruk!

Hueningkai terkejut melihat Taehyun yang jatuh dari atas, dan langsung mendengar sorak sorai dari pesta. Dia memanggil Yeonjun dan Soobin melalui airpod.

Mereka berlari ke tempat dimana Taehyun jatuh, Yeonjun dan Soobin berusaha masuk kedalam semak-semak, dan Soobin berhasil menemukan Taehyun.

"Dia masih bernafas, dia akan baik-baik saja." Soobin mengangkat Taehyun dari tumpukan kayu, membawanya ke mobil.

"Kita pergi sekarang."

Hueningkai menahan tangan Yeonjun,  "tuan muda masih di dalam bangunan itu." Yeonjun tertawa kecil.



"Entahlah, kurasa dia yang sampai duluan di mobil."

Hueningkai bingung, memutuskan untuk tetap berjalan disebelah Aalia, dan Soobin yang menggendong Taehyun di punggungnya.

Sedikit berjalan lebih cepat, hingga mereka melihat mobil hitam besar yang terparkir sedikit jauh dari markas besar Nishimura, Yeonjun membuka pintu belakang.














"Kalian lama sekali, kalian mengambil makanan untukku?"

Beomgyu dengan wig nya, tanpa mengenakan jaket, duduk santai di kursi belakang. "Dan juga, hyung ... Kenapa kau mengisinya dengan tomat, kenapa bukan jus stroberi? Aku membenci aromanya!"

Mereka terdiam melihat Beomgyu yang sudah ada di mobil, kecuali Yeonjun yang sudah duduk di bangku depan.

"Cepat masuk, kita pergi dari sini."

Beomgyu melihat ke jendela, memegang alat yang sedari tadi bersamanya.

"Kau lihat ada mobil yang pergi kearah berlawanan?" Sahut tuan muda.

"Iya tuan."

"Note that."


















Beberapa menit yang lalu, sebelum Jus tomat membuat tuan muda marah ...






Tidak, bukan ... Bukan ...






Beberapa jam yang lalu sebelum tuan muda memakai pakaiannya.



"Itu rompi anti peluru kan?"

Yeonjun mengangguk, "pakaikan kepadaku."

"Tapi tuan muda, kau hanya akan mengawasi pemimpin--"

"Kau bodoh atau bagaimana? Aku meminta bantuanmu untuk memasangkannya."




"Kau! Aku tidak mau tomat, aku ingin stroberi!"

"Tapi tuan, hanya ada ini--" Beomgyu meracau pada Yeonjun, "Ah, ya sudah!"

Beomgyu menutup rompinya dengan undershirt hitam dan jaketnya, memasang wig. Ia mengangkat alisnya sedikit, tersenyum, menyibak surai sambil berpose di cermin.

"Aku akan memberi Taehyun dan yang lain kejutan, dengan kemampuan akting ku sebagai pahlawan."

...

















...

"Lihat? Dia pemimpinnya? Bagaimana seseorang yang lemah seperti ini, berdiri diantara kita, berusaha merebut apa yang kita punya--"

Beomgyu membuka matanya.

Tangannya meraih pistolnya, menarget satu persatu para gangsta yang ada didepannya.

Hingga tinggal seorang yang menembaknya tadi. Ia mendekatinya, tersenyum menyeringai.

Gangsta itu menembak kearah kaki Beomgyu tapi Beomgyu sama sekali tidak menggubris nya.

Ia menatap kearah Yeji, meminta pertolongan, tapi Beomgyu sudah menembak tepat dimana tadi dia menembak sang underboss.

Beomgyu melirik Yeji, "tebak siapa yang kalah."

Beomgyu membawa gangsta tadi dan melemparnya kebawah.

"Kau ganggu lagi keluargaku, semua yang kau bilang milikmu akan hilang satu persatu."

Beomgyu tersenyum, pergi dari rooftop.







"Jadi itu apa, tuan muda?"

Hueningkai membuyarkan lamunan Beomgyu dari bangku belakang, Beomgyu meliriknya. "Ini?"

"Hanya mainan."

Beomgyu memberikan alat yang sedari tadi ia genggam kepada Hueningkai, "kau mau memencetnya?"

Hueningkai mengambil dan memencet tombol merah yang ada di alat mirip remot itu.

Suara mirip hitungan mundur bom terdengar sampai ke telinga tuan muda.
Yeonjun mengarahkan kaca spion tengah kearah gedung, dan semua orang melihat kebelakang.






Yeji, malang sekali nasib perempuan itu, dia perlahan turun dari tangga, melihat sesuatu yang melingkar di setiap railing tangga.

"Mafia brengsek."

Ledakan besar terlihat sampai spion mobil hitam yang dikendarai black familia.



Tuan muda mendengar suara ledakan itu lalu tersenyum, puas.

Soobin yang duduk disebelah Taehyun, melihat Yeonjun yang menyetir dengan ekspresi dingin.

"Tuan--"

Beomgyu menyela Hueningkai, menyalakan musik di mobilnya.

"I always like to play with fire."









































Tuan kim mansions

"Tapi tuan, aku masih tidak paham ... Bukankah sudah tidak ada korban lagi setelah Taehyun? Kenapa polisi menangkap tuan Hwang?"

Beomgyu menyimak berita di TV dengan serius, membunyikan jari-jarinya. "Aku hanya mendorongnya satu," Katanya, sambil memakan keripik.

"Satu orang?" Yeonjun bertanya, "iya, hyung." Beomgyu menyengir.

"Bukan itu masalahnya."

Soobin duduk di depan Beomgyu dan Yeonjun. Membacakan berita dari ponselnya.

"Tuan Nishimura kecil ditemukan tertusuk dilehernya di tempat yang sama dengan Taehyun."

"Tuan Hwang dituduh ingin merebut semua harta milik keluarga Nishimura, dia menyuruh Riki untuk mengambil emas di bunker itu, tapi dia gagal, jadi dia membunuhnya."

Tuan muda tertawa kecil, "drama macam apa ini?"

Soobin menaikkan bahunya, Beomgyu mematikan televisi. "sepertinya seseorang telah mencoba mengambil peranku sebagian tokoh utama."










Tbc

The mafia betrayal



Spoiler

"Beomgyu, kau akan berdansa satu malam dengan putri keluarga Shin."


The Mafia Betrayal • TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang