"Selamat pagi," sapa Sasa dengan ceria meskipun sembab di matanya tidak bisa menyembunyikan kejadian semalam yang menorehkan luka cukup dalam. Memilih untuk berdamai dan melupakan, Sasa bertingkah seolah baik-baik saja.
"Pagi, Sa," balas beberapa member NCT yang sudah duduk manis di meja makan.
"Pagi, Sa," balas Jaemin dengan senyuman manisnya. Dia menarik tangan Sasa agar duduk di sampingnya. "Mau makan apa, Sa?" Tanya Jaemin.
"Aku mau roti tawar aja dua." Jaemin mengambilkan dua helai roti tawar lalu meletakannya di atas piring yang ada di hadapan Sasa.
Member NCT yang lain hanya memperhatikan saja interaksi Jaemin dan Sasa seolah hanya ada mereka berdua di sana.
"Seger banget, Sa," ucap Haechan mengalihkan atensi mereka berdua.
"Kan baru mandi, jadinya seger," Celetuk Sasa. Tidak salah sih, cuma kok Haechan ngerasa di begoin ya.
"Mau kemana, Sa, rapi banget. Kita gak ada jadwal, kan?" Tanya Xiaojun.
Tap tap tap
Suara langkah kaki Jaehyun terdengar memasuki ruang makan. Sasa merutuki Xiaojun yang bertanya di saat yang tidak tepat.
"Aku... aku ada urusan di luar sebentar," jawab Sasa ragu. Jelas saja ragu karena dirinya akan bertemu dengan Eric.
Setelah Sasa menjawab itu, tidak ada lagi yang membuka pembicaraan. Mereka semua sibuk dengan makanan masing-masing di tambah rasa canggung akibat kedatangan Jaehyun.
Jaehyun menatap wajah Sasa lekat. Jujur saja dia merasa bersalah atas kejadian semalam. Dirinya bertekad akan meminta maaf setelah selesai makan.
Setelah selesai makan Sasa langsung kembali ke kamarnya untuk bersiap.
Tok tok tok...
Sasa membukakan pintu kamarnya. Dia cukup terkejut melihat siapa yang mengetuk pintunya.
"Oppa boleh masuk?" Tanya Jaehyun.
Sasa mengangguk cepat. "Boleh."
Sasa kembali menutup pintunya setelah Jaehyun masuk ke kamarnya.
Jaehyun dan Sasa duduk berhadapan di atas kasur Sasa.
Jaehyun menggenggam sebelah tangan Sasa. "Sa, oppa minta maaf ya."
Sasa mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk. Senyum Sasa terbit mendengar permintaan maaf Jaehyun. Dia bals menggenggan tangan Jaehyun. "Gapapa, oppa. Aku udah lupain semuanya."
Jaehyun menarik Sasa menuju ke pelukannya. "Maafin oppa, maafin oppa." Jaehyun terus menggumamkan kata maaf.
"Aku udah maafin kok. Maafin Sasa juga ya," kata Sasa.
Jaehyun mengurai pelukannya dengan Sasa. "Tapi oppa tetap gak mau kamu deket-deket sama si Eric itu," tekan Jaehyun.
Senyum Sasa memudar. Kepalanya kembali tertunduk. Untuk permintaan Jaehyun yang satu ini Sasa benar-benar tidak bisa mewujudkannya. Dia masih butuh Eric. Haruskah Sasa berbicara semuanya tentang apa yang ia alami?
"Aku gak bisa, oppa."
"Kenapa?" Tanya Jaehyun dengan raut tegasnya.
"Aku kerja dengan Eric," jawab Sasa. Jaehyun menautkan alisnya tanda ia bingung. Sasa menjelaskan semuanya kepada Jaehyun dari awal hingga Jaehyun mengerti, pun tentang kesalah pahaman yang ditimbulkan oleh kakaknya.
Jaehyun menatap Sasa sendu. "Kenapa enggak bilang dari awal? Kenapa malah bilang sama Jaemin. Oppa ngerasa enggak berguna banget jadi oppa kamu."
Sasa menatap Jaehyun lembut. "Maafin Sasa enggak jujur dari awal. Sasa cuma gak mau nyusahin oppa aja. Sasa juga gak berniat ngasih tau Jaemin oppa. Ini semua atas dasar ketidak sengajaan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghaeyo Manager || NCT 2020
FanfictionClarissa Imanuela Max Lloyd, fashion, dan kacamata merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Tidak terhitung berapa banyak kacamata yang di milikinya dan sudah berapa banyak majalah fashion yang di belinya. Kecintaannya kepada hal berbau fash...