십 • Mafia's Tango

121 28 127
                                    

Black background recommended
___________



SHIN'S MANSION

Beomgyu membenarkan kancing tuxedonya, memasukkan tangan ke saku. Yeonjun berdiri di belakang. "Tuan muda, apa kau perlu lip gloss lagi? kau terlihat pucat." Beomgyu menggerutu kecil, mengerucutkan bibirnya. "Kau ini--"

"Aku baik-baik saja."

Soobin membantu Aalia turun dari mobil. Sesekali mencuri pandangan, meliriknya dari bawah keatas. "Aku belum pernah datang ke pesta dansa sebelumnya." Soobin tersenyum.

Pesta dansa diadakan di mansion keluarga Shin dalam rangka merayakan kekayaan mereka yang bertumpah ruah, tanpa ada yang tau tentang latar belakang masalah yang sebenarnya.

Kali ini, tuan dan Nyonya Kim tidak hadir di acara malam keluarga Shin. Sepertinya mereka memutuskan untuk berbulan madu tanpa memberitahu siapa-siapa.

Malam itu, tamu undangan baru datang, turun dari mobil-mobil mewahnya mengenakan outfit bergaya ala mafia theme 1920.

Soobin menangkap pemandangan dari kejauhan, dua mobil hitam yang mengingatkannya pada sesuatu. Soobin memberi isyarat kepada Aalia.

"Kami akan disini sebentar." Beomgyu mengangguk, meninggalkan Soobin dan Aalia yang masih di pintu utama mansion.

"Bersiaplah tuan muda, pesta dansa seperti ini adalah sarang empuk untuk mengajak kencan buta. " Yeonjun membunyikan jari ke jari, dengan ekstra berusaha mengedipkan matanya namun gagal.

"Aku datang kesini bukan untuk mencari pasangan ...." Beomgyu menggerutu, melihat Yeonjun mundur perlahan, mengangkat gelasnya.

Beomgyu membenarkan surai belah tengah yang mengganggunya, melihat dari lantai dua, orang-orang sedang berdansa di bawah, pun akhirnya tuan muda turun ke lantai dansa.

"Dansa untuk satu lagu bersama saya, tuan?"

Beomgyu menggelengkan kepalanya, tersenyum palsu. "Consiglier keluarga--" Beomgyu menyela, "permisi."

"Sialan, Yeonjun hyung, dimana kau."

"Kalau saja bukan perintah daddy--"

Seorang perempuan dengan dress hitam berdiri didepan Beomgyu, postur tubuh yang tinggi dan kakinya yang jenjang terlihat indah, sedang menahan Beomgyu dengan tangannya. "Jangan pergi terlalu cepat, kau bahkan belum minum."

Gadis gila itu.

Una.

"Kau merindukanku?"

Beomgyu hanya menatapnya dingin, mengangkat dagunya sedikit.

"Kalau kamu berpikiran seperti itu, bagaimana bisa saya menolaknya?" Beomgyu mengecup punggung tangan sang gadis.

"Aku kira kau hanya menggodaku untuk mendapatkan informasi emas, sekarang?" Beomgyu melepas tangan Una, "bukankah kau yang memasang kait?"

"Lalu, kau memakan kait itu?" Beomgyu tersenyum. "Shall we?" Dia membuka telapak tangannya, Una menerima, membiarkan dirinya dibawa ke lantai dansa.

Dibawah lampu-lampu, atap yang indah dari ballroom mansion Shin, dan alunan musik yang membuat Beomgyu semakin tidak bisa melepas pandangannya dari gadis yang mencuri perhatiannya.

Langkah demi langkah, tangan di pinggangnya. Gadis itu mengunci pandangan pada lelaki yang sedang berdansa dengannya.

"Kau menaruh hati padaku, tuan muda?"

The Mafia Betrayal • TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang