Hari ini seluruh member NCT tengah berada di ruang latihan mereka. Waktu perilisan lagu mereka semakin dekat, jadi mereka harus lebih giat lagi berlatih. Cedera Jisung pun sudah semakin membaik walau masih tidak di perbolehkan untuk menari.
"Sa," panggil Minjoon. "ada yang mau ketemu kamu."
Sasa mengerutkan keningnya. Siapa yang ingin bertemu dengannya? Pasalnya Sasa tidak memiliki kenalan di Korea selain keluarganya. "Siapa, oppa?"
Minjoon mengedikan bahunya. "Gak tau. Cowok ganteng lho, Sa," goda Minjoon.
Sasa buru-buru bangkit dari posisi duduknya. Tadi ia sedang menemani member NCT yang sedang istirahat berlatih. "Dimana, oppa?"
"Di luar."
Sasa berjalan keluar dari ruang latihan itu. Saat membuka pintu, ia langsung dihadapkan dengan seorang pria tampan. "Eric!" pekik Sasa kegirangan. Dia langsung memeluk tubuh Eric erat.
Eric terkekeh. "Miss me, hmm...?"
Sasa melepaskan pelukannya dengan Eric. "Kangen banget."
"Gak ketemu setahun langsung buat aku pangling ya liat kamu," ujar Eric meneliti penampilan Sasa dari atas sampai bawah.
"Pangling kenapa?" Tanya Sasa. Dia merasa tidak ada yang berubah dari dirinya, masih cengeng.
"Penampilan kamu lebih dewasa sekarang," kata Eric.
Ah, Sasa baru menyadari penampilannya yang sedikit berubah. Jika dulu Sasa lebih sering menggunakan celana training dan kaos oversize, kini dia lebih rapi dengan celana jeans dan kemeja yang di kenakannya. Dulu juga Sasa sering gonta-ganti warna rambut, kini kegiatan itu sudah ditinggalkan dan warna rambut Sasa kembali ke asal yaitu cokelat. Semua itu bermula dari pekerjaan sasa sebagai manager NCT.
Sasa melengkungkan bibirnya ke bawah. "Aneh ya...," ucapnya lirih.
Eric mengelus surai cokelat Sasa. "Enggak, kamu selalu cantik kok," hibur Eric.
"Ekhem" deheman keras mengalihkan perhatian Sasa dan Eric. Sasa baru menyadari bahwa mereka mengobrol di ambang pintu dengan pintu yang terbuka lebar. Secara otomatis seluruh orang yang berada di ruangan itu dapat melihat interaksi keduanya.
"Are you Eric?" Tanya Johnny dengan mata memicing meneliti wajah Eric.
Eric yang namanya di sebut ikut meniliti wajah Johnny. "Oww... Johnny!" Seru Eric bahagia. Ia langsung berjalan menghampiri Johnny dan memeluknya.
Johnny menepuk-nepuk punggung tegap Eric. "Long time no see, bro."
"I barely recognize you," kata Eric.
"Aku semakin tampan, 'kan?" kata Johnny menaik-turunkan alisnya.
Eric tertawa. "Yeah, harus ku akui."
Sasa menatap Eric dan Johnny dengan tatapan bingung. Kenapa mereka terlihat sangat akrab sekali? "Oppa, kalian saling kenal?"
"Eric ini teman kecil oppa, Sa," ungkap Johnny.
"Woah, ternyata dunia sempit banget ya," sahut Sasa.
"What are you doing here?" tanya Johnny.
"Bertemu dengan atasan kalian. Aku kira Sasa berbohong soal menjadi manager," kata Eric.
"Kenapa aku harus berbohong?" Protes Sasa.
"Oh, come on, Sa. Siapa yang akan percaya kalau kamu manager? Kamu lebih terlihat seperti bosnya," celetuk Eric.
"Aku pun awalnya tidak percaya," timpal Johnny.
"Ekhem!" Jaehyun berdehem keras.
Sasa baru tersadar banyak orang yang diacuhkannya karena terlalu asik mengobrol dengan Johnny dan Eric. "Oh iya, oppa, kenalin ini Eric, kating aku semasa kuliah," kata Sasa memperkenalkan Eric tentunya menggunakan bahasa Koreanya. "Eric, mereka adalah artis yang aku manageri," kata Sasa pada Eric. Sedikit menyusahkan karena Sasa harus menggunakan dua bahasa yaitu Inggris dan Korea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghaeyo Manager || NCT 2020
FanfictionClarissa Imanuela Max Lloyd, fashion, dan kacamata merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Tidak terhitung berapa banyak kacamata yang di milikinya dan sudah berapa banyak majalah fashion yang di belinya. Kecintaannya kepada hal berbau fash...