jangan suka begadang ya:)
"halo" seseorang mengangkat panggilan.
"assalamualaikum sayang, belom tidur?" tanya gadis yang sedang bergulung dalam selimut.
"waallaikumsalam sayang, belom lagi ada projek jadinya lembur deh"
"cici baru pulang?" tanya alex.
"hehe, udah dari tadi kok cuman handphone cici lagi lowbatt ga sempet ngabarin" jawab cici meringis.
"oalah, gimana tadi rapatnya? lancar kan?" tanya alex dengan jari bermain diatas keyboard laptop.
"lancar kok sayang, tadi banyak yang ngajuin perubahan harga sama update menu di cafe, jadi kepala cici kek mau nge-bug" nada cici melemah.
terdengar suara ketawa disebrang telfon. cici pun mengeryit, emang ada yang lucu ya, kan dia lagi sambat, malahan diketawain.
"haduh, kan namanya cari uang, proses ga ada yang instan sayang" alex menjawab dengan nada menahan tawa.
"aih alex mah gitu, kan cici lagi sambat, jan diketawain napa."
cici menjawab dengan lemah mata berkaca kaca, yang siap untuk terjun kebawah jika mata cici berkedip satu saja. mendengar suara cici yang mulai terisak alex menghentikan tawanya.
"yah, sayang kok nangis" nada alex khawatir. suara tangis cici mulai terdengar jelas, alex makin kelimpungan disana.
"aih cici, aduhh gimana nih"
"cup cupp sayang jan nangis, nanti mamah denger loh"
"huaaaa, biarinn" sahut cici cepat sembari menarik ingusnya kembali ketempatnya.
alex menahan tawa mendengar nada merajuk dari sang kekasih. membayangkan betapa imutnya cici menangis, dengan pipi gembul dan mata merah akibat terlalu lama menangis.
"sayang, dengerin alex, oke?"
"besok alex jemput cici, alex kasihh kejutan deh biar cici capeknya hilang, gimana mau?" rayu alex, dan langsung menghentikan tangis cici disana.
"kejutan apa? cici ga mau ya kalo petasan petasan gitu." suara cici parau.
"haha ya enggak dong sayang, nanti cici juga bakalan seneng"
"tapi janji jangan nangis lagi ya, kasian nanti matanya merah pas bangun, ya?" alex dengan nada lembutnya mampu membuat cici tersenyum geli disana.
"haha ga mau janji, sebelum di kasih asupan" tawa cici terdengar.
"hah? asupan apa loh ci ya allah"
"ih asupannn alex, maunya sekarang"
"mau susu? apa mau makan ini?" tanya alex tak mengerti. cici yang mendengar itu pun cemberut.
"engga alex, asupan itu kiss."
cici memelankan satu kata terakhir diucapannya. alex dibuat terkekeh geli mendengar suara cici, yang tadinya nangis sampai sesenggukan sekarang malahan ketawa ketawa sendiri.
"yaudah, abis alex kiss cici bobo ya?"
"iyaaa bobo kok nanti, yang penting kiss dulu, dua ya hihi" cici tertawa kecil.
"deketin handphonenya" titah alex, cici pun menurutinya.
"udah?"
"he em!"
"emmmmuaaah, itu buat pipi kiri cici" cici tertawa kecil diatas kasur sembari berguling guling.
"lagiii"
"sabarrr ih"
"emmmuahhh, buat pipi kanan cici" cici tersipu malu sampai pipinya terasa panas sepanas mentari pagi, cielah.
"ini ada bonus dari alex, dengerin" cici mengangguk lalu tersenyum, meskipun dia tau alex ga bisa melihatnya.
"muuuah, buat dahi cici biar ga pusing abis nangis tadi" jawab alex sembari tersenyum geli, mendengar suara gelak tawa cici yang lumayan keras.
"aduhhh malem yang indah buat anak soleh ya lex, dapet bonus" cici memegangi kedua pipinya yang sudah ia yakini, pasti semerah tomat yang siap di panen.
"haha udah ah, bobo"
"iyaa, ini merem"
"bener yaa?"
"iyaa sayanggg"
"jangan dimatiin, biar alex aja yang matiin, cici bobo aja" cici pun mulai memejamkan matanya sembari memeluk guling dengan senyum lebar menghiasi bibirnya.
bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me Please? 'ON GOING'
Teen FictionAda baiknya follow dulu baru dibaca^^ Wellcome to my first story guys. Gue kali ini mau bikin cerita yang ringan ringan aja ga yang terlalu berat, bikin pusing kepala wkkw. ** Citra Ayodia Dirgantara, seorang gadis cantik berparas imut nan cerewet d...